09. Ditolak lagi?

Start from the beginning
                                    

"Anterin Key ke kelas, ya, Bang?"

Kayvan mengangguk, mereka berjalan berdampingan di koridor. Kelas Keina berada di lantai satu dan sialnya adalah kelas paling pojok. Kayvan harus berjalan jauh untuk mengantarkan adiknya, belum lagi untuk kembali ke kelasnya.

Keina berhenti berjalan, dia menunjuk lima orang pria yang terlihat sedang menggoda seorang perempuan. Keina menyeletuk, "Bang liat, mereka lagi jailin cewek."

Kayvan mengikuti arah pandang Keina, dia menyipitkan matanya untuk melihat lebih jelas siapa gadis yang berada di kerumunan itu.

Deg!

"Ayo, Key!"

Kayvan menarik tangan Keina membuat Keina yang terseret terkejut. "Ada apa?"

"Kakak ipar lo digodain bocah, Key."

Keina mengerti sekarang, gadis itu pasti Rechil. Kayvan membawa Keina ke dekat lima orang lelaki itu, Kayvan memegang bahu salah satu lelaki dan menariknya hingga memberinya celah untuk melihat dengan jelas wajah ketakutan gadis di sana.

Kayvan melepaskan genggaman tangannya dengan Keina, dia menghampiri si gadis yang terdiam dengan sebuah piala di tangannya. Kelima lelaki itu menatap Kayvan takut.

"Kalian ngapain?" tanya Kayvan.

"Nggak kok, Bang."

Kayvan menarik kerah lelaki yang menjawabnya, "KALIAN APAIN CEWEK INI?!"

Kayvan menghempaskan tubuh lelaki yang pastinya adik kelasnya. Orang-orang yang mendengar keributan pun mulai keluar, mereka penasaran.

"K-kita cuma godain kok, gak ada maksud lain." cicit lelaki yang jadi satu-satunya lelaki yang memakai dasi.

Kayvan menaikkan sebelah alisnya, "Cuma tapi muka cewek yang kalian godain sampe pucet gini? KALIAN GILA ATAU EMANG MAU GUE BIKIN GILA?!"

Kayvan mengangkat tangannya berniat memukul para lelaki itu, tapi Keina menahannya. Dia memberikan tatapan peringatan pada kakaknya.

"Biar Key yang selesaiin ini, Abang pergi!"

Kayvan menggeleng, "Bocah kayak mereka harus gue kasih pelajaran. Awas Key!"

Keina menggeleng, gadis di samping Kayvan pun menggerakkan satu tangannya untuk memegang lengan Kayvan. Kayvan menoleh, menatap mata coklat dan wajah pucat gadis itu.

"Gue gak apa-apa, Kay."

Kayvan berdecak, dia akhirnya mengangguk, "Lo ikut gue, ya," ajak Kayvan lembut.

"I-iya, tapi jangan sakitin mereka."

Kayvan menatap lima lelaki itu dengan tatapan dinginnya, dia pun berkata. "Kalau sampe gue tahu kalian sentuh cewek ini lagi, dan apalagi adek gue, gue gak akan segan-segan bikin kalian gila."

***

"Kay, lo mau bawa gue kemana?"
"Kayvan!"

Kayvan mengabaikan teriakan Rechil, dia menyeret tangan Rechil ke koridor yang sepi. Rechil menghempaskan tangan Kayvan, dia tidak tahu kenapa Kayvan menyeretnya seperti ini, harusnya Kayvan biasa saja. Kalau seperti ini, Rechil takut.

KAYVANWhere stories live. Discover now