36 :: Biji jagung

Mulai dari awal
                                    

"Ajak si guan juga?" Tanya Jeno.

"Lu aja, takutnya kalo kebanyakan ntar mencurigakan jen," Jawab Hyunjin.

"Oh, oke oke."

Setelah bubar apel, Ryujin dan Jeno langsung pergi ke belakang sekolah sebab Karina tadi ada kirim pesan ke grup kalau dia udah nyampe. Sesampainya disana, tanpa babibu Jeno langsung manjat ke atas tembok yang tingginya 1,8 meter itu, dan untungnya gak dipasangin kawat listrik atau benda-benda tajamㅡjadi Jeno gak khawatir dia atau Karina bakal luka sewaktu manjat di atasnya.

Setelah nangkring di atas tembok, Jeno liat ke arah bawah dan disana ada Karina yang lagi jongkok sambil mainin ponselnyaㅡudah kaya bocah ilang aja sumpah.

"Rin!" Panggil Jeno.

Karina tersentak kecil lalu bangun dan matanya berbinar sewaktu liat Jeno yang nangkring kaya monyet di atas tembok, "Jen!"

BRUKK

"Ayo cepet naik," Ujar Jeno pas dia udah turun dan jongkok di samping Karina.

"Jen bisa kaga?!" Seru Ryujin dari balik tembok sana, dia juga lagi celingukan liat keadaan sekitar.

"Bisa!"

"Sebentar, aku lepasin sepatu dulu!" Karina ikutan jongkok dan melepaskan kedua sepatunya lalu ia masukkan kedalam tas.

Jeno memperhatikan dengan seksama, lalu sewaktu Karina hendak naik ke atas pundaknya dia malah ngehentiin dan bilang, "jaket lu lepas, iket di pinggang."

"Oh, iya, tolong pegangin tasnya dulu ya jen?"

"Biar gua yang bawa, sini." Jeno pun memakai tas Karina di depan sementara itu sang empunya tengah sibuk memasangkan jaketnya di pinggang.

"Udah!"

"Woi cepetann!!!" Seru Ryujin, dia dagdigdugser banget karena bel masuk udah bunyi.

"Sorry ya Jen.." Karina menepuk kedua bahu Jeno sebelum ia naik ke atasnya.

Jeno pun perlahan berdiri, "Pegangan ke atas temboknya, bisa?"

"Ughh bentarr!"

Untung aja Karina gak segembul Heejin, jadi enteng-enteng saja sewaktu gadis itu naik di atas pundak Jeno.

Beberapa saat kemudian Karina berhasil naik ke atas temboknya, ia menoleh ke belakang dan melihat Jeno yang sedang ancang-ancang memanjat.

"Ayo lompat rin, gua tangkep!" Kata Ryujin, dia udah kaya laki aja sih laganya.

Bertepatan dengan Jeno yang berhasil memanjat tembok, Karina melompat dan ditangkap oleh Ryujinㅡ berakhir gadis itu ada di gendongan ala bridal stylenya si Kanaya.

Sekon kemudian Karina turun dari gendongan tersebut dan berkata, "Makasiiih ryuu!"

"Iya sama-sama, hEH JEN CEPET TURUN!" Ryujin gondok banget liat Jeno yang malah bengong di atas tembok.

"Bentar, kaki gua sakit."

Ryujin tepok jidat, "Mau gua gendong juga lu??!"

Jeno menatap horor ke arah Ryujin, lalu ia pun lompat dan malah menyenggol Karina yang tengah melepas jaket yang dia ikat di pinggangnya sampai gadis itu olengㅡ untung aja langsung Ryujin dan Jeno pegang.

Wah, itu udah persis kaya adegan di drama gak sih? Cuma bedanya ini cinta segitiganya ada yang belok satuㅡkeluar dari jalur. :D

"Lu liat-liat dulu dong kalo turun!" Omel Ryujin, Jeno mendengus pelan lalu menggerakkan kaki kanannya yang tadi terasa sakit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Network Engineering (discontinue)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang