Save 3

8.2K 819 62
                                        

Happy Reading

Apa yang Akan kamu lakuhkah Jika di Beri kesempatan kehidupan kedua?
A. Memperkaya diri
B. Melakuhkan Harem
C. Bunuh diri
D. Menjadi dukun
E. Isi sendiri

***

“Bagaimana menurutmu?”

“Cukup menarik” jawabnya singkat.

Kini di ruang bawah tanah kediaman Nicholas, di depan sel tahanan. Kyle dan Argio baru saja selesai mengeksekusi penghianat.

Penghianat yang baru saja mereka tangkap, oh bukan mereka melainkan hanya Argio. Di umur 11 tahun, Argio sudah melewati masa yang sulit.

Membunuh? Dia sudah pernah melakuhkanya, menyiksa? Ah itu terlalu sering untuknya.

“Ayah, apa menurutmu bocah itu sedikit aneh?” Tanya Argio

“Lia? Dia memang sangat aneh”

“Aku mendengar cerita dari salah satu pelayan pribadinya”

Kyle mengeryit, sejak kapan bocah kecil ini berbicara dengan pelayan.

“Maksudmu, ketika dia bertanya ini dimana?, Ah menurutku memang aneh. Bagaimana bisa dia tak tau di mana tempatnya tinggal”

Argio, mengangguk setuju. “Lalu apa itu Indonesia?”

“Sejenis makanan mungkin”

Mereka terdiam, pikiranya hanya tertuju pada nama Indonesia. Apakah benar Indonesia itu nama makanan? Ah tapi sepertinya tak mungkin.

Lalu yang membuat mereka aneh adalah mata bocah itu. Matanya seperti keturunan Nicholas, tapi siapa sebenarnya orang tua bocah itu.

Keluarga Nicholas memiliki ciri khas sendiri, mereka indentik dengan Mata coklat kuning. Jadi, Jika Ada manusia yang memiliki Mata itu, sudah bisa di pastikan bahwa dia adalah keturunan keluarga Nicholas.

Pagi ini Argio berniat untuk membangunkan adik barunya.jika kalian bertanya apakah Gio suka memiliki adik, mungkin Gio akan menjawab tak tau.

Perasaan Gio itu cukup sulit untuk di mengerti, dia sangat tak bisa di tebak. Argio sudah sampai di depan pintu kamar adiknya. Dia aama sekali tak berniat untuk mengetuk pintu, tentu Saja Argio langsung masuk ke kamar adiknya.

“Wah, pemandangan yang luar biasa” dia berucap pelan.

Kini bocah mungil yang sudah berstatus sebagai adiknya tengah tidur dengan keadaan yang sangat jauh dari kata sopan.

Bantal yang tengah menutupi wajahnya, kaki di buka dengan lebar, dan selimut yang Sama sekali tak berguna,hanya bisa menyelimuti kakinya Saja.

Benar benar bocah nakal.

“Bangun” dia berusaha membangunkan bocah itu.

Hanya gumanan yang Argio dapatkan, apa ini? Kenapa susah sekali membangunkanya.

“Bocah nakal, bangun” ucapnya Lagi, lalu menggoyangkan badan Lia dengan kencang. Sungguh kesal, dengan goyangan sekencang itu, Lia hanya menggeliat, bahkan tak berniat untuk membuka mata

10 menit, namun tak Ada hasil.

Dengan kesal Argio menarik tubuh Lia dari kasur.

Bruk

Lia terjatuh dengan sangat tak elit, kepalanya terbentur dengan lantai. Pasti itu sangat sakit.

Shit” umpat Lia setengah sadar.

Plot BreakerWhere stories live. Discover now