☞ Follow sebelum diprivat
☞ Budayakan tinggalkan jejak setelah membaca
Dilarang keras copy paste semua cerita⚠️
[Mature content]
Di usia delapan belas tahun, seharusnya Sohyun menikmati masa mudanya, melakukan hal baru yang menyenangkan layakny...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•••
Semenjak sang ibu mengatakan hal yang mencengangkan di telepon hati Sohyun terus menerus tidak tenang, seperti ada beban lebih yang sulit ia lupakan, ditambah lagi dengan ingatan buruk ketika dirinya memaki Taehyung yang terlihat tak pernah ambil pusing akan umpatannya.
Mungkin, Taehyung memang pendiam atau mungkin dingin diluar. Namun tidak ada yang tau isi hati seseorang hanya dengan melihat raut wajah saja, salah satu hal yang Sohyun cemaskan jika pemuda itu sakit hati dan akan menyumpahinya.
Terlalu larut akan rasa malu hingga membuat dirinya kehilangan semangat belajar, seperti waktu jam Heera Ssaem guru yang mengajar salah satu materi yang ia sukai, biasanya Sohyun akan lebih dulu mengacungkan telunjuk saat Ssaem memberikan pertanyaan. Hari ini Sohyun sama sekali tidak ada niat, kesalahannya begitu menghantui hingga membuatnya melamun.
Kebingungan itu naik taraf menjadi kecemasan yang bercampur aduk, Sohyun yang kepalang panik tanpa pikir panjang lagi begitu bel sekolah berbunyi Sohyun segera berlari mencegat taksi depan gerbang yang membawanya pergi ke sebuah tempat tujuan yang kini didepan matanya.
Duapuluh menit lebih limabelas Sohyun hanya berdiri mematung di depan bangunan besar yang tertera tulisan ' Boy Suit Design '. Dari namanya saja terasa jelas betapa mewah dan mahalnya barang-barang yang ada pada toko tersebut. Tentu saja terkesan megah dan menarik perhatian banyak orang, sebab ini pun salah satu toko baju pria yang Jimin rekomendasikan padanya tadi pagi.
Sohyun merogoh dompetnya di ransel sekolahnya, menghitung uang yang telah lama ia simpan rapat-rapat tanpa sepengetahuan Kim Yurii.
" Satu, dua, lima, tujuh, delapan...sembi--lan.. " Sohyun menghitungnya dua kali memastikan agar tidak salah.
Dan semua totalnya ada, 56.000 won. *Sekitar 682.000 rupiah.
" Ahh! Padahal ini satu-satunya sisa uang yang ku punya... " Sohyun menggigit bibirnya memandang lembaran serta beberapa uang receh itu memelas. Tak rela jika harta ini harus berpindah tangan hanya untuk membeli satu barang mahal.
" Bisa-bisa miskin mendadak aku nanti, " gumamnya lirih,
" Tapi...kalau tidak begini pasti misiku akan gagal total. Pasti pria tua itu semakin marah padaku dan mengadu pada eomma yang tidak-tidak, huh....oh God. " Sohyun memasukan uang itu ke saku seragamnya dan melangkah masuk ke toko.
. .
Kedua mata Sohyun dibuat takjub begitu masuk ke dalam toko--bukan ini lebih terlihat seperti sebuah gedung pameran sembarang pakaian mewah merk terkenal, tatanan setiap pakaian yang tertata rapi, ruangan luas, serta semua staf yang berpakaian serupa mewahnya.
