Brianna yang melihat Malvin melepaskan pelukannya pun akhirnya bisa bernapas lega.

Lalu ia juga bangkit dari tempat tidurnya, saat Brianna akan berjalan menuju pintu kamar, tangan kekar Malvin menahannya.

"Mau kemana" tanya Malvin dingin.

"Aku hanya ingin membukakan pintu, bisa diam dulu?!" muak Brianna.

Malvin menaikan alisnya "sejak kapan sweetie menjadi galak seperti ini?" jawab Malvin sambil mengelus pipi Brianna pelan.

Brianna menghempaskan tangannya kesal "awas dulu kak! atau aku tidak akan belbicala denganmu lagi mulai sekalang?! ancamnya.

Mendengar hal itu, Malvin terkekeh pelan "oke-oke kau boleh pergi sayang".

Brianna akhirnya lega, namun tangannya kembali ditahan"—apa lagi sih kak?!" desis Brianna kesal.

"Kau ingin pergi?"

"IYA!"

"Ada syaratnya" ucap Malvin menatap lekat kearah Brianna.

Brianna mengerutkan keningnya "Apa?"

"Give me one kiss sweetie" ujar Malvin dengan tersenyum miring.

Brianna menaikan alisnya "Bagaimana jika aku tidak mau?" tantangnya.

Malvin menyeringai "Tentu saja aku yang akan mencium mu".

Brianna diam tak menggubris perkataan omong kosong Malvin, ia malah menarik paksa tangannya yang  berada di genggaman Malvin, dan beranjak dari sana.

Namun belum sempat melangkahkan kakinya, tangan Brianna ditarik oleh Malvin dan...

Brukk

Brianna jatuh tepat diatas pangkuan Malvin, dan Malvin ia dengan gesit  melingkarkan kedua tangannya di area pinggang Brianna.

Brianna yang melihat hal itu berusaha untuk tidak memutar bola matanya malas 'Astaga... sebenarnya apa mau bocah ini'

"Kau mau kemana hm?" Malvin mencengkram dagu Brianna pelan.

Brianna tak membalas perkataan Malvin, ia hanya menatap datar kearahnya.

Melihat Brianna yang hanya diam tak menjawab, tak membuat Malvin gentar justru ia malah menyukai respon adiknya yang seperti ini.

Malvin sadar adiknya ini tak seperti anak-anak yang lainnya, disaat teman sebayanya hanya ingin bermain dan bermain, ia berbeda.

Ia malah duduk tenang dengan membaca buku, sesekali memperhatikan aktivitas bermain mereka. Setelah itu kembali  melanjutkan acara membacanya bahkan buku yang ia baca pun bukan buku dongeng yang biasa disukai anak-anak kebanyakan, namun malah buku bisnis khas orang dewasa.

Malvin takjub melihatnya, bagaimana bisa anak yang masih berumur 3 tahun paham mengenai buku orang dewasa.

"Kiss me please..." Malvin menatap melas kearah Brianna.

Menghela napasnya panjang, Brianna mencondongkan tubuhnya kedepan dan...

Cup!

Brianna mengecup pipi kanan Malvin pelan.

Setelah dirasa sudah selesai ia bangkit dari pangkuan Malvin dan berjalan menuju kearah pintu, menghiraukan Malvin yang kini tengah tersenyum selebar-lebarnya.

Ceklek

Brianna meringis melihat raut wajah Bella yang tidak enak dipandang.

"I'm solly kak Bel, sudah membuat kak Bel menunggu lama" ringisnya.

BRIANNA [Proses Revisi]Där berättelser lever. Upptäck nu