Ingatan lama

1.4K 220 7
                                    

"Selamat ulang tahun Lian" pemuda berambut Perak dengan ujung merah itu meniup lilin pada kue coklat yang ada di depannya.

Ulang tahun nya yang sudah lama tidak ia rayakan kini kembali ia rayakan walau dengan simple.

Aether datang dengan membawa piring dan garpu, "selamat ulang tahun kakek tua"

Callian cemberut karenanya, "mentang mentang udah lama barengan jadi nggak sopan ya kamu"

Aether mengangkat bahunya. Semenjak Callian menjadi great mage wajahnya tidak bertambah tua, ditambah ramuan yang pernah diminumnya waktu kecil Callian telah menjadi abadi.

Tentu saja tidak sehebat itu, walau judulnya abadi Callian akan mati seperti manusia lainnya jika kehabisan darah atau sebagainya. 

Kini umurnya sudah ratusan tahun. Tidak aneh jika ia dipanggil kakek, apalagi rambutnya berwarna putih perak yang membuatnya terlihat sudah ubanan padahal itu warna asli rambutnya.

Besok ia harus ke wilayah henituse di kerajaan roan pagi pagi untuk mengantar potion penyembuh. Juga ada beberapa hal yang ingin ia pastikan. 

Callian memutar mutar kue di piringnya. Melihatnya Aether mengerutkan kening, "jangan mainkan makananmu" ucapnya.

Mendengarnya Callian menghela napas, lalu memakannya sambil cemberut. Baru satu suapan pikiran berat yang tadi ia rasakan rasanya menghilang, Callian menghabiskan kuenya dengan cepat dan senyum bahagia sebelum mengambil potongan lainnya.

Aether hanya bisa geleng kepala melihat kelakuan random Callian.

"Huwaa akan banyak kejadian yang akan membuat sakit kepala mulai sekarang"

"Apa pengelihatan masa depan menunjukkan sesuatu?"

"Kebalikannya, itu pengelihatan masa lalu. Tapi ya itu menunjukkan sesuatu"

"Aku tidak paham, tapi gunakan saja aku jika itu menyulitkan"

"Oh ayolah Aether, makin banyak aku menggunakanmu mataku bisa bisa buta"

"Lebih baik daripada mati kan"

"Tidak salah, namun aku jadi tidak bisa baca buku dong?"

"Kalau begitu akan aku bacakan buku buku itu untukmu"

Yah bukan itu intinya, tapi ia berusaha menggunakan aether lebih sedikit dibanding dulu, lagipula ia bisa sihir sekarang bukankah lebih baik menggunakan sihir yang tidak memiliki efek samping yang besar daripada kehilangan indranya untuk selamanya.

Jika pengelihatan masa lalunya menunjukkan kebenaran maka ia bisa bertemu dengan hyungnya yang sudah lama ia tak jumpai dan juga ia bisa memulai pembalasan dendamnya pada arm dalam waktu dekat.

Tapi tentu saja yang paling ia inginkan adalah hyungnya yang sehat dan tidak mengorbankan diri untuk keluarganya.

Callian tidak peduli apakah ini novel atau hanya sebuah kisah, orang orang di masa lalu ataupun di masa depan yang akan ia temui adalah nyata baginya. Ini adalah tempat dunia dimana ia hidup jadi ia akan melindunginya sebisa mungkin khususnya keluarganya.

Callian menggunakan mantra terbang pada dirinya sendiri untuk pindah ke kasur, memikirkan masa depan yang akan membuatnya sakit kepala itu tak menghasilkan apapun.

===

Callian kini menggunakan mantra ilusi yang membuatnya penampilannya menjadi anak, ia juga mengubah rambutnya menjadi pendek dan hanya berwarna putih.

Semua barang barang yang ia butuhkan sudah disimpan dalam saku spasialnya.

Lingkaran teleportasi terbentuk secara instan, cahaya putih menutupinya dan saat ia membuka mata ia telah sampai di gang kecil wilayah henituse.

I'm obsessed with ∎∎∎ || TCF × Male OcWhere stories live. Discover now