Takdir dan janji - 7

1.1K 125 7
                                    

(Typo, ooc dan sebagainya bertebaran. Krisar dan dukungan sangat dibutuhkan~)

-
-
-
-
-

Malam itu begitu indah. Bak indahnya hubungan pasangan di bawah ini,

"Xiao... Kau tahu nama konstelasi-mu?" tanya si pengembara, kini dirinya tengah bersandar di pundak sang adeptus.

Mereka tengah berada di atap Penginapan Wangshu. Kala bintang-bintang di langit pada malam itu entah kenapa bersinar begitu terang, dan rasanya mereka bisa melihat takdir mereka sendiri melalui bintang-bintang di atas sana.

Ini sudah menjadi hukum alam di Teyvat, takdir seseorang ditentukan oleh nama konstelasi/tatanan bintang milik mereka.

Kedua lelaki itu memperhatikan langit malam yang indah tersebut.

"Konstelasi-ku?... Alatus... Nemeseos." balas Xiao.

"Hmmm..." pengembara itu memegang dagunya sendiri, nampak berpikir-pikir.

"Ada apa?"

"Aneh sekali.. Kenapa harus ada Nemeseos* di nama mu?" herannya,

(*Nemeseos: Nemesis/musuh)

"B-bukankah aku memang terlihat seperti musuh di awal, bukan?... Lagi pula, sebelumnya aku juga memintamu agar menjauh dariku,"

"Aah, kau ini bicara apa? Bagiku, kau adalah Alatus Aereum Angelus*-ku!" ungkap Aether, lalu menatap Xiao dengan wajah yang dapat membuat siapa pun luluh.

(*Alatus Aereum Angelus: Malaikat bersayap emas. Alatus Nemeseos: Musuh bersayap. Kebanyakan konstelasi char di GI itu diambil dari bahasa Latin, but CMIIW ;d)

Ungkapan dari Aether tersebut sukses membuat wajah Xiao bersemu merah.

"A-apa?" adeptus itu hanya bergumam kecil, dan tidak didengar oleh si pengembara. Yang jelas, Aether melihat warna pipi Xiao cukup merekah.

Ia kembali tersenyum,

"Lalu, bagaimana dengan konstelasi-mu?" kini, Xiao yang bertanya balik. Aether lalu melihat ke atas langit.

"Haah... Biasa-biasa saja," meringis, pengembara itu hanya menghela napasnya karena merasa nama konstelasinya tidak memiliki arti khusus.

"Memangnya apa?"

"Viator. 'Pengembara' saja. Huh- sepertinya aku memang ditakdirkan untuk mengembara di mana-mana!" Aether mendengus. Menurutnya, arti nama konstelasinya itu terlalu membosankan.

Xiao terkekeh. 'Oh, dia tertawa lagi... Ugh,' batin pengembara itu. Mendengar Xiao yang terkekeh seperti itu dapat mengancam keselamatan jantungn̶y̶a̶ siapa saja.

"Kenapa kau berpikir seperti itu?" Xiao tiba-tiba ikut menyenderkan kepalanya di atas kepala Aether. Manik karamel itu awalnya terkejut, namun ia tersenyum kecil.

"Intinya itu sangat membosankan!―walaupun saudariku juga memiliki konstelasi yang serupa―tapi, tetap saja... Rasanya sangat biasa sekali," si pengembara mengerucutkan bibirnya. Xiao yang melihat wajah itu langsung menjadi gemas.

"Benarkah? Meus Dulcis*, lebih cocok menurutku..." timpal adeptus tersebut.

(*Meus Dulcis: Si manis milikku)

Has llegado al final de las partes publicadas.

⏰ Última actualización: Jul 29, 2023 ⏰

¡Añade esta historia a tu biblioteca para recibir notificaciones sobre nuevas partes!

Crytalfly (Xiao x Aether)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora