02

233K 3.3K 331
                                    

Devan dan Ara kini berada di sebuah restoran dalam mall, Devan sedari tadi terus saja menggenggam erat tangan Ara.
Membuat Ara mengeluh karna tangannya sakit dan berkeringat.

Sesampainya di sana, Devan memilih tempat paling ujung agar tidak banyak yang melihat gadis nya.

"Kak, kok di sini? Di tengah sana aja yuk" ajak Ara namun di tolak mentah-mentah oleh Devan.

Ara pun duduk di sebelah Devan dan menyandarkan kepalanya pada bahu Devan. "Kak" panggil Ara.

"Hm?"

" Duduk di situ aja yuk, Ara gak suka di sini." Adu nya menekan-nekan paha Devan.

Devan menghembuskan nafas kasar, ia paling lemah jika Ara bertingkah menggemaskan seperti ini, rasanya sangat mustahil ia menolak.

"Gak ada yang bakal godain Ara kok, kan ada kak Devan sama ara. Kalo pun mereka suka sama Ara, kan yang suka mereka bukan Ara. Ara kan cuman suka sama kak Devan aja" jelas Ara menatap Devan dengan puppy eyes nya.

Devan tersenyum dan akhirnya mengangguk. Mereka duduk di meja yang terletak di tengah, Ara duduk di sebelah Devan.

"Ih makanan nya kayaknya enak semua, kak Devan pesan apa? Ara Bingung mau yang mana."ujar Ara menatap menu makanan yang memang terletak di meja.

"Terserah kamu aja, sayang." Ucap Devan mengelus kepala Ara lalu mencium gemas pipi chubby nya.

"Gimana roti tisu? Tapi bagi dua. Ara gak habis makan banyak gini." Saran Ara memberikan menu makanan pada Devan.

Devan mengangkat tangannya dan seorang waiters lelaki pun datang. Lelaki itu sempat melirik ke arah Ara, kagum dengan kecantikan gadis itu.

"Ekhem!!" Dehaman Devan menyadarkan waiters itu.

"Oh, ya. Mau pesan apa mas dan mbak nya?" Tanya waiters itu memegang buku kecil nya.

"Roti tisu nya satu. Dan... Ara mau es cream nggak?" Tawar Devan pada Ara.

Ara berbinar mendengar kalimat es cream. "Mauu!" Seru nya dan mendekatkan diri pada Devan.

"Mau rasa apa?" Tanya Devan.

"Hmm, coklat aja deh." Jawab Ara dengan cengirannya.

"Sama es cream rasa coklat, mas." Pesan Devan pada waiters lelaki itu.

Waiters itu mengangguk dan pergi dari hadapan mereka. Devan memperhatikan wajah cantik Ara, ia mencubit gemas pipi gadis itu.

"Kak, coba liat yang di sana" tunjuk Ara pada pasangan kekasih yang memakai bando telinga kucing bersamaan.

"Mau gitu juga" rengek Ara.

"Iya, nanti beli" senyum Ara mengembang mendengar jawaban Devan.

Ara menyandarkan kepalanya di bahu Devan, ia mengotak-atik ponsel milik Devan. Ara membuka play store dari hp Devan, dan mendownload mainan masak-masak untuk dirinya.

Devan sendiri hanya pasrah memperhatikan apa yang di lakukan Ara sambil mengusap rambut nya, sesekali ia mengecup puncak kepala Ara.

"Ih, kok gak bisa di mainin sih." Gerutu Ara sambil menekan-nekan layar ponsel Devan.

"Download game yang lain aja, sayang" ucap devan mengusap rambut nya Ara.

"Ihhh, ngeselin"

Ara menggeser layar ponsel Devan melihat-lihat apakah lelaki itu punya permainan. Ia menekan aplikasi game online yang ia temukan, sebenarnya ia tidak begitu mengerti cara memainkannya.

my couple 18+ [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang