3

1.6K 165 43
                                    

Elvano mondar-mandir di kamar karena merasa tidak tenang, dia takut terjadi sesuatu dengan saudara kembarnya.

"Gue nggak bisa terus diam di sini, gue harus keluar buat mastiin kalau Al baik - baik aja" kata Elvano dan bergerak memegang gagang pintu.

"Tapi gimana kalau papa marah nanti?" Elvano melepas gagang pintu, kemudian diam sesaat untuk berfikir. " Itu urusan nanti, yang penting sekarang Al dulu" putusnya, kemudian membuka pintu tanpa ragu.

Elvano pergi ke kamar alvaro dan mencarinya, tapi dia tidak menemukan alvaro di sana.

"Nggak ada di kamar, apa masih di hukum, ya?" Pikir nya, kemudian bergegas pergi mencari saudara kembar nya menuju lantai satu.

Saat baru sampai tangga, elvano menghentikan langkahnya karena melihat ayah nya yang keluar terlihat dari arah kamar mandi.

"Al" gumamnya dan mempercepat langkah nya menuju kamar mandi.

Sampainya di kamar mandi, elvano benar- benar terkejut saat melihat alvaro yang tergeletak tidak sadarkan diri.

"AL" panik elvano dan langsung menghampirinya.

"Al Bangun!" Elvano menepuk wajah alvaro, tapi tidak ada respon.

Tanpa pikir panjang elvano langsung mengangkat tubuh alvaro dan membawanya ke kamar. Sampainya di kamar elvano membaringkan alvaro dengan hati - hati, tapi dia langsung reflek menarik alvaro ke pelukannya saat melihat alvaro yang menggeliat dan mendesis kesakitan saat punggung nya mengenai tempat tidur.

"Sakit, ya?" tanya elvano dan di angguki sebagai jawaban.

Alvaro melepaskan pelukan elvano dan melihat nya dengan lemah.

"Thanks bro, lo udah repot - repot bawa gue ke kamar" alvaro tersenyum tipis di sela rasa sakit yang dirasakan.

"Nggak perlu bilang terimakasih, udah seharusnya gue lakuin itu" sahut elvano, kemudian mengambil kotak p3k.

Alvaro mengangguk dan pasrah saat luka nya akan di obati oleh elvano yang sudah duduk di belakangnya sambil memegang kotak p3k.

"Papa benar-benar keterlaluan" kata elvano sambil membersihkan punggung alvaro dengan hati-hati.

"Bokap lo, tuh. Kejam banget" alvaro tertawa kecil setelah mengatakannya.

"Bokap gue, bokap lo juga, bego" jawab elvano membuat alvaro semakin tertawa.

"Tahan ya, gue olesi salep" kata elvano dan di angguki sebagai jawaban.

Elvano mengolesi salep dengan hati- hati, sementara alvaro menahan perih dari luka yang di olesi salep dengan memejamkan mata.

"Gue nih anak nya papa juga, tapi kenapa selalu di hukum terus, ya?" tanya alvaro

"Itu semua karena lo terus membangkang dan melawan perkataan papa, coba aja lo tuh nurut kayak gue, pasti papa juga__"- elvano.

"Percuma El, gue salah,benar, jujur atau bohong, papa tetap nyalahin gue karena papa emang nggak pernah percaya sama gue" sela alvaro yang sudah tau arah bicara saudara kembarnya.

"Akh, perih" alvaro menngeliat saat merasakan perih di punggung yang sedang di obati elvano.

Elvano hanya mengernyit sambil mendesis saat mengoleskan salep ke bekas cambukan yang paling besar dan terlihat berdarah.

"Pasti sakit banget, ya? ini paling parah sih lukanya." Kata elvano dan di angguki sebagai jawaban.

"Malam ini gue tidur di sini ya el, mager gue mau pindah ke kamar gue" - alvaro.

The Truth Untold ✅Where stories live. Discover now