Qingxin - prolog

3.4K 262 7
                                    

"Kalau kamu berharap ingin bertemu denganku--panggil saja namaku."

-
-
-

"Xiao!!" seorang laki-laki bersurai blonde berlari ke arah sesosok Adeptus yang sedang berdiam diri di balkon sebuah penginapan.

Sang Adeptus menoleh ke arah suara itu sebentar, lalu kembali menatap pemandangan di hadapannya yang cukup menyejukkan mata.

"Ada apa?" tanya adepti itu tanpa mengalihkan pandangannya.

"Ini. Kau meminta ini kemarin, kan?" tanya si surai blonde, sambil menyodorkan sejumlah bunga Qingxin yang diikat. Si manik emas itu pun menoleh. Dilihatnya bunga dengan harum yang semerbak itu. Lalu menerima baik-baik bunga itu.

"Ah- ya, terima kasih. Kau akan langsung pergi?" tanya Xiao.

"E-ehh? Tidak juga sih, tapi ya... Hah- setiap hari aku pasti akan mendapatkan pekerjaan. Lagi pula aku juga butuh biaya untuk hidup di sini, ahaha..." ucap si surai blonde, menghela nafasnya, diakhiri dengan tawa yang kaku. Sementara si surai hijau gelap teal itu hanya mengangguk-anggukan kepalanya.

Hening.

"Omong-omong... Apa... Kau tahu bagaimana kabar tuan Zhongli sekarang?..." sang Adeptus membuka suaranya tiba-tiba.

"Zhongli? Ah, jadi kau mengenalnya ya... Pasti selama ini kau tahu kalau--" ucap Aether dengan nada bermain-main sambil tersenyum jahil dan menggantungkan kalimatnya di akhir. Sang Adeptus tersontak. Wajahnya terlihat merona merah--walau pudar. Dirinya segera menutup mulut si surai blonde, sebelum ia melanjutkan kata-katanya.

"D-diam. Aku hanya ingin bertanya..."

"Ahahahaha, iya-iya, aku bercanda... Zhongli... Hmmm. Tidak banyak. Burung-burung, puisi, barang-barang antik, bunga, berbaur... Ah- intinya dia lebih menyukai hal-hal seperti itu sekarang." balas laki-laki itu. Sementara si Adeptus hanya menyilangkan tangannya di atas dada.

"Hmmm... Apa ada hal-hal yang menarik baginya di dunia makhluk fana?..." herannya begitu. Si surai blonde kembali terkekeh.

"Yah... Lain kali kau akan kutunjukkan dan akan kuajak menyusuri dunia manusia." ucapnya dengan senyum yang---manis?? Itu yang Xiao pikir, tanpa sadar sudah ada semburat merah di wajahnya.

"H-hah? Apa maksud-"

"Ah! Aku hampir lupa punya janji dengan seseorang di Mondstadt. Sekarang agak terlambat. Tidak pernah terpikir berbicara denganmu ternyata cukup menghabiskan waktu dan menyenangkan ya, Xiao... Hehe. Maaf, aku harus pergi, sampai jumpa!" si pengembara tiba-tiba melompat begitu saja ke arah pembatas di depannya, lalu membentangkan wind glidernya.

"Hei- Ah..." si blonde itu sudah menghilang dari pandangannya.

"Dia itu..." Xiao kembali mengingat ucapan Aether tadi. Lalu dirinya tersenyum kecil, dan hanya angin yang berhasil melihatnya.

"Menganggapku sebagai rekan ya?... Heh- berani sekali berkata seperti itu di depan Adeptus. Sebagai manusia, dia tidak buruk juga."

-
-
-
-
-

Halo :D ini cerita pertamaku, jadi mungkin gabakal bagus2 amat, prolognya aja kyknya datar n garink wkek, dan ada kemungkinan ooc, jadi krisar akan sangat dibutuhkan! terima kasih buat yang mau baca hehe.

see ya~

Crytalfly (Xiao x Aether)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora