Aku harus (ikut) pergi ke ibukota

1.1K 198 7
                                    

Selama beberapa hari Cale akan membawa roti dan memberi makan On dan Hong, juga mengobati luka di pipi On. Ian berencana kembali di hari On dan Hong dibawa ke mansion Henituse. Tentu saja penampilannya yang anak kecil dan berasal dari daerah kumuh pasti menyulitkannya untuk ikut bersama cale. Dia tidak punya alasan untuk ikut kelompok cale jika tidak mengungkapkan identitasnya.

Namun Cale tidak mungkin mengabaikan anak kecil yang berdarah di kepalanya kan? Kalau itu kim rok soo yang dia kenal maka ia harusnya menolong Ian. Dan anak anak kucing pasti khawatir padanya dan meminta tolong pada cale untuk menyembuhkannya.

Rencana yang sempurna. 

Aether mengitari Callian dengan kasar seolah menunjukkan jika ia tidak setuju dengan rencana Ian. 

[Kau gila? Kalau mati kehabisan darah bagaimana? Aku takkan melakukannya!]

Ah, lihat bagaimana abilitynya tidak ingin mengikuti kemauannya. 

Sejak mendapat tubuh dan mempelajari ego abilitynya mulai menunjukkan perhatian yang tidak perlu pada hal hal kecil. Ini tidak seperti Ian akan mati hanya dengan pukulan di seluruh badannya dan kepalanya yang berdarah.

[Jika kau kenapa kenapa lalu aku harus bagaimana? Kau makin tua makin Gila ya!]

 'Ini akan merepotkan, aku harus membujuknya secepat mungkin sebelum cale mendapatkan perisainya'

[Kau pasti baru saja berpikir 'ini akan merepotkan, aku harus membujuknya' kan?!]

Oh tuhan

Bujukan Callian white dan penolakan Aether pun terus berlanjut sampai berjam-jam kemudian.

[Gunakan puppet saat adegan berdarah dan gunakan badan asli saat jejak sihir terbongkar]

"Baiklah"

Itulah keputusan akhirnya, debat panjang itu memang dari awal sudah terlihat akan dimenangkan oleh Callian yang keras kepala, walau dengan saran yang lebih baik dari Aether.

Dengan mantra puppet memungkinkan Callian mengendalikan beberapa tubuh boneka sihirnya dengan tubuh asli sebagai kendali, kekurangan mantra ini adalah jika badan aslinya diserang ia tak mampu melindungi dirinya. Namun saat ia mengendalikan puppetnya tubuhnya akan dikendalikan dan dijaga oleh Aether. 

Tiap boneka masih bisa menggunakan sihir yang tidak terlalu rumit paling banyak 3 cast dalam satu waktu. Itupun sudah cukup kuat mengingat itu hanya boneka.

Selama cale memberi roti pada pohon ia tak melihat anak berambut putih lagi, namun cale berusaha menghiraukannya. Sedangkan On dan Hong sedikit khawatir karena Ian satu-satunya teman mereka disini, dan Ian berjanji untuk kembali keesokan harinya namun sampai hari ini Ian belum kembali.

Kedua puppet Ian sudah berada di atas langit dengan mantra tembus pandangnya masing masing. Penampilan mereka berbeda, yang satu berwujud anak kecil berambut putih membawa sebuah surat sedangkan yang lain berwujud remaja berambut coklat dan memakai jubah gelap sambil membawa balok kayu.

Setelah melihat cale mendapatkan The Indestrucable shield kedua puppet turun dan puppet Ian berlari terlebih dahulu menuju tempat yang dapat dilihat On dan Hong. Setelah itu datanglah puppet brown dan segera memukul belakang badan puppett Ian dengan keras hingga bunyinya menarik perhatian On dan Hong yang berada di sana. Puppet Ian terlihat melindungi sesuatu di tangannya dengan segala kekuatannya. Puppet brown terus memukuli dan menginjak badan puppet Ian. 

Hujan mulai turun namun puppet brown masih memukuli puppet Ian.

Kejadian itu terlihat begitu nyata hingga On dan Hong segera panik, On menyebarkan kabut untuk menghalangi pengelihatan orang yang menyerang Ian. Sedangkan Hong berlari menuju Cale, jika itu cale maka Ian mungkin bisa selamat pikir mereka. 

On melihat orang yang menyerang Ian tiba tiba berhenti memukul saat sebuah alat sihir di sakunya menyala dan mendecih lalu menghilang. On masih dalam wujud kucingnya menghampiri puppet Ian yang terluka di sekujur tubuhnya. 

Sedangkan di sisi lain Hong yang berhasil menemukan cale menarik narik kakinya sambil mengeong dengan putus asa. Cale yang menemukan hal ini sedikit aneh mau tak mau mengikuti kemana kucing merah itu membawanya.

Cale terkejut begitu menemukan anak berambut putih yang penuh luka dan yang paling parah darah keluar dari kepalanya diguyur hujan, lalu menghela napas kasar "Haa, gila"

Dengan segera Cale mengangkat tubuh ringkih anak kecil itu dan membawanya ke mansion henituse sebelum tubuh anak ini menjadi dingin untuk selamanya.

"Panggil dokter ke kamarku" Ucap Cale pada Hans. Melihat anak kecil yang terlihat sekarat di gendongan Tuan mudanya Hans segera melakukan apa yang Cale perintahkan.

Dua anak kucing tadi mengikuti Cale sampai kamarnya, setelah cale menidurkan Ian di atas kasur tak lama kemudian Hans kembali dengan dokter di sampingnya.

"Periksa dan obati dia" kata cale pada dokter yang datang "lalu Hans bawa kedua kucing ini. Beri makan agar diam dan mereka saudara" sambungnya.

Hans terlihat cukup bingung dengan peritntah yang diberikan oleh tuan mudanya namun tetap melaksanakannya.

Dokter memeriksa keadaan puppet Ian yang pingsan, lebih tepatnya kini puppet itu tidak dikendalikan jadi terlihat seperti pingsan, tentu saja tidak ada yang tahu itu. Dokter membersihkan luka dan memberikan perawatan pada anak yang dibawa tuan muda Cale. 

"Selain luka di kepala dan dan lebam di badannya tidak ada luka yang lain tuan muda, mungkin anak ini akan demam karena kehujanan namun nyawanya pasti selamat. Saya telah memberikan salep dan membalut luka di kepalanya. Kemungkinan besar besok baru dia bangun" Jelas dokter yang memeriksa Ian

Cale menganggukkan kepalanya dan menyuruh dokter itu pergi.

Cale duduk di kursi sebelah kasurnya dan menyilangkan tangannya lalu menatap anak kecil yang berada di atas kasurnya. 'masalah apa yang aku bawa pulang sekarang'

Tak lama kemudian On dan Hong masuk lalu melompat ke kasur Cale. 

Cale kembali berdiri lalu mengganti pakaiannya yang basah sambil mengobrol dengan Hans.

"Kalau ron?"

"Katanya sampai tengah perjalanan tuan muda ke Ibu kota tuan Choi han akan pergi bersama sambil melakukan  penjagaan? Setelah mendengarnya dia pergi untuk membeli perlengkapan perjalanan. Ah! Kepala dapur Beacrox juga pergi bersamanya" jawab hans.

Suara rintihan kecil terdengar dari kasur, Ian terlihat berusaha bangun dan mengatakan sesuatu. 

"..I-Ibu Kota" lirihnya 

"..Aku harus...pergi ke ibu kota" sambung Ian dengan putus asa.

Cale mengerutkan keningnya, "Kau terluka, lupakan ibukota kau bahkan tidak bisa bangun dari kasur"

"Aku mendapat pesan jika pergi ke alun alun di ibukota saat perayaan maka aku mungkin bisa bertemu hyungku, tolong"

Ian berpikir apakah lukanya kebanyakan hingga mereka khawatir jika ia akan menghambat perjalanan mereka. Ian segera membuka mulutnya dengan terburu buru.

"A-aku berjanji tidak akan menjadi beban selama perjalanan, tolong bawa aku" matanya penuh dengan keseriusan.

"Haah" Cale menghela napas berat membawa anak kecil terluka jelas sudah masalah namun Cale merasa anak ini bahkan akan berlari ke ibu kota dengan keadaanya sekarang demi bertemu saudaranya. "Sembuh dalam 4 hari, jika sembuh dalam 4 hari kau baru boleh ikut"

Mata perak-keputihan Ian bersinar dengan cerah "Terimakasih tuan mud- achoo"

Dan ya, kalau dilihat lihat wajah Ian memang sudah merah karena demam.

I'm obsessed with ∎∎∎ || TCF × Male OcМесто, где живут истории. Откройте их для себя