BAB 7 - Kedai Pak Somad

81 22 11
                                    



Malam itu ia akan kembali ke Kedai Pak Somad setelah sekian lama tidak pernah bergabung bersama yang lain. Sebenarnya alasannya bukan karena ia tidak mau bergabung, ia hanya tidak memiliki waktu. Kali ini ia sengaja meluangkan waktunya karena Ia mendengar jika seseorang akan datang, sebuah magnet yang tidak bisa Ale hiraukan.

Gadis itu selalu menjadi magis yang dapat mengalirkan inspirasi dalam benaknya menjadi sebuah karya yang sempurna. Seringkali berbagai emosi tercipta ketika membayangkan sosoknya dan arti kehadirannya di kehidupannya.

Ketika ia masuk ke tempat yang masih familiar itu, matanya melembut seketika, ternyata ia bukanlah orang pertama yang sampai di sana. Ada seseorang yang tengah sibuk menelepon.

He's always working hard for us..

"Lo.. harus datang please.. kita bisa mulai lagi dari awal.. semuanya.." Katanya terdengar cemas. "Hmm.. iya.. hm.. dia gak keberatan.. it's mutual.. itu udah lama berlalu.. iya gue janji.."

"Yo.." Sapanya, sengaja menunggu Aryo menyelesaikan pembicaraannya. Pria itu menoleh ke arahnya dan kemudian tersenyum, raut wajahnya seketika berubah.

"Eh..Ale.." Katanya. "Lo jadi yang pertama datang.."

"Ahh I see.." Gumamnya. "Long time no see.." Kata Ale. Aryo kemudian menghampirinya dan merangkulnya.

"Udah lama kita gak ketemu.. lo.. apa kabar?" Tanya Aryo tampak terlihat begitu terharu.

"Baik.. selalu baik.." Jawab Ale. Aryo masih sama seperti terakhir kali ia melihatnya. Logat jawanya yang kental dan usahanya untuk bisa membaur bersama yang lain selalu terdengar hangat di telinganya.

"Lo?"

"Baik.. selalu baik.." Timpal Aryo.

"Lo semakin sehat kayaknya Yo." Kata Ale pada Aryo yang sekarang terlihat membentuk badannya. Aryo yang ia kenal dulu begitu membenci olahraga.

"Kalau lo.. tetep kelihatan kurang tidur.." Celetuk Aryo.

"Hehe.. kebiasaan emang susah dihilangin.." Kata Ale.

"Musisi dan produser musik terkenal kita.. never disappointing.." Katanya.

"Bisa aja lo.. anyway.. dia beneran bakal datang juga kan?" Tanya Ale. Aryo tentunya tahu siapa yang Ale maksud kali itu.

Aryo mengangguk.

"Dia bakal datang malam ini.." Jawabnya tersenyum.

***

Alex terpaksa untuk pergi sendiri malam ini menuju Kedai Pak Somad karena tiba-tiba Ellen mengatakan jika bos-nya memintanya untuk datang ke kantor sore itu. Hal yang kemudian membuat Alex datang terlambat ke acara reuni kecil Laskar Kesiangan. Alex akhirnya memutuskan meminta Ellen meluangkan waktunya agar dirinya bisa ikut berkumpul bersama ketujuh sahabatnya yang lain setelah Aryo memohon padanya agar ia bisa datang. Aryo mengatakan padanya bahwa kali ini ia ingin melihat mereka berkumpul bersama lagi, terutama ketika ia tahu Dikta ada di Indonesia.

Alex menolak tawaran Ellen untuk diantarkan Pak Supardi ke lokasi karena menurutnya hal itu akan cukup menarik perhatian, apalagi jika Pak Supardi membawa mobil Alphard perusahaannya untuk mendatangi wilayah itu. Alex lebih memilih untuk menaiki taksi ke sana,  dengan topi dan maskernya. Kali itu sepertinya ia berhasil karena sepanjang perjalanan tidak ada yang mengenalinya sama sekali.

Senyumnya spontan tersungging ketika ia akhirnya sampai di kedai sederhana itu. Ia bisa melihat plang tanda 'tutup' yang sepertinya sengaja dipasang untuk memberikan privasi kepada mereka.

ONCEWhere stories live. Discover now