19. Sangat Suka

2.4K 163 2
                                    

Suara ketikan di keyboard laptop mengisi kekosongan di ruangan, terdengar sebuah lagu yang diputar dengan volume yang cukup kecil.

Dari sisi kirinya ada secangkir kopi yang masih hangat.

"Izin pak, ini jadwal yang baru saja masuk"

"Oh letakkan di meja, nanti saya lihat"

"Baik, pak"

"Iya,terimakasih"

Kembali dengan aktivitas sebelum nya, fokus kembali pada layar laptop dengan lambang apel yang telah digigit sebagian.

Drrrt drrt drrt  dering ponsel memecahkan ke sunyian ruangan.

"Halo? "

***
Berjalan menuju ruang istirahat, pikirannya sedang gundah saat ini.

"Telpon, enggak, telpon, enggak aiiiiihhhhh .. "  mengacak-acak rambutnya. Tampak seorang wanita sedang duduk di bangku dengan kebingungan.

Dilayar ponsel sudah tertera nama seseorang yang ingin ditelponnya, tinggal menekan 1 jari saja. Panggilan akan tersambung dengan sang pemilik nama.

Ia terus-menerus melihat dan menggenggam ponselnya, tangannya pun sudah berkeringat.

Aiiiihhhhh

Click 
.
.
.
.
"Halo? " ucap dari sebrang telepon.

Mata wanita itu membulat sempurna.

"Aish, kenapa bisa kepencet sihhh" gumamnya saat melihat nomor yang akan dia hubungi langsung terhubung.

"A-i-ah iya"

"Ada apa rin? "

"Enggak kepencet tadi, maaf.. "

"Ehm.. Rin.. "

"Sorry-sorry " ucap karin menutup telponnya segera.

Hahh..  Lega karin. Merutuki kebodohannya diri sendiri.

"Rin lu gak pulang? " tanya seorang staff kreatif.

"Bentar lagi kak"

"Oohh..  Gue luan ya"

"Oke kak, hati-hati "

Duduk di bangku meja kerja nya, menatap layar ponsel yang ia letak diatas meja.

Di zaman sekarang gak ada lagi cowok yang harus nembak cewek..  Cewek juga bisa.  Terlintas perkataan dari Dony tadi pagi.

"Yuk pulang " suara seseorang memecah lamunan Karin saat ini.

"Ayuk pulang, mau tinggal disini ?" tanya Dony yang baru saja siap melakukan siaran berita TV.

Dony merapihkan barang-barang Karin diatas meja dan memasukkannya ke dalam tas Karin. Karin hanya diam melihat Dony yang sangat cekatan.

"Dah ayuk " ajaknya sekali lagi,  memegang tangan karin.

"Ehm.. " mengangguk pelan dan mengikuti langkah Dony.

"Dengerin hati kamu aja rin" ucap Dony tiba-tiba saja.

"Ha? "

"Ikuti hati kamu, siapa pun pria itu.. Aku akan siap berjuang melawan dia"

Mata Karin melihat wajah Dony yang sangat serius, apakah...

Aah gak mungkin, gak mungkin lah kan kami sahabatan. Gumam Karin yang terus-menerus berpikir apakah yang Dony katakan untuknya.

"Berjuang? " tanya Karin polos.

Langkah kaki Dony terhenti di lorong kantor, begitu juga Karin yang otomatis juga ikut berhenti berjalan.

"Rin. "

"Enggak, gak mungkin kan Don? "

"Dengerin dulu. "

" sejak kapan? "

"Dengerin dulu " pinta Dony dengan suara lembut pada Karin.

"Iya"

"Gua laper, makan dulu ya baru pulang " ucap Dony yang mengalihkan pembicaraan ini.

"Ha? "

"LAPER RIN LAPER"

"Oh iya-iya " kembali berjalan setelah mendengar ucapan Dony. Ternyata hanya perasaannya saja.

***
"Temen kamu segitu sukanya sama si cowok itu ya? "Tanya Dony memecahkan keheningan di meja makan.

"Iya, gak tau sejak kapan sukanya.  Soalnya ganteng, meskipun cuek tapi keren aja gitu dilihat"

"Jadi kelanjutan nya gimana? "

"Yah gitu..  Gak ada komunikasi terkahir tadi pagi ketemu katanya.. " ucap karin sembari berpikir agar Ia tidak ketahuan.

"Oh gitu..  Sangat suka apa suka aja? "

"Sangat-sangat sukaaa, bahkan semua foto di sosmed nya sekarang disukai" jawab karin antusias.

"Semoga bahagia"

"Makasih "

"Hem? "

"Maksudnya temenku pasti bilang makasih nanti atas saranmu"

"Iya"

Kembali menikmati makanan di atas meja yang telah terhidang.

***
Ting
Postingan terbaru.

Huwaaaa ganteng banget nih orang, gini ternyata kalo dia pakek baju biasa aja. Karin yang sedang menatap layar ponselnya diatas ranjangnya.

Huwaa segitu sukanya lu Rin?? 

Kata itu yang pantas untuk seorang Karin saat ini, Ia seperti sedang melayang-layang di atas langit rumahnya.

Bagaimanapun Karin adalah seorang wanita yang pasti menyukai pria-pria tampan rupawan Indonesia. Wanita lain saja menyukainya, apalagi Karin yang telah dibuat melayang saat perjalanan dinas di Bandung.

"Aiiiih gemoynya ini cowok, pengen ta' masukin ke plastik bawa pulang" mengetuk-ngetuk layar ponselnya.

Drrrtt drrrttt
Tiba-tiba saja layar ponselnya yang sejak tadi membuka aplikasi instagram berubah menjadi nama seseorang.

Segera mungkin Karin mengangkatnya.

"Halo mah.. "

panggil telpon dari mamahnya Karin yang sedang menemani papahnya di luar kota.
"..................."

" udah kok mah, santai aja"

"..................."

"Enggak, dikamar kok"

"..................."

Panggil telpon malam ini akan menutup hari Karin, seperti biasa dia akan bercerita tentang hari ini apa saja yang terjadi.

Sesi curhat ibu dan anak.

Karin tak ingin menyia-nyiakan waktu yang ada untuk bersama orang tuanya. Ia takut tak akan bisa mempunyai waktu yang banyak saat Ia akan semakin bertambah umur nanti.

In Your Heart [TERBIT]Where stories live. Discover now