Cup..

"Udah di bilangin jangan nyebut bapak kalo lagi berdua."

"Saya kan--"

Cup..

"Jangan pake saya lagi, pakai aku kamu aja biar romantis." Kali ini bukan Orion yang terkekeh tapi Aletta. Aletta mengalungkan tangannya di leher Orion dan mulai mendekatkan bibinya.

Cup..

Kali ini Aletta yang memulai ciuman mereka, yang tentunya Orion sangat senang dirinya tidak perlu susah payah merayu Aletta akan ikut kedalam permainannya.

Walaupun Aletta yang memulainya tapi Orion tetap yang memimpin permainan panas mereka. Cumbuan Orion pindah ke leher Aletta menghisapnya kuat. Orion suka wangi cocoa yang ada di tubuh Aletta berasa dirinya sedang menyesap sebuah coklat.

"Jangan banyak banyak." Orion tersenyum mengerti.

Orion kembali mencium bibir Aletta memasukan lidahnya mengabsen setiap gigi dari Aletta sambil tangan yang tidak kalah diam. Tangan Orion mencoba membuka kancing kemeja yang Aletta pakai. Setelah terbuka terpampang dua gundukan kesukaan Orion.

Tangan Orion merabanya pelan dengan gerakan melingkar tanpa menyentuh putingnya. Tubuh Aletta tidak kuat mendapat perlakuan seperti itu, di gerakannya ke kanan dan ke kiri mengeliat seperti cacing.

"Sshh Rionnhh... " Orion tersenyum akhirnya Aletta mendesah kan namanya membuat Orion tambah semangat.

Orion yang semakin semangat meremas kuat payudara Aletta.

"Ahhh jangann kenceng kenceng." Protes Aletta yang merasakan linu bercampur enak.

"Gemes banget sama susu kamu, pengennya di remes remes aja kaya gini setiap hari."

"Ya remes ajahh tiap ahh hari."

"Ihh gemes.."

"Aww sakit jangan ditarik kaya gituh."

Orion tidak kuat lagi, dia akhinya memasukan puting Aletta ke mulutnya menghisap menjilat dengan kuat. Tangan yang satunya lagi mulai meraba pusat Aletta yang masih tertutup celana.

Jari Orion bergerak naik turun merangsang kemaluan Aletta agar tambah basah. Aletta kembali menggeliat tidak tahan dengan kenikmatan yang Orion beri.

Orion sudah melepaskan semua pakaian yang menempel padanya begitu pula Aletta yang sudah sama sama naked. Aletta menutup vaginanya dengan kedua tangannya, malu. Orion melepaskan tangan Aletta secara perlahan agar Aletta terbuai dan melepaskannya tanpa sadar.

Aletta bangkit dari tidurnya dan menunduk memposisikan dirinya di depan Junior besar Orion. Aletta mulai mengurutnya naik turun.

"Kenapa sih besar banget?" Orion terkekeh mendengar pertanyaan dari Aletta di sela kenikmatan

"Tangan mungil kamu enak bangett taa."

Anggap saja itu pujian dari Orion. Aletta semakin semangat mengocok Junior besar Orion. Dipandangnya wajah Orion yang tengah ke enakan karena ulahnya membuat Aletta sedikit bangga.

"Ta masukin ke mulut kamu dong."

"Nggak ah."

"Kenapa?" Tanya Orion heran.

"Nggak akan muat, orang ini besar banget."

"Ya semuanya aja."

Walau sedikit ragu Aletta tetap mencoba memasukan Junior besar itu ke mulutnya. Sudah Aletta katakan kalau itu tidak akan muat hanya setengahnya saja yang bisa Aletta masukan ke dalam mulut.

"Ahh Aletta... "

"Hisap sayang."

Aletta mencoba menghisap dan menjilatinya seolah dirinya sudah ahli dalam hal itu. Padahal ini adalah pertama kalinya Aletta melakukannya. Apa mungkin karena Aletta pernah beberapa kali menonton film seperti itu jadi Aletta paham bagaimana cara memuaskan laki laki.

"Sudah ta cukup." Sebenernya Orion hampir mau keluar tapi dia ingin keluar di sangkarnya Aletta, agar semua spermanya tidak terbuang secara sia sia.

Orion memposisikan dirinya di depan sangkar milik Aletta. Perlahan dan pasti dia memasukan benda panjang itu. Ternyata punya Aletta masih sempit jadi butuh usaha buat memasukannya.

Bless.

"SAKIT ORION!!"  Teriak Aletta ketika merasakan kepunyaan Orion mendarat di dalam sana.

"Maaf sayang, abis punya kamu sempit aja padahal udh pernah di masukin."

"Ya wajar aja emang kamu mau punya aku longgar?"

Orion menggeleng sambil menggerakan pinggulnya.

"Ahh rionnhh... "

"Sshh.. Ahh.. "

"Rion ahh lebih cepatthh ahh.. "

"As you wish honey."

Orion mempercepat pergerakannya sama seperti yang Aletta mau. Karena mereka melakukannya di sofa kantornya jadi pergerakannya sedikit di batasin. Orion berdiri tanpa melepaskan penyatuannya menggiring Aletta menuju sebuah kamar yang ada di balik lemari ruangan Orion.

Aletta sedikit kaget tidak mengata kalau ada sebuah kamar di sana. Jujur Aletta punya sebuah pertanyaan bagi Orion tapi goyangan Orion membuat Aletta keenakan dan memilih menikmatinya dari pada bertanya.

"Ahh..riion aku keluarr.. " Mendengar itu Orion mempercepat pergerakannya.

"Sama sama Aletta sayang.. "

Crott crott.

"Ahh.. " Desah Orion kelelahan sambil berbaring di pinggir Aletta.

Orion tersenyum melirik Aletta yang kelelahan karenanya dengan mulut yang sedikit terbuka. Orion kembali mengecupnya karena tidak tahan dengan itu

"Aletta?"

"Hmm."

"Sekarang kamu yang di atas ya?"

"Hah? Apa?"

"Ahh.. "


***

Terimakasih sudah menunggu dan maaf atas php nya 🙏🙏.

My Little SecretaryWhere stories live. Discover now