Undangan kecil - 3

1.4K 185 40
                                    

(typo, ooc dan sebagainya bertebaran. Krisar dan dukungan sangat dibutuhkan~)

-
-
-
-
-

Srsk--srsk

Hening sekali.

Hanya ada suara gesekan daun-daun yang dilangkahi, siulan burung yang kemungkinan itu adalah siulan Mountain Shaper atau Cloud retainer yang tinggal di sekitar sini dan hembusan angin dingin yang menerpa wajah.

"....."

"....." "Astaga, kenapa malah jadi canggung begini?" rutuk Xiao dalam hati.

Demi Archon Geo, Morax--sepanjang perjalanan Xiao hanya berdiam diri. Dirinya terlalu malu untuk menatap Aether dan sejauh ini hanya melihat ke arah depan saja.

Detak jantungnya sendiri melompat-lompat tidak karuan.

Padahal, ia sudah mencoba menahan diri agar tidak gugup dan berusaha membuat suasananya jadi tidak secanggung ini.

Namun, apa daya. Jiwa adeptusnya yang dingin itu membuat rencananya agar bisa berbicara dengan si pengembara sepanjang perjalanan tidak berjalan mulus.

Aether sendiri juga sama. Dia tidak punya bahan pembicaraan yang bagus untuk dibicarakannya dengan Xiao. Rasanya terlalu gugup .

Sejujurnya, wajahnya sejak tadi kian memerah karena Xiao yang mengajaknya berjalan-jalan secara tiba-tiba ini bukanlah hal biasa. Bahkan ada sebuah pikiran liar yang masuk ke dalam benaknya...

"Apa dia sebenarnya menganggap ini sebagai kencan? ...Tidak, tidak. Tidak mungkin adeptus ini punya pemikiran seperti itu. Kata itu pun pasti dia tak tahu." Aether menggeleng-gelengkan kepalanya, mencoba menepis jauh-jauh pikirannya itu. Seisi kepalanya entah kenapa memanas sekarang.

Xiao yang menyadari itu menoleh ke arahnya.

"..Apa ada masalah?..." tanyanya tiba-tiba, membuyarkan lamunan si surai blonde. Oh, Xiao yang malah menjadi orang pertama yang membuka pembicaraan, rupanya.

"Nnn'... Tidak kok, hanya... Aku sedikit tidak percaya, kau mau mengajakku berjalan bersama seperti ini... T-tidak biasanya kau seperti ini. Ini terasa berbeda," jelas si pengembara sambil menoleh ke arah berlawanan--mencoba menghindari kontak mata dengan si adepti.

Iris Xiao sedikit membesar. Mendengar hal itu ia merasa malu sekali dan ingin mengutuk dirinya sendiri. Ia baru menyadari, ternyata perubahan sikapnya terlihat mencolok.

Itu juga ya, salahkan Xiao yang enggan menerima ajakan si pengembara untuk sedikit memahami emosi manusia. Dia terlalu terburu-buru atas perasaannya.

"Aku payah-"

"Tapi..." pengembara itu kembali membuka suara.

"Aku senang kalau kau mau terbuka seperti ini padaku... Jadi kuharap kau bisa terus seperti ini sampai aku bisa menganggapmu lebih dari sekedar rekan perjalananku di sini, hehe... Terima kasih!" pengembara menengok ke arah sang adeptus, lalu tanpa sadar sudah memberinya serangan jantung karena satu kalimat itu dan senyum lebar yang dibuat oleh Aether.

Crytalfly (Xiao x Aether)Where stories live. Discover now