" maksud lo? "

" gue ga cinta lagi sama lo, sikap lo yang kek gini bikin gue ilfil " Ketus Nauval membuat hati karina sakit.

Apa katanya? Ilfil? Lalu mengapa lelaki itu mengungkapkan perasaannya. Karina menatap tajam lelaki yang ada didepannya kemudian terkekeh sinis.

" putus? Okey gue juga ga butuh cinta murahan dari lo! "

Setelah mengatakan itu Karina pergi meninggalkan Nauval yang masih terpaku ditempat. Sebelum pergi Karina memberikan jari tengah di depan muka Nauval.

Flashback Off

" Dikira gue bakal gamon gitu? Iyalah anj! Dasar anak dajjal bangsat sialan babi " Gerutu Karina sambil meninju angin karena kesal.

Setelah meredakan emosi ia beranjak pergi menuju Apartemen. Karin selama masuk SMA tinggal di Apartemen. Sebelum masuk SMA ia tinggal di panti asuhan.

Sampainya di Apartemen, ia melihat Apartemen sebelah milik nya dipenuhi tumpukan kardus dan beberapa meja yang baru saja di simpan.

" Apaan nih? Bakal ada penghuni baru? " Gumamnya.

" Eh Neng Karina, kumaha damang? " Tanya Mang Ujang yang baru saja menyimpan kardus berukuran besar.

Translate ; " Gimana sehat? "

" Eh Mang Ujang, damang mang. Ini bakal ada penghuni baru ya mang? " Tanya Karina.

Translate ; " Sehat mang "

" Muhun, dari luar negeri deuih neng beuh kasep pisan pokok na " Pekik Mang Ujang semangat membuat Karina tertawa.

Translate ; " Iya, dari luar negeri lagi neh beuh ganteng pisan pokoknya "

" Ya udah semangat ya mang angkutin barang nya, Karin masuk dulu " Pamit Karina.

-oOo-

Karina baru saja menyelesaikan sarapannya, ia bergegas mengambil tas gendong nya dan berjalan keluar Apartemen.

Baru saja menutup pintu ia secara tak sengaja melihat pintu Apartemen sebelah yang sudah berpenghuni.

" Udah di isi? Tapi kok sunyi banget ya " Gumam Karina larut dalam lamunan.

Setelah sadar dari lamunan ia berjalan menuju life dan langsung melajukan motornya menuju SMAN 03 Bandung.

Diperjalanan tiba tiba Karina dihadang oleh beberapa orang dengan seragam yang berantakan. Gadis itu turun dan langsung membuka helm.

" Apaan nih maen hadang hadang aja lo pada? " Tanya Karina dengan nada ketus.

Lelaki yang berada di tengah langsung berjalan kedepan hadapan Karina sambil terkekeh sinis.

" Puas di putusin Nauval? Kan udah gue bilang terima gue bukan si brengsek Nauval " Ujar Lelaki itu.

" Cih, Mau lo atau Nauval sama aja, sama sama brengsek! " Desis Karina dengan nada mengejek.

Verdy Genthala mengeram mendengar ejekan dari gadis yang ada dihadapannya ia mengepalkan tangan tak terima. Jika saja bukan wanita sudah ia hajar.

Ia berjalan mendekat dan mengarahkan mulutnya tepat didepan telinga Karina. " Nauval nembak lo karna dare dari gue, dia mana mau sama cewe tepos kek lo " Bisik Verdy berhasil memancing emosi Karina.

Bugh!

Satu pukulan berhasil membuat Verdy terkapar. Sumpah pukulan gadis itu tidak bisa dianggap remeh, nyatanya berhasil membuat Verdy bahkan kedua temannya meringis linu.

" Loba bacot sia bangsat! " Sarkas Karina kemudian pergi meninggalkan mereka.

Translate ; " banyak bacot lo bangsat! "

Sampainya di gerbang sekolah Karina kembali menggerutu karna gerbang telah ditutup. Ia membuka helm dan berjalan menuju gerbang.

" Pak Supri buka dong! " Teriak Karina menggelegar.

" Ga bisa lo telat 20 menit " Bukan itu bukan Pak Supri yang menjawab melainkan Ketua Osis yang tengah patroli.

Karina memutar bola mata malas, ia benci dengan Ketos yang selalu merusak suasana hatinya.

" Gue di hadang makannya telat, bukain kek anj! " Ujar Karina.

" Kalian berdua masuk ikutin gue ke Ruang Osis! " Titah Johan si Ketua Osis.

" Hah? Berdua? Aing sorangan dodol! " Teriak Karina.

Ekhem!

Suara deheman sontak membuat Karina menoleh, tepat didepannya ada lelaki bertubuh jangkung dengan wangi parfume maskulin menyeruak pada indra penciuman Karina.

" Anak baru lo? " Tanya Karina sedikit gugup, dan dibalas anggukan oleh lelaki itu.

Zaqel yang ada dihadapan Karina, ia terlambat karena telat bangun. Biasanya Edelweiss selalu membangunkannya tapi sekarang situasinya telah berbeda.

" MASUK BUKANNYA NGERUMPI! " Teriak Johan membuat lamunan mereka buyar.

" Sialan Ketos triplek! " Umpat Karina langsung mendorong Motornya menuju parkiran di susul Zaqel.

Wangi, gue suka Batin Zaqel ketika mencium aroma tubuh Karina barusan.

Sampai nya di Ruang Osis Karina tak berhenti menggerutu karna Johan memberi hukuman membersihkan kamar mandi dan merapikan perpustakaan.

" Heh Ohang! Enak bet lu ngomong gitu! Dia juga harusnya dihukum! " Sarkas Karina tak terima.

" Dia anak baru jadi masih di maklumi, dah sekarang lo selesain hukuman lo dan lo anak baru masuk kelas " Titah Johan membuat Karina menggebrak meja dan langsung keluar dari ruangan disusul Zaqel.

Ga adil! Dasar Ohang sialan! Umpat Karina dalam hati sambil mengentakkan kaki.

___________________

haiii haiii!!!!

Jangan lupa vote komen dan follow ya!!!

TYPO BERTEBARAN??!!!

TBC.

Kisah Zaqel Dan KarinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang