CHAPTER - 6

744 66 46
                                    


DIWAJIBKAN UNTUK VOTE DAN COMMENT !

- selamat membaca -

Suasana didalam kereta yang dipandu oleh Geovano terasa amat sunyi. Sejak tadi baik Vano atau Sandra tidak membuka mulut untuk berbicara.

" Lepas simpang tiga ni belok kiri. "
Sandra membuka mulut untuk memberi arah.

" Okay. " Jawab Vano singkat.
" Kamu- "

" Heih...apalagi sir. " Potong Sandra ketika Geovano hendak membuka suara.

Geovano meramas stereng kereta kuat ia paling benci ketika ada orang yang dengan lancang memotong ucapannya. Apalagi jika orang itu ialah Sandra. Ia cuba mengatur nafas dan emosinya.

" Bisa gak kalo kamu dengerin dulu apa yang mau aku bicarakan? "

" Penting sangat ke? Tak kan .. so buat apa saya nak dengar apa yang sir nak cakap? " Balas Sandra acuh. Sebenarnya ia kesal dengan Geovano. Kalau saja Geovano dan Ayra tak muncul dan paksa dirinya membawa mereka ke hospital mesti semua ni tak akan terjadi. Mesti ibunya tak akan marah dan memaksa mereka untuk berjumpa di rumah.

Kemarahan Geovano semakin memuncak. Dalam hati ia berkata..
' tunggu aja sayang pas kamu udah jadi milik aku , aku bakal bikin kamu patuh sama arahan aku. Sepatuh patuh nya. '

Geovano membatin dengan smirk yang terukir di bibirnya.

***

Sebuah kereta mewah berwarna  hitam memasuki perkarangan rumah keluarga milik tuan Adam. Ayah kepada Sandra Alyanna. Sandra dan Geovano berjalan perlahan menuju ke pintu masuk rumah keluarga Sandra.
Keadaan diluar rumah lumayan gelap dan sepi. Mereka keluar dari kereta secara bersamaan.

Sandra melirikkan matanya meninjau ke rumah jirannya. Kereta milik Hayden tiada di tempat parkir rumahnya.

" Dating la tu.. " lirih Sandra perlahan.

" Apa ? Date ? Siapa ? Kita ? " Tanya Geovano bertubi-tubi kemudian matanya mengikut arah pandangan Sandra.

' rumah siapa tuh ' batin Geovano.

" Ishh bisinglah dia ni. " Keluh Sandra selepas mendapatkan pertanyaan dari Geovano.

Sandra mengambil kunci rumah yang ia simpan didalam beg tangannya. Baru sahaja hendak memasukkan kunci rumah, pintu yang berada di hadapannya terbuka luas menampilkan seorang wanita separuh baya yang sedang menatap mereka bergilir.

"Lambat sampai.." ucap Maria dengan wajah tegasnya.

" Maaf ma tadi- "

" Masuk cepat. " Sela Maria.

" Huffft sama je macam lelaki yang kat belakang tu , suka sangat potong bila orang tengah bercakap. " bebel Sandra sambil melangkahkan kakinya ke ruang tamu.

" Kok aku yang disamakan. " Bantah Vano tak menerima jika disamakan dengan ibunya Sandra.

" kok iki yi disimikin.. urgh " ulang Sandra dengan nada mengejek.

My Posessive Husband [✔️]Where stories live. Discover now