CHAPTER - 2

1.5K 98 15
                                    


[ diwajibkan untuk vote & comment ]

- selamat membaca -

" huh ? Clarisa .... siapa? " tanya Sandra kebingungan sambil sesekali menoleh ke belakang memastikan jika ia tidak salah orang.

" Clarisa .. kamu Clarisa kan ? " jawab lelaki itu dengan senyum yang semakin melebar.

" No! Nama saya Sandra. Sandra Alyanna bukan Clarisa . "

" Tapi kamu- "

" Maaf saya kena pergi sekarang " sela Sandra hendak melangkah pergi. Tapi lagi lagi langkahnya terhenti kerana lelaki itu menghadang jalannya.

" nanti dulu.. " kata lelaki tersebut

" URGHHH! ENCIK SAYA BETUL BETUL KENA PERGI SEKARANG! SO PLEASE .. KETEPI ! "

Teriak Sandra dengan suara lantangnya tak peduli jika orang orang memandangnya dengan tatapan aneh. Tak sedikit juga yang berbisik bisik sambil menatap mereka . Sungguh ia tak menghiraukan tatapan mereka. Yang ada di fikiran Sandra saat ini adalah ayahnya. Keadaan ayahnya lebih penting dari tatapan mereka semua.

Setelah mendapatkan teriakan yang lumayan keras oleh Sandra, Aditya segera melepaskan tautan tangannya dan membiarkan gadis itu pergi dengan seribu kekesalan.

Jejaka yang bernama Geovano Ethan Aksa itu segera membuntuti Sandra hingga ke hospital. Vano adalah type lelaki yang berpegang kepada prinsip 'if i want it then i will get it' . Jangan persoalkan betapa gilanya dia ketika dalam mode posessive.

***

Sandra tiba di hospital pada pukul 11 pagi. Ia segera menuju ke ruang kaunter kecemasan untuk menanyakan keberadaan ayahnya. Sandra berlari menuju ke ruang pembedahan dimana ayahnya berada sekarang.

Di hadapan pintu pembedahan itu sudah terdapat ibunya , Hayden dan ibu bapanya serta seorang doktor yang tampak seperti sedang berbincang bersama sang ibu yang tangisnya sudah pecah. Ia berjalan lemah menghampiri mereka.

Semua pandangan mata menuju ke arah Sandra yang berjalan lemah.

" M-ma? ... ayah macam mana? ayah okay je kan ma? kan ... ? " tanya Sandra sambil menahan sesak didada.

Tak menjawab pertanyaan Sandra. Sang ibu terus memeluk tubuh Sandra dengan erat sambil menangis terisak.

" Ayah ... " perkataan ibunya tergantung.

Dokter yang berada disitu menjelaskan keadaan ayahnya kepada Sandra.

" Ayah encik mengalami kemalangan yang agak serius. Keadaan pesakit sudah stabil. Tapi ... "

" Tapi apa doktor? " tanya Sandra dengan penuh ketidaksabaran.

" Kemungkinan besar dia akan mengalami koma yang kami sendiri tidak tahu bila dia akan sedar . Banyakkan bersabar ya cik. Insyaallah dia akan segera sedar. "

Hancur.

Hanya satu perkataan yang mampu ia ucapkan. Ayahnya adalah sosok lelaki yang paling penting dalam hidupnya. Meskipun ia kurang mendapatkan perhatian ayahnya setelah beranjak dewasa , bagi Sandra ayahnya tetap cinta pertamanya. Ayahnya adalah orang pertama yang memberikan kasih sayang yang tiada tara untuknya. Ayah adalah pahlawannya yang paling perkasa. Seteruk manapun ayah dan ibunya ia masih menyayangi mereka dengan sepenuh hati. Kerana mereka adalah satu satunya keluarga yang Sandra miliki. Ia mengerti bahawa ibu bapa mereka berubah drastis sejak puluhan tahun dahulu tepatnya ketika Sandra berumur 3 tahun . Mereka berubah atas alasan yang Sandra sendiri tak tahu.

My Posessive Husband [✔️]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora