Tugas

218 12 0
                                    

Tring!

Bunyi handphone yang berasal dari handphone yang berada di tangan Syifa membuatnya berdecak kesal.

Itu karena ia melihat notif dari Whatsapp yang ia gunakan menunjukkan bahwa tugasnya sudah datang.

"Aarrgghh, kenapa ni tugas dateng tiap hari dah? " tanyanya kesal.

"Mana gue tau" celetuk Marvel.

"Gue gak nanya sama lo wahai manusyah" ucap Syifa malas kepada Marvel.

"Gosah kek gitu geh bang.. " ucap Marvel sambil ter senyum jahil.

"Sorry gue bukan abang-abang" ucap Syifa malas lalu pergi meninggalkan Marvel ke kamarnya.

"Hmm, mood nya lagi jelek ya" ucap Marvel mencoba berfikir.

Cklek.

Sebuah pintu terbuka, lalu menampilkan wajah Syifa yang sedang bad mood, dengan sigapnya Nina yang berada di kamar Syifa melihat siapa yang datang.

"Hm? Kenapa muka lo kayak lagi bad mood gitu? " tanya Nina.

"Y" jawab Syifa singkat, padat, dingin, dan mudah di mengerti untuk anak yang berusia tiga tahun/g.canda.

"Kok bisa bad mood? " tanya Nina.

"Inget aja apa yang lo gak suka" ucap Syifa lalu pergi ke meja belajarnya, kemudian mengambil buku agama islam, juga satu bolpoin lalu membuka handphone nya kemudian mulai manulis.

"Ohh, pr ya? Hahh, kok lo tiap hari ya? Gue aja minggu ini udah lima hari gak ada p-"

Tring!

Belum saja Nina selesai berbicara, suatu notif membuat nya berdecak kesal.

"APA-APAAN INI?!! KENAPA BANYAK GINI PR GUE?!! KENAPA ENAM PELAJARAN HAH?!! MANA SATU PELAJARAN LIMA HALAMAN LAGI!!! " tanya Nina kesal.

"Sabarr" ucap Syifa menenangkan Nina.

"Gak! " ucapnya kesal.

"Udah lohh, sabarr" ucap Syifa menenangkan, untung masih sabar.

"Aish, diem lah! " ucap Nina sebal kemudian keluar dari kamar Syifa dan berjalan ke tangga untuk ke kamarnya di lantai dua.

"Shut, woi, Syifa" panggil seseorang dengan samar-samar.

"Paan? " tanya Syifa tanpa melihat ke yang memanggil nya itu.

"Maen yok" ajak nya.

"G, gue mau ngerjain pr" ucap Syifa.

Fyi, ini ceritanya Syifa indigo owkey.

"Ish, emg pr apa sih?! Biasa nya juga lo diemin tuh hampir semua pr! " ucap nya.

"Pr agama Islam" jawab Syifa.

"WADEPAK?!! Pantes dari tadi badan gue panas! DAHLAH, KABORR!!! " teriak sang ghost yang lari terbirit-birit kabur dari kamar Syifa.

Cklek.

"Syif, bantuin gue d-"

Omongan Nina terhenti saat tersadar terdapat hawa hitam yang sangat menyeramkan saat Syifa menatapnya.

"Lo bisa ngerjain sendiri kan..? " tanya Syifa tersenyum. Namun, di balik senyuman manis itu, terdapat rasa kesal yang besar.

"O-oke.. Gue bisa kok, hehe.. " jawab Nina merinding dan sudah mengeluarkan keringat dingin yang amat banyak.

In bedroom Nina..

"O-okey, gu-gue bisa kok.. Iya, hahahaha.. "

Bohong, buktinya aja sampe malem belum selesai juga tuh.

Keluarga AbsurdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang