Ketemu hyung?

1.3K 228 12
                                    

'Kalau dipikir pikir sekarang bukankan aku yang hyung dibanding Rok soo hyung?'

Umur Kang hyuk soo sebelum mati adalah 18 tahun, ditambah umurnya di dunia ini 380 tahun bukankah ia jadinya lebih tua? Bisa dong ia yang jadi hyung sekarang.

Ian terlalu fokus dengan pikirannya hingga tidak menyadari Cale sudah memasuki kawasan kumuh. Sebenernya Ia udah sadar, cuma bingung gimana bakal interaksi sama orang yang udah lama nggak dia temuin. Apalagi sekarang umurnya udah jauh lebih tua dari banyak orang biasa. Apa Ia masih sama dengan Kang hyuk soo yang dikenal Kim rok soo atau ia sudah jadi Callian yang tidak dikenali Kim rok soo.

Ia takut, bagaimana jika Kim rok soo telah melupakannya. Semua pikiran negatif itu terus berputar dalam otaknya.

[Ayolah Ian, hentikan pikiran bodohmu itu]

Namun apapun hasilnya Callian tetap akan melindungi hyungnya bahkan jika ia tak dikenali. Ia bisa melindunginya sebagai penyihir kenalan keluarga thames, itu kebenaran karena ia memang pernah mengenal beberapa orang dari keluarga thames khususnya Ibunya Cale, Jour thames adalah sahabatnya.

Dengan ragu ragu Ian mengikuti On dan Hong yang mengikuti Cale yang menuju kekuatan kuno Indestructible shield. 

Dari jauh Ian bisa mendengar On yang berbicara, "Itu pohon pemakan manusia"

On berusaha menjauhkan Cale dari pohon itu, namun memang tujuan Cale adalah pohon itu.

"Kamu akan mati, jangan lakukan itu..."

"Kamu tidak boleh..."

"Tuan kamu harus berhati hati, itu menakutkan" ucap Ian yang baru datang. 

Tentu saja Cale menangkap kata 'menakutkan' berbeda dengan yang Ian maksud. Cale mengira jika yang dimaksud adalah lubang gelap itu, padahal yang Ian maksud adalah menakutkan melihat cale batuk darah di masa depan karena kekuatan kuno itu.

"Aku tidak akan, pergilah" ucap Cale acuh tak acuh sambil melemparkan 3 bungkus roti.

Ian dan Hong mengambil bungkus rotinya sementara On masih berusaha meyakinkan Cale untuk pergi, "Itu pohon pemakan manusia.."

Dengan tatapan tajamnya Cale berkata, "apa kalian belum pernah mendengar Cale si sampah?"

Hong menarik kakaknya agar pergi dari sana, sedangkan On mengatakan pada Cale jika dia tidak boleh mati.

Ian menatap roti di tangannya dan tersenyum dengan cara yang aneh sebelum menatap Cale. Sedangkan Cale membalas dengan kasar "apa?" tatapannya seolah bertanya 'apa yang kau lakukan disini? cepat pergi aku punya banyak urusan'

Ian menghela napas, apa yang ia harapkan memangnya. Hyungnya yang satu ini memang agak lambat dan mungkin takkan menyadarinya.

"Terimakasih rotinya tuan muda-nim, hati hati ya" ucap Ian sebelum menhampiri On dan Hong.

Cale balik badan dan melanjutkan kegiatannya untuk memberi makan pohon pemakan manusia. 

Ian kembali dengan rotinya dan duduk di sebelah On dan Hong, entah dorongan apa ia berkata "Cale datang untuk hidup" lalu melanjutkan makan rotinya.

On dan Hong tidak akan perkataannya sekarang namun mungkin suatu hari mereka mungkin akan mengerti maksudnya. Lagipula On cukup peka dan pintar. 

Callian memang berencana untuk menempel pada keluarga Cale, namun callian tidak ingin mengungkapkan identitasnya sebagai penyihir es saat ini, atau sebisa mungkin identitasnya sebagai Kang hyuk soo sampai Cale menyadarinya sendiri.

Mungkin naga kuno seperti eruhaben akan menyadari identitasnya sebagai penyihir namun itu masih lama. Namun naga muda seperti raon hanya akan menyadari penampilannya yang merupakan sihir ilusi, sihir ini cukup sulit untuk dipecahkan dan dipelajari jadi menurutnya mungkin naga muda akan memakan beberapa waktu hingga menyadari jejak sihir pada penampilannya.

"Jika kalian ingin roti besok, jangan katakan apapun" ucap cale hingga membuat Ian tersadar dari lamunannya.

Sebelum teralu jauh Ian berteriak "Terimakasih tuan muda-nim" sambil melambaikan tangannya. Terlihat cukup imut dan kekanak kanakan, namun cale mendengus dan pergi dari sana.

Ian menatap On dan Hong sebentar, sudah lama ia tak bermain dengan anak anak mungkin sudah sekitar 20 tahun yang lalu sejak terakhir kali ia bermain dengan anak anak.

"Kalian mau bermain tag?" tanya Ian dengan senyum nya sambil menarik On dan Hong.

Hong membalas dengan semangat, yah mereka juga harus bertingkah seperti anak seumurannya dan banyak bermain, tidak perlu cepat cepat dewasa karena mereka tidak perlu menjaga dirinya sendiri mulai sekarang akan ada banyak orang dewasa di sisi mereka.

Mereka bermain tag sampai sore, itu merupakan hari yang menyenangkan untuk mereka. On dan Hong selalu hidup dalam pelarian dan persembunyian selama ini, bermain dengan bebas tanpa khawatir seperti ini sudah lama mereka tidak rasakan. 

Sebelumnya di sore hari Ian bilang ia memiliki urusan jadi akan kembali besok pagi jadi tidak usah menunggunya. Begitulah On dan Hong kembali ke wujud kucingnya dan tidur di tempat yang seharusnya choi han mendarat.

Tanpa sepengetahuan On dan Hong sebenarnya Ian masih disana dan memasang mantra termal pada keduanya agar mereka tidak kedinginan juga melihat semua kejadiannya dari langit dengan menggunakan sihir tembus pandang dan terbang padanya.

Saat malam Ian dapat melihat Choi han melompat melewati tembok dan berusaha menghindari On dan Hong hingga berakhir kakinya terkilir. Sungguh anak baik. On dan hong bangun karena kejutan yang tiba tiba. On mewaspadai Choi han, melihat kucing kucing yang waspada padanya Choi han menjauh dan duduk menunggu kakinya menjadi lebih baik.

Tak lama kemudian Ian bisa merasakan Cale datang dan memberi makan kucing kucing sampai akhirnya membawa choi han ke mansionnya.

Ian tertawa geli melihat kejadian di depannya.

Kejadian pentingnya sudah terlewat, tidak mungkin ia ikut sampai mansion henituse juga tidak mungkin baginya untuk kembali ke pemukiman kumuh sekarang. Akhirnya ia pergi ke makam sahabatnya, Jour thames untuk mengobrol sebentar juga membersihkan makamnya.

"Hei kawan lama, harusnya kini kamu sudah bertemu dengan si matahari kecil di dunia lamaku, karena hyungku sudah sampai di dunia ini. Kalian harus bahagia disana, aku akan menjaga sisanya disini semampuku jadi jangan khawatir. Ngomong ngomong Jour, gimana rasanya memanggil anak sendiri dengan sebutan paman, Cale pasti mencoba mendekatimu dengan tulus. Wajah hyungku memang seram jadi jangan takut ya, lagipula Cale pasti akan sering tersenyum karena sekarang dia sudah lebih dewasa dan bertemu denganmu"

Callian memang bisa menggunakan sihir untuk membersihkan makam temannya namun ia lebih suka menggunakan tangannya untuk hal-hal seperti ini. Banyak hal yang ia bicarakan sendiri sampai akhirnya matahari terbit menandakan banyaknya waktu yang telah berlalu.

Karena sudah waktunya, Callian berdiri dan merenggangkan tubuhnya. 

"Sampai nanti Jour, bersenang-senanglah di kehidupan barumu bersama si matahari kecil"

I'm obsessed with ∎∎∎ || TCF × Male OcWhere stories live. Discover now