"bagaimana aku bisa mempercayaimu?"
"cukup jaga orang yang bernama Huang Renjun nantinya. Aku bisa menjaga kepercayaan bila kau melindunginya."
Sang kepala polisi cukup terbelalak menatap map lainnya yang berisi semua harta milik Jaehyun yang disumbangkan. Ia sungguh-sungguh ingin menyerahkan diri dengan syarat yang ia lontarkan tadi.
Renjun sedikit tertatih menghampiri Jaehyun dan memeluknya erat, meski lega, namun perasaanya kosong dan bimbang, seakan tak rela dirinya dan Jaehyun pisah.
"tunggulah, aku akan datang padamu nanti." bisik Jaehyun yang dibalas dengan isakan tangis dari Renjun. Saat keduanya ingin beranjak tiba-tiba saja di kejutkan sosok Ji Er yang berontak dan berhasil meloloskan diri dengan membawa pistol milik polisi, ia membidikannya kearah Jaehyun dengan teriak penuh amarah. Namun, Renjun yang kalap justru mendorong tubuh Jaehyun hingga timah panas itu mengenai dada kirinya.
"RENJUN!" Jaehyun yang hampir tersungkur langsung meraih tubuh Renjun yang tergeletak dilantai. Polisi lantas menyerang Ji Er yang terbahak puas, dengan beberapa tembakan di kakinya dan meringkusnya kembali.
"RENJUN ARRRGGGGHHH!" Jaehyun meremat tubuh Renjun yang kini sudah tak sadarkan diri. Renjun meninggal ditempat detik itu juga.
End
Epilog
20 tahun kemudian
'Jung Jaehyun, 55th, seseorang yang terkenal dermawan. Memiliki 4 panti asuhan dan 1 sekolah untuk anak berkebutuhan khusus. Banyak orang yang mengagumi jiwa sosialnya yang tinggi bahkan-'
Jaehyun mematikan televisi yang menayangkan tentang dirinya. Ia beranjak dari sofa dan berjalan perlahan menuju kamarnya. Tangannya meraih lemari nakas, mengambil sebuah kotak penyimpanan yang lalu dipangkunya.
Senyumnya mengambang lembut dengan dua titik khas dipipinya yang tak pernah hilang meski usianya sudah bertabah.
Sebuah kotak yang menyimpan pernak pernik milik Renjun, seakan menjadi kenangan dan pengobat rindu untuknya.
Jaehyun meletakan kotak itu ditempat tidurnya lalu berbaring menatap atap kamarnya yang sama sekali tidak berubah.
Rumah ini penuh kenangan, meski hanya tinggal dirinya sendiri yang berada disini. Ia memejamkan mata, tanpa sadar air matanya membasahi pipi. Rasa sesak kembali menyeruak didadanya. Ia ingin sekali memutar waktu dan memperlakukan semuanya lebih baik lagi. Bahkan menyiksa diri dengan menahan perasaannya. Bodoh, Jaehyun hanya manusia bodoh yang bebal. Waktu dalam 20th seakan tak cukup untuk menghukumnya.
Jaehyun sedikit berjengit saat merasakan sebuah tangan mengusap lembut pipinya, menghapus air mata yang mengalir tanpa henti.
"hyung, bangun." Jaehyun sontak membuka kelopak mata, ia cukup terbelalak melihat sosok manis yang ada dihadapannya saat ini. Ia mengernyit, apakah ini mimpi? Sosok yang ada dihadapannya tersenyum dengan lembut lalu mengecup singkat bibi Jaehyun.
"hyung, ayo bangun. Aku sudah buatkan sarapan. Yang lain sudah, tinggal kau yang belum." Jaehyun tak bisa banyak berkata saat tangannya diraih untuk keluar kamar. Perasaan aneh dan bingung ini membelenggunya.
"pergi sana jangan ganggu aku, dasar bakamoto buta!"
"aku senang berada didekat mu hehe. Jangan galak-galak dong."
"jaem awas musuhnya, naik keatas!"
"tembak itu bodoh, selamatkan aku!"
"awas ada bom disana, lari Jaem lari!"
"kucing itu sangat menggemaskan bukan, dia sangat lincah dan gembul aku suka."
"tapi aku lebih menyukai kamu baby, kamu lebih menggemaskan."
"daddy, jangan buat aku malu!"
Jaehyun mematung menyaksikan adegan yang ada diruang tamunya. Semua benar-benar seperti mimpi.
"hyung, kenapa melamun. Ayo ke meja makan."
"Renjun ah, ini sungguh dirimu?" Jaehyun bertanya dengan wajah yang tak percaya. Namun pria mungil dihadapannya ini meraih tengkuknya dan mengecup singkat bibir Jaehyun.
"ini aku hyung, kesayanganmu. Kau sudah berjanji untuk datang bukan? Aku sudah menunggumu." ujarnya tersenyum, yang lain pun setelah sibuk dengan masing-masing menoleh dan tersenyum kearah Jaehyun.
"iya, aku datang."
.
.
.
'breaking news, Jung Jaehyun, 55th. Ditemukan sudah tak bernyawa di kediamannya sendiri. Tubuhnya ditemukan oleh bawahannya berbaring ditempat tidur-"
Epilog End
Hueeeeeeee 😭
Maaf klo endingnya malah aneh dan gak jelas.
Aku udah usaha semaksimal mungkin tp otakku tak demikian. Mampunya cuma segini.
Aku suka bacain komen2 kalian yg nebak ini itu, ada bbrp yg benr, ada beberapa yg justru aku bilang wow krna bisa kepikiran sejauh itu. Keren aja. Tp balik lagi aku mampunya cuma segini aja :')
Dan maap kelamaan juga, aku tuh rada gak kuat bunuh karakter utama. Tp emg jalannya mau bgtu biar mereka bersama semua di tempat yang lain
Yasudah segini aja, semoga suka dan aku bisa lebih tenang lanjutin work aku yg lain
See yaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Without Words [JaeRen] √
Fanfiction[Jangan lupa follow, vote dan comment ya biar makin semangat nulisnya 😉] [Crime] [M] [Angst] [GAP] Aku mencintaimu, meski kata-kata itu ku ucapkan dalam diam. Jaehyun x Renjun Start ; 18 Juni 2021 Revisi ; 10 September 2021 End ; 7 November...
Datang Padamu [End]
Mulai dari awal
![Without Words [JaeRen] √](https://img.wattpad.com/cover/273673138-64-k828457.jpg)