Chapter 1

1.5K 95 0
                                    

𝙉𝙤𝙩𝙚 : 𝘼𝙧𝙩𝙝𝙪𝙧𝙞𝙖 𝙎𝙖𝙗𝙚𝙧 𝙙𝙞 𝙘𝙚𝙧𝙞𝙩𝙖 𝙞𝙣𝙞 𝙗𝙚𝙧𝙖𝙨𝙖𝙡 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙁𝙖𝙩𝙚 𝙎𝙩𝙖𝙮/𝙉𝙞𝙜𝙝𝙩 𝙐𝘽𝙒, 𝙙𝙖𝙣 𝘼𝙫𝙖𝙡𝙤𝙣 𝙨𝙪𝙙𝙖𝙝 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙠𝙚𝙥𝙖𝙙𝙖𝙣𝙮𝙖 (𝙣𝙩𝙖𝙝 𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞𝙢𝙖𝙣𝙖 𝙥𝙪𝙣 𝙘𝙖𝙧𝙖𝙣𝙮𝙖).

𝙎𝙚𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙈𝙚𝙢𝙗𝙖𝙘𝙖...





Arthuria Pendragon, Raja Inggris, Raja Ksatria, terlempar dari tempat peristirahatannya di mana dia telah menunggu selama berabad-abad.

Menembus tabir realitas, dan dimanifestasikan ke dalam batas-batas lingkaran pemanggilan, yang berarti bahwa dia sekali lagi adalah seorang Servant, Roh pahlawan yang di panggil dari tahta pahlawan.

Bagaimanapun, dia telah mencari Cawan Suci saat dia berjalan di bumi ini, dia bahkan tidak berhenti melakukannya meskipun dia telah berhenti hidup. Hanya saja, tujuannya telah berubah setelah pertemuannya dengan Emiya Shirou dan Tohsaka Rin, dia sadar bahwa keinginannya tersebut sangat egois dan salah.

Saat cahaya pemanggilan memudar dan dia membuka matanya, dia melihat seorang pemuda berambut gelap duduk di depannya. Dengan napas yang terengah-engah dan cengkraman pada lengan kirinya yang berdarah, ia menatap terkejut saat memandangnya.

Sepertinya luka yang dialami pemuda didepannya bukanlah luka yang dalam, dari apa yang bisa dilihat Arturia. Tapi dia tahu dari pengalamannya bahwa itu menyakitkan. Terutama jika seseorang memperhitungkan semua luka dan memar lain yang ada di sekujur tubuhnya.

Jika ini adalah Masternya, Arturia mungkin akan berharap dia akan lebih baik daripada yang setidaknya sama kompetennya.

Untuk semua kekurangannya, dia mungkin akan sekali lagi menelan harga dirinya dan kode moralnya untuk menyelamatkan masternya nanti.

Sebelum dia menjadi seorang raja, dia adalah seorang ksatria. Dan sebelum menjadi seorang ksatria, dia adalah seorang gadis biasa yang dinubuatkan.

Arthuria menatap pemuda itu sekali lagi.

Pemuda itu berusaha untuk berdiri dan menghunuskan pedang yang ada di sisinya.

Rupanya dia tidak menyukai siapa yang dia panggil.

Arthuria tidak terkejut, ini bukan pertama kalinya dia benar-benar mengecewakan harapan dari summonernya. Dia juga tidak curiga bahwa ini akan menjadi yang terakhir.

Sebelum dia bisa mengatakan apa-apa, dia mengunci tatapan mata hijau tua Arthuria dengan mata merah menyala miliknya.

"Setelah pemanggilan yang kau lakukan, aku telah menjawabnya. Aku bertanya kepadamu, apakah kau adalah Master ku?" Dia bertanya dengan tegas, menuntut jawaban, perhatian, dan ketaatan, karena itu adalah suara seorang raja.

Pemuda itu jelas tidak mengharapkan pertanyaan khusus ini. Matanya sepertinya menganalisisnya, mengamatinya dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Apakah aku--?" Suara pemuda di depannya terputus.

Terlepas dari lukanya, nada bicaranya sangat datar, tidak mengungkapkan rasa sakit yang dia alami juga tidak menyampaikan emosinya. Di detik itu juga, Arthuria dibuat cukup terkejut dengan suara pemuda itu yang begitu persis dengan mantan masternya, Shirou.

'Mengesankan, setidaknya dia tau cara mengendalikan diri terlepas dari suaranya yang begitu familiar untukku.' pikir Arthuria.

"Aku adalah Servant Saber, dipanggil untuk menjadi pedang dan perisai Masterku dalam Perang Cawan Suci lalu membawakannya kemenangan. Aku bertanya kepadamu sekali lagi, apakah kau adalah Masterku?" Ucap Arthuria sekali lagi.

[✓] 𝐃𝐢𝐟𝐟𝐞𝐫𝐞𝐧𝐭 𝐖𝐨𝐫𝐥𝐝 - Naruto x Fate SeriesWhere stories live. Discover now