Hangat - 6

1.6K 153 44
                                    

(typo, ooc, dan sebagainya bertebaran. krisar dan dukungan sangat dibutuhkan~)

hewwo, im bacc, <3

(warn: ada sedikit spoiler cerita game di bawah, jadi buat player yang masih baru dan kurang suka spoiler boleh di-skip aja yaa *bukan heavy spoiler, kok.)

-
-
-
-
-

Ketika malam hari tiba, rasanya tidak ada orang sama sekali yang mau melewati bukit Wuwang.

Siang saja sudah jarang, apalagi di malam hari.

Katanya, sih. Karena sering dijadikan tempat dilakukannya kremasi atau pembakaran mayat, tempat itu jadi lebih angker dari sebelumnya yang sudah memiliki hawa menyeramkan. Di bukit Wuwang juga terdapat desa yang tertinggal.

Banyak yang mengira di tempat itu ada banyak roh-roh jahat. Kenyataannya, setelah ditelusuri oleh Chongyun, di tempat itu tidak ada roh jahat sama sekali yang ia cari. Malah hanya roh-roh yang jiwanya belum damai. Tidak ada niatan untuk mengganggu makhluk fana sama sekali dari mereka.

Akhirnya, pemuda itu kembali ke pelabuhan Liyue dengan rasa kecewa.

Tapi, tetap saja, karena lingkup itu sudah termasuk alam liar, monster-monster masih sering berkeliaran di sekitar sana. Yang kebanyakan menjaga area itu adalah para Abyss order dan Fatui.

Untuk mencegah ancaman bagi para penduduk setempat yang masih tersisa, Xiao pasti akan selalu 'membersihkan' area tersebut dalam sekejap.

Jarang-jarang ada yang sadar dengan kehadirannya, namun ada satu gadis dari desa Qingce yang sempat ia tolong karena boneka gadis itu terjebak di suatu tempat.

-
-
-

Suatu sore, Aether menerima sebuah permintaan dari gadis itu. Ia ingin si pengembara membawakannya bunga-bunga Qingxin segar yang tumbuh di atas bukit tertinggi Qingce. Katanya, ia membutuhkan bunga itu untuk obat ibunya yang sedang sakit.

Belakangan ini hujan deras selalu mengguyur di sekitar sana, sehingga bebatuan menjadi sangat licin, dan akan sulit bagi anak kecil sepertinya untuk mendaki gunung yang curam seperti itu.

Akhirnya, pengembara mendaki lembah-lembah yang ada di sekitar, sambil mengambil bunga-bunga Qingxin yang tumbuh di puncaknya.

"Hup-! Fiuhh... Ini yang terakhir! Eh-? Ha-"

"Hey! Pengembara, awas!" teriakan Paimon membuyarkannya.

Karena kakinya salah melangkah dan malah menapak di sisi yang licin, Aether akhirnya terpeleset dari atas bukit tinggi tersebut. Untung saja ia memiliki wind glidernya...

...

"Huwaa- AAAHH! KENAPA TIDAK MAU TERBUKA?!!"

Pengait di glider-nya entah kenapa macet. Sungguh waktu yang sangat pas.

"Uhh- Heeeee! Bagaimana ini?! Paimon tidak mengerti! Pengembara!!" Paimon yang melayang dengan sekuat tenaganya, mencoba menahan tubuh si pengembara yang mulai terjun bebas.

Ohh, tidak...

Akankah hidup pengembara berakhir di sini? Atau...

Pemuda itu hanya menutup matanya, menunggu bagaimana nasibnya setelah ini. Sampai angin tiba-tiba begitu saja berlalu dengan sangat kencang, menyentuh langsung kulitnya. Dirinya bergidik.

Ia membuka kelopak matanya setelah merasakan tubuhnya tertangkap oleh seseorang.

Netra itu menangkap sesosok adeptus yang selalu ia rindukan... Mungkin.

Crytalfly (Xiao x Aether)Where stories live. Discover now