17. Jealousy

224 32 5
                                    

-Sometimes I got jealous,
thinking someone could make you happier than I could.-

🌸

Dalam perjalanan pulang baik Soobin maupun Huening tidak ada yang membuka mulut mereka untuk memulai obrolan. Huening larut dalam pikirannya, sedangkan Soobin terlalu takut untuk mengatakan ide yang saat ini ada dalam benaknya. Apa sebaiknya ia bicarakan saja idenya? Tapi bagaimana jika gadis itu marah padanya?

Soobin menghela nafasnya beberapa kali hingga akhirnya berhasil mendapatkan perhatian dari Huening yang menatapnya sinis, "berhenti menghela nafasmu dan fokuslah menyetir, kau sedang mempertaruhkan nyawaku saat ini" gerutu gadis itu membuat Soobin mencebikkan bibirnya. Belum apa-apa ia sudah mendapatkan cibiran, tapi ini saat yang tepat untuknya bicara.

"Huening-ssi, sebenarnya aku punya ide untuk membuat Yeonjun kesal dan menyadari perasaannya pada Beomgyu.." ucapnya hingga Huening menatapnya penasaran, "untuk membuatnya sadar bukankah dia butuh variabel untuk memicu perasaannya?"

"apa maksudmu?"

Soobin tersenyum sambil menengok kearah Huening sesaat, "bagaimana kalau kita membuatnya cemburu?"

"mwo? bagaimana caranya?"

"untuk itu kau bisa menyerahkannya padaku, aku sangat pandai membuat Yeonjun salah paham.. aku yakin rencana ini akan berhasil dan Yeonjun tidak akan diam saja seperti orang bodoh yang menyebalkan, lagi pula aku sangat marah karena dia sudah membuat Beomgyu merasa sedih" cicit pria itu yang entah mengapa membuat dada Huening berdenyut nyeri. Sepertinya Soobin sangat memperhatikan Beomgyu, apa pria ini sungguh-sungguh menyukai sahabatnya? Jika benar begitu bukankah lebih baik Beomgyu bersama dengan Soobin yang lebih memikirkannya dibanding si bodoh Yeonjun? Tapi kenapa dari hati kecilnya Huening seolah tidak bisa menerima jika Beomgyu bersama dengan Soobin?

"yaa kenapa merenung, bagaimana ideku--kau setujukan?"

Huening tersadar dari lamunannya, ia menatap Soobin cukup lama hingga akhirnya ia menganggukkan kepalanya, "jika kau yakin cara itu berhasil, coba saja tapi dengan satu syarat, jangan membuat Beomgyu merasa semakin sedih dan dipermainkan. arrachi? jika kau melakukannya-"

"kau akan membawa bodyguard untuk menghajarku, majja?"

"cih, anio.. aku akan membunuhmu dengan tanganku sendiri" celoteh Huening sedangkan Soobin sedang menelan airliurnya. Bukankah gadis disampingnya ini terlalu mengerikan? Atau sebenarnya Huening adalah seorang psikopat gila? Memikirnya membuat Soobin bergidik ngeri, sebaiknya ia tidak melakukan hal yang membuat Huening tersinggung.

Soobin melajukan mobilnya hingga mereka memasuki kawasan perumahan elite, Huening menunjukkan arah menuju rumahnya. Lalu mobil tersebut berhenti tepat didepan sebuah gerbang rumah yang terlihat kokoh dan megah. Huening menyiapkan tasnya sebelum turun, namun ada satu hal yang masih mengganjal pikirannya. Sebenarnya ia sudah pernah menanyakan hal ini tapi ia ingin meyakinkannya sekali lagi, "Soobin-ssi" panggilnya seraya urung membuka pintu dan Soobin menoleh sambil menjawab panggilan Huening dengan dengungan, "apa.. kau sangat menyukai Beomgyu?" tanyanya dengan suara lirih dan pelan.

Soobin kini tengah terdiam dengan pertanyaan Huening, bukankah Soobin sudah pernah menjawabnya? Kenapa gadis itu sangat ingin mengetahuinya atau jangan-jangan Huening sedang mengetesnya? Jika ia menjawab tidak mungkin Huening akan berpikir Soobin hanya sedang mempermainkan Beomgyu bersama dengan Yeonjun?

Soobin kini tengah terdiam dengan pertanyaan Huening, bukankah Soobin sudah pernah menjawabnya? Kenapa gadis itu sangat ingin mengetahuinya atau jangan-jangan Huening sedang mengetesnya? Jika ia menjawab tidak mungkin Huening akan berpikir Soobin ...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Love SightWhere stories live. Discover now