BAB 4 - Kucing Lewat

109 20 3
                                    

Langit di jendela kamar Ale mulai terlihat berwarna biru kekuningan tanda bahwa fajar telah tiba. Tidak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat dan Ale sepertinya tidak peduli dan masih serius menatap monitor komputernya, berusaha menyempurnakan komposisi sebuah proyek lagu yang kini sedang ia kerjakan. Beberapa kali ia meregangkan tubuhnya, mengetuk-ngetukan pena di mejanya sebelum kemudian kembali memegang mouse-nya dan mengotak-atik komposisi lagunya.

"Done.." Katanya sambil mengangkat kedua tangannya puas. "Ohh.. God.. finally.."

Tok tok tok..

Ale menoleh dan mendapati Calista berdiri di pintu studionya.

"Le.." Ia kemudian masuk ke ruangannya. "Good morning?" Tanya Calista padanya. "Lo belum balik sejak semalem?" Tanya Calista kemudian memberinya segelas kopi hangat. "For you."

"Thanks Cal.." Kata Ale menerima kopi hangat tersebut. "Hmm.. yap.. soalnya tiba-tiba ada inspirasi lewat, sayang kalau gak langsung dituangkan.." Calista merupakan rekan sesama composer yang ikut bernaung di label miliknya. Salah satu rekrutan paling berbakat yang ia temukan, selain bisa menulis lagu, Ale baru-baru ini mengetahui jika Calista juga memiliki suara yang indah.

"Aahh.. what's new? Alendra akan lembur setiap malam karena setiap hari selalu punya ide baru.." Kata Calista padanya. Ia tersenyum.

"Nope.. this is different.. this is special.." Kata Ale.

"Alright.. dan udah selesai?" Tanyanya.

"Udah. Masih instrumentalnya sih, belum dibuat demo full-nya. but it's almost done."

"Do you mind if I listen to it?"

"Hmm.. kalau udah rampung baru deh gue kasih denger ke elo." Katanya.

"Ok deh kalau gitu.. gue akan menunggu" Kata Calista. "Anyway.. lo udah liat berita online tentang lo?"

"Hmmm.. apa lagi kali ini? masih isu kolaborasi sama Jennie?"

"Nope.. isu yang lebih hot.."

"Hah?" Tanya Ale bingung.

"Gue gak tahu kalau lo ternyata punya temen deket model terkenal.."

"Model terkenal?"

"Makanya hidup sedikit lah le.. liat berita online gitu setidaknya.." Kata Calista. "Freya.. lo temenan sama Freya kan?"

Seketika raut wajahnya berubah.

"Lo liat dimana berita itu?" Tanya Ale. Selama ia aktif di industri hiburan Indonesia, tidak ada yang tahu bahwa dirinya dan Alex mengenal satu sama lain, bahkan bersahabat dekat.

"Jadi Freya kan jadi juri di acara Dream High.. itu loh pencarian bakat-bakat muda."

Hidupnya yang sebagian besar dihabiskan di studio, membuat Ale kurang update dengan berita-berita seperti itu.

"Ya gue tahu Dream High.. Alex pernah menang beberapa tahun yang lalu." Kata Ale.

"Alex?"

"Hmm.. She wants us to call her Alex.."

"Us?"

"Us.. her friends.. best friends.." Kata Ale menambahkan. Ada efek aneh yang entah mengapa kembali muncul ketika ia mengatakan kata itu.

"Her fans called her Yaya now.." Kata Calista. Ale kemudian tersenyum, ia tahu itu.

"Dan berita apa terkait gue dan Alex yang buat lo menganggap itu hot?" Tanya Ale.

ONCEWhere stories live. Discover now