Chapter Seven : Made of greed

2.1K 330 52
                                    

Attention please! Kalau suka boleh di vote dan komen biar akunya semangat nulisnya. Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

 Happy reading, hope enjoy it! Typo bertebaran!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

" volitare spell." gumam seseorang.

Jaemin menutup matanya ketika tubuhnya terdorong ke luar jendela, ia sudah bisa menebak mungkin ia akan pingsan, atau mati? Mungkin bayinya tidak akan selamat, tapi semua itu salah. Ia tidak merasa sakit atau jatuh dari ketinggian, tubuhnya melayang dan kembali ke semula. Jaejong memelototkan matanya.

"a-apa?" gumam Jaejong, Jaemin masih melihat tubuhnya ia baik-baik saja.

"papa." jaejong melihat seorang berjalan anggun dengan wajah dingin menghampirinya.

"ada apa karina?" Karina hanya menundukkan kepalanya kecil saat menatap Jaemin.

"aku mencarimu kemana-mana, ayo kita minum teh bersama." Ajak karina.

"ayo, ayo kita pergi." Jaejong pergi bersama karina, Jaemin masih terdiam di tempatnya bagaimana bisa tubuhnya melayang dan tidak jatuh saat Jaejong mendorongnya keluar jendela?

Jaemin segera pergi dari tempatnya, entah harus kemana ia sekarang kakinya melangkah membawanya ke sembarang tempat sampai—

Bruk!

"ah! Maafkan aku maaf." ucap Jaemin, Jaemin melihat seorang di hadapannya.

"tak apa, aku permisi." Jaemin menatap keperigian pria bertopi itu, ia tak pernah melihat pria itu di istana mungkin saja tamu kaisar, Jaemin mendeliksn bahunya.

"Jaemin." Jaemin menoleh melihat Jeno keluar dari ruang rapatnya.

"oh, hai Jeno."

"sedang apa kau disini? Dimana anne dan mary?"

"aku hanya sedang berjalan-jalan, anne dan mary ku suruh untuk membuat teh." Jawab Jaemin tersenyum, ia tak mungkin mengatakan yang sejujurnya bisa saja hubungan Jeno dan pamannya merenggang karena hal ini, ia tidak mungkin membuat kekacauan.

"kalau begitu ayo kita pergi ke ruang teh."

"tapi sepertinya aku ingin ke danau istana." Jeno menoleh, mereka tengah berjalan.

"tentu saja, ayo kita kesana."

Mereka ke danau istana, disana ada sebuah perahu kayu yang sering di pakai orang istana, Jaemin menginginkan menaiki perahu itu sehingga Jeno membantu sang omega untuk naik ke perahu itu.

Acttledon : Butterfly Effect [ Nomin ] || ✅Where stories live. Discover now