09. Ditolak lagi?

10.2K 966 49
                                    

Seminggu Kayvan berhenti dengan dunia malamnya, seminggu ini juga dia tidak bertemu dengan Rechil. Kayvan tidak mencari Rechil, karena dia dapat kabar jika Rechil sedang sibuk dengan olimpiade fisika-nya.

Saat ini, Kayvan pergi ke sekolah bersama dengan adik perempuannya. Dia asik memainkan handphone membiarkan Keina menyetir dan mengomel sendiri.

"Abang tuh, udah dibilangin Key males nyetir, Abang malah pura-pura sakit, papa juga kenapa lebih percaya ke Abang daripada ke Key?"

"Gue gak pura-pura, gue sakit beneran."

Keina memutar bola matanya malas, dia memarkirkan mobilnya di tempat kosong. Kayvan menyimpan handphone di sakunya. Dia menatap adiknya yang sedang membuka sabuk pengaman.

"Key, pas Aiden deketin lo, dia pake apaan?"

Keina menoleh, "Vian gak pakai apa-apa, 'kan yang suka duluan Key."

Kayvan menghela nafas, dia membuka tasnya kemudian menunjukan sebatang coklat dan satu toples kue keju membuat Keina menatapnya aneh, itu satu toples kue dibawa? Maruk sekali abangnya ini.

"Gue suka keju, dia suka coklat, gue suka party, dia gak suka keramaian, gue suka dia, tapi dia gak suka gue, gimana dong?"

Keina memalingkan wajahnya, mencoba menahan tawa. Namun, nyatanya dia tidak tahan, akhirnya Keina pun tertawa keras, jadi kakaknya sedang jatuh cinta? Pantas saja, seminggu ini Keina tidak pernah melihat kakaknya di marahi karena ke Bar.

"Abang lagi jatuh cinta? Sama siapa?"

Kayvan mendengus, dia menyimpan coklat dan toples kue itu. Keina masih tertawa, tapi tidak sekeras itu. Dia mau mendengarkan curahan hati kakaknya.

"Gue pusing Key, udah seminggu gue gak ke Bar, dan udah seminggu juga gue gak ketemu orang yang bikin gue gak ke sana. Gue harus gimana?"

Keina terdiam, Kayvan kembali berbicara, "Lo tahu rasanya jatuh cinta kan? Dan gue di fase itu sekarang."

"Siapa, Bang?"

"Rechil."

Keina menegang seketika, Rechil? Sepertinya Keina pernah mendengar nama itu. Oh, dia ingat. Rechil adalah perempuan yang waktu itu Kayvan tuduh, kan?

"Kok bisa Abang suka sama dia?"

Kayvan mengacak rambut Keina, dia menjatuhkan kepalanya di bahu adiknya itu. Keina mendengus karena rambutnya berantakan, tapi dia juga kasihan dengan kakaknya.

"Abang udah nyatain perasaan Abang?"

"Gue di tolak sebelum bertindak, Key. Miris..."

Keina meledakkan tawanya lagi, kali ini dia tidak peduli dengan wajah masam kakaknya. Demi Tuhan, ini kejadian langka. Keina baru pertama kali mendengar curhatan kakaknya mengenai perempuan.

"Jadi adek gak ada balas budinya sama gue!" Kayvan menoyor kepala Keina lalu keluar dari mobil.

Keina menyusul, dia menyamakan langkahnya dengan sang kakak, tangan mungilnya bergerak menggenggam tangan kakaknya. Dia mendongak sebentar.

KAYVANWhere stories live. Discover now