Bagian 28 : Kencan

4.9K 578 15
                                    

Wajah Nasha begitu ceria. Untuk riasan terakhir pada wajahnya, ia memoleskan lipstik ke bibirnya. Kemudian menyisir rambutnya yang telah mencapai dadanya, padahal Nasha tidak suka rambutnya panjang, tapi ia merasa malas jika ke salon.

Kemudian menyemprotkan parfum pada leher serta pergelangan tangannya. Harus wangi karena ia akan pergi berkencan.

Nasha berdehem pelan, meralat pikirannya tersebut.

Ia akan keluar jalan.

Hanya jalan-jalan biasa dan Bara mengantarnya.

"Kamu beneran mau pergi?"

Nasha menoleh dan melongo melihat Bara yang belum berganti pakaian, bahkan Bara pasti belum mandi. "Kenapa lo belum mandi?!" Pekik Nasha seraya melempar botol body lotion ke arah Bara yang langsung menghindar.

"Aku baru aja nemenin Papa..."

"Gak mau denger!"

Sebelum Nasha marah besar, segera Bara meraih handuk lalu berlari keluar ke kamar mandi.

"Jangan lama-lama nanti gue tinggalin!" Ancam Nasha. Tentu berteriak agar Bara mendengarnya.

"Kamu mau ke mana?" Nasha kembali menoleh ke arah pintu yang terbuka, di sana Mama berdiri.

"Jalan-jalan."

"Jangan lupa beliin Mama donat." Mama hendak beranjak, tapi suara Nasha mengurungkan niatnya.

"Duitnya mana?"

"Suruh suami mu!" ujar Mama ketus membuat Nasha mendengus pelan.

"Mama aja yang nyuruh. Kan Mama yang pengen makan."

Kini gantian Mama yang mendengus pelan, kemudian melenggang meninggalkan Nasha yang tertawa lalu kembali menyisir rambutnya. Kemudian berdiri untuk melihat dirinya di pantulan cermin.

Menggunakan dress di bawah lutut. Perutnya menyembul.

Bara masuk, ia melirik Bara yang membuka lemari. "Jangan langsung ditarik bajunya! Angkat dulu baru ambil!"

Bara yang hendak mengambil bajunya yang berada di bawah, mengurungkan niatnya. Mengikuti titah Nasha. Mengangkat bagian atas dulu lalu mengambil baju yang diinginkan.

Kembali Nasha melirik Bara yang mengenakan baju yang warnanya senada dengan dirinya. Lalu matanya melotot saat Bara menurunkan handuknya begitu saja.

"Dasar mesum! Pake kolor dulu baru handuknya dilepas!" ujar Nasha kesal.

Bara tertawa. "Aku kira kamu gak merhatiin aku?"

Nasha mendengus kesal. "Bawain tas gue nanti!" Lalu keluar dari kamar meninggalkan Bara yang masih tertawa.

***

"Kamu mau belanja apa, Sha?" tanya Bara ketika mereka masuk ke mall, ia meraih tangan mungil Nasha. Saat Nasha hendak menarik tangannya, ia menggenggamnya erat.

"Bara ih! Lepasin!"

"Enggak. Nanti kamu ilang!" Bara tetap menggenggam erat tangan Nasha.

"Lo kira gue anak kecil?!" ujar Nasha kesal.

"Emang kecil, kan?" sahut Bara tertawa membuat ekspresi Nasha berubah kesal. Semakin ingin melepaskan tangan dari Bara.

"Oh pantas aja lo selingkuh sama janda montok itu, kan?" sahut Nasha sinis. Tidak lupa juga tatapannya membuat Bara berhenti tertawa.

"Sha..."

"Lo nyebelin!" desis Nasha kesal lalu menghentak tangannya hingga lepas dari genggaman Nasha.

Bittersweet PromiseOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz