chap 45

9.4K 128 4
                                    

Setelah perjalanan satu setengah jam dengan motor pak dede aku sudah berada di kost ku.
Saat aku sudah masuk kamar aku berdecak kaget kamarku seperti kapal pecah ini pasti ulah pak dede.

"Bapak....." Teriak ku marah.

"Hehehe maaf nduk. Maafin bapak belum sempat bersih bersih kamarmu.

Aku langsung menaruh tas ku segera aku membersihkan kamarku.
Pak dede hanya mematung di depan kamar.

"Astaga bapak.... Ini apa baju reyhan ada di ranjang ada bekas juga"

"Ibuk nyuruh bapak pulang dulu nduk. Sekalian bapak mau pamit ke ibuk tidur sini. Bapak juga belum bawa baju kerja."

"Bapak tanggung jawab. Baru bikin rey seneng beberapa saat sudah bikin rey marah".

"Bapak minta maaf bapak pulang dulu. Nanti mau dibawakan makanan apa".

"Terserah bapak. Rey ngak mau tau. Kamar rey jadi berantakan begini" ucapku kesal.

Namun pak dede sudah menstater motornya dan pergi

"Awas saja nanti pak" ucapku kesal sambil merapikan kamarku.

Terpampang jelas baju coklatku terdapat noda putih yang mengering. Tapi entah mengapa di hatiku malah senang ternyata benar pak dede merindukan ku.

Satu jam sudah aku berkutat membersihkan kamarku. Saat itupula aku mendengar pak suara motor pak dede.

"Rajinnya anak bapak baru ditinggal sebentar sudah rapi kamarnya".

"Males sama bapak. Reyhan capek tau pak bersih bersih sendiri reyhan mau mandi".

"Ndak takut ada setan lewat" goda pak dede.

"Setannya yang pakai kaos abu abu" ucapku kesal.

"Masa bapak disamakan dengan setan nduk. Ini bapak bawakan ayam bakar kesukaan mu. Sama es lemon tea bapak tau kamu pasti capek"

"Nyogok nih maksutnya" ucapku sambil menerima bungkusan es lemon tea kesukaan ku dalam es habis .

Pak dede hanya tersenyum melihat tingkahku.

"Ini yang bapak rindukan. Tingkah manjamu sama bapak. Yang lama menghilang nduk" ucapnya sambil mengelus rambutku.

Akupun langsung mengambil handuk dan pergi ke kamar mandi.

"Kopi bapak mana nduk?".

"Bikin saja sendiri pak. Kenapa tadi ngak beli di warung pasti ada".

"Bapak ndak suka. Bapak pengen kopi buatan mu".

"Ya sudah tunggu reyhan mandi kalau mau. Kalau ngak mau bikin sendiri." Ucapku dari kamar mandi.

Setelah itu aku asyik mengguyur badanku dengan air cukup lama aku di kamar mandi. Tak terdengar suara pak dede lagi.

Akupun selesai dan keluar dari kamar mandi saat aku menengok ke arah pak dede ternyata bapak sudah tertidur dengan hp yang dimiringkan.

Akupun meraih hp pak dede kemudian mematikannya . Aku tidak kaget lagi dengan apa yang bapak tonton saat itu. Kemudian aku menarik selimut keatas untuk menutup sebagain tubuh pak dede agar semakin pulas.

Aku tau bapak pasti capek. Capek pikiran capek tenaga juga. Aku membiarkan bapak istirahat dulu.

Akupun segera mempersiapkan makan siang sekaligus makan malam untuk kami berdua. Hingga terdengar suara pak dede lagi.

"Kopinya mana nduk"

"bapak istirahat saja dulu bapak pasti capek"

"Bapak ndak tidur ya tadi hanya pura pura" sanggahnya.

"Iya ngak tidur sampai suara ngorok nya kedengaran sampai sini" ucapku.

"Ya sudah mumpung sudah bangun sekalian makan dilanjut istirahatnya nanti lagi"

"Bapak juga sudah lapar nunggu kamu mandi lama".

"Ya sudah ayok reyhan bikin kppi sebentar ".

Kami pun langsung menyantap hidangan kami tanpa sisa memang ayam bakar langganan kami tidak pernah bohong rasanya.

"Nduk . Kamu sekarang jadi tanggung jawab penuh bapak. Bapak akan lebih mengawasimu lagi. Kalau ada apa apa tanya atau ijin bapak jangan sungkan. Sekarang buka lembaran baru buka kisah baru . Tapi hidup terus berjalan. Bapak akan selalu menemani mu menjagamu sebisa bapak".

"Reyhan percaya sama bapak. Asal selalu dengan bapak reyhan merasa aman. Jadi reyhan kalau mau ke kamar mandi harus ijin sama bapak juga ?." Ucapku

"Ndak begitu juga. Maksut bapak kalau kamu mau pergi kemana tapi tidak sama bapak kamu harus bilang ke bapak.

"Iya pak makasih".

"Ya sudah selepas makan ini bapak mau masukin motor sudah hampir petang juga bapak mau istirahat lagi".

"Sama reyhan juga capek mau tidur".

Kamipun segera melakukan kegiatan masing masing seusai makan.

Saat aku sudah hendak tidur . Bapak sudah disampingku dan berfokus ke hp nya lagi

"Tumben ngak roko an" tanyaku.

"Roko bapak habis.  Yang satu ketinggalan dirumah bapak bawa yang kosong"

"Kebiasaan harus diingatin hal hal semecil itu. Ya sudah reyhan belikan dulu" jawabku malas dengan langkah gontai.

"Itu sudah jadi tugasmu nduk . Ingatin bapak dan perhatian ke bapak".

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang