2. Bertemu Kembali

19.8K 2.1K 50
                                    

Cepet kan ya updatenya 😁

***

Hidup memang tidak selamanya akan berjalan mulus. Ada roda kehidupan yang masih berputar terus-menerus. Sudah menjadi tugas manusia untuk tetap fokus, agar jalan yang dipilih tetaplah lurus.

Agar tetap lurus...

Nindy memegang teguh kalimat itu. Sesulit apapun kehidupannya, ia tidak akan melakukan hal gila untuk bertahan hidup. Dia percaya akan hasil dari kerja keras. Nindy yakin, suatu saat nanti dia akan merasakan keberhasilannya.

"Makasih ya, Buk." Nindy menerima empat bungkus nasi padang yang ia beli dengan semangat. Dia tampak senang karena tidak akan meminta makanan lagi pada Arinda malam ini.

Empat bungkus nasi padang bukan hanya untuk dirinya sendiri. Mendapatkan sedikit rezeki tidak membuat Nindy lupa dengan teman-temannya. Dia masih ingat jika Ela, teman satu kuliah sekaligus satu kost-nya mengalami kecelakaan tadi siang. Nindy belum mengetahui keadaan gadis itu hingga saat ini. Semoga baik-baik saja karena jika tidak, maka dompetnya juga tidak akan baik-baik saja.

Nindy membuka kunci kost dengan susah payah, dia tampak kesulitan dengan makanan yang ia bawa. Saat masih berusaha, tiba-tiba pintu pagar terbuka dan muncul Arif, salah satu penghuni kost dari lantai bawah.

"Baru pulang, Nin?" tanya pria itu membawa kantung sampah di tangannya.

"Iya, Mas." Nindy tidak langsung masuk melainkan menunggu Arif yang tengah membuang sampah.

"Apa? Kenapa masih di sini? Masuk sana!" Arif masuk diikuti dengan Nindy.

"Mas?" panggil Nindy pelan.

Arif berhenti melangkah dan menarik napas dalam. Dia tahu apa yang akan Nindy tanyakan. Perlahan Arif berbalik dan menatap Nindy bosan, "Nggak ada, Nin. Nggak ada lowongan di tempat kerjaku."

Nindy berdecak kesal, "Susah banget sih cari kerja!" ucapnya dengan bibir yang maju dan berlalu.

Kamar Ela menjadi tujuan Nindy. Dia ingin melihat keadaan gadis itu.

"Ela?" panggil Nindy sambil mengetuk pintu, "Lo masih idup kan?"

"Masuk!"

Nindy membuka pintu dan menatap Ela penuh prihatin, "Masih bisa jalan nggak? Gue bawa nasi padang. Kita makan di dapur," ucap Nindy menunjukkan makanannya.

"Bisa kok."

"Oke, gue panggil Arinda sama Reina dulu."

"Reina kerja," ucap Ela cepat.

"Itu orang kerjaannya malem mulu, gue laporin bapaknya baru tau rasa," gumam Nindy mengetuk pintu Arinda sebentar dan berjalan ke dapur. Dia akan menyiapkan makan malam mereka.

"Wah, kesurupan apa lo tiba-tiba bawa nasi padang?" Arinda menatap Nindy dengan wajah yang cerah.

Nindy tersenyum lebar, "Dapet rekeki dari kakek."

"Kakek?" tanya Ela bingung, "Gue tau lo nggak ada duit tapi ya jangan sama kakek-kakek juga dong, Ndis."

"Otak lo ya! Gue habis bantuin nenek-nenek tadi jadi dikasih duit."

Okay, Boss! (SELESAI)Where stories live. Discover now