chap 33

11.9K 160 11
                                    

Setelah kami selesai makan. Pak dede langsung senderan di kasurku bermain hp sambil minum kopi dan menyalakan sebatang rokok.
Akupun segera mencuci piring dan bergegas untuk menyiapkan bekal yang aku bawa besuk walau hanya beberapa baju yang akan aku bawa.

"Nduk kamu ndak beli oleh oleh untuk keluargamu?" Ucap pak dede

"Besuk saja pak pasti di bis banyak yg jualan"

"Ya sudah nduk kalau begitu . Kalau mau beli sekarang bapak bisa anterin kamu"

"Ngak usah pak reyhan sudah banyak merepotkan bapak".

"Berangkat jam berapa nduk" tanya pak dede sambil melirik ku yang sedang merapikan baju.

"Pagi saja ya pak sebelum bapak kerja. Biar bapak ngak bolak balik"

"Sepagi itu ya."

Setelah itu hp pak dede berbunyi menandakan ada panggilan masuk dan segera mengangkatnya

"Ya bune ada apa. Tumben ngak video call. Ndak kangen sama bapak ya". Ucap pak dede

Kali ini aku tidak bisa mendengarkan percakapan mereka sebab itu panggilan suara bukan panggilan video

"Ya bune bapak baru selesai makan. Reyhan lagi beres beres untuk besuk".

"Ya berangkat pagi besuk bapak antar dan bapak pulang kerumah. Bapak kangen bune" ucapnya sambil melirik kearahku.

"Ya bune hati hati dirumah. Bapak juga mau istirahat capek".

Telpon di akhiri dan pak dede kembali fokus ke hp nya lagi tapi kali ini ada yang membuat dia tersenyum dan meliriku.

"Kenapa pak " tanyaku karna memperhatikan perubahan ekspresi pak dede.

"Lihat di grup kerja nduk" jawab pak dede

Akupun segera menyambar hpku dan melihat apa yang terjadi. Benar saja rumor yang seperti ini cepat menyebar aku ngak tau siapa yang memulai.

"Maaf ya pak" jawabku pelan

"Untuk apa minta maaf nduk kamu ndak salah. Mereka ndak tau yang terjadi sebenarnya. Mereka hanya iri kepadamu. Kalau yang mereka tuduhkan benar pun bapak juga ndak mau menolak. Ndak usah dipikir nanti juga hilang sendiri" ucap pak dede tenang dan meyakinkan ku .

"Kamu sudah selesai nduk yang beres beres?".

"Sudah pak. Sudah selesai semua"

"Bapak masukin motor dulu. Habis itu kita tidur nduk. Bapak sudah capek".

"Iya pak"

Pak dede berdiri memasukkan motor agar aman. Aku segera membersihkan tempat tidur dan merapikan. Pak dede kemudian mengunci pintu dan mematikan semua lampu.

"Nduk sini tidur dipelukan bapak" ucap pak dede.

"Iya pak" ucapku sambil merapatkan tubuhku dan memeluk pak dede

"Nduk.. " ucap pak dede tertahan

"Kenapa pak"

"Kamu bakal kembali kesini kan nduk?" Tanya pak dede sambil menatapku.

"Iya pak reyhan janji seusai ibuk sehat reyhan akan balik ke sini"

"Syukurlah kalau begitu nduk. Bapak tenang sekarang . Bapak pegang janjimu nduk. Besuk kamu sudah pulang bapak akan sangat kangen dirimu nduk"

"Reyhan juga pasti kangen sama bapak. Tapi mau bagaimana lagi pak.reyhan berat di posisi seperti ini ".

"Mungkin sudah saat nya ya nduk. Sudah saat nya untuk itu"

"Maksut bapak?"

"Ndak tau nduk bapak hanya saja takut kehilanganmu. Bapak takut kamu ndak kembali kesini. Bapak takut kamu meninggalkan bapak."

Kami sama sama diam setelah pak dede mengatakan itu. Tiba tiba hujan turun dengan derasnya.
Pak dede kemudian beranjak mencari tas kecil nya dan mengambil sesuatu disana dan kembali tidur memelukku.

"Nduk bapak sudah sangat sayang sama kamu. Mungkin bapak salah bapak sudah punya istri tapi bapak juga ndak mau kehilangan mu. Seandainya bapak minta sesuatu yang berharga darimu apakah kamu memberikan untuk bapak"

"Apa itu pak" ucapku bingung dengan kata kata pak dede.

Tanpa berkata apapun pak dede langsung mengeluarkan bungkusan ungu dan biru putih.

"Kamu tau kan nduk ini apa. Bapak boleh melakukannya sekarang ndak. Bapak sudah ndak bisa menahan lagi. Semakin di dekatmu birahi bapak semakin naik apalagi tubuhmu seperti seorang gadis. Bapak ingin memiliki mu seutuhnya nduk. Bapak takut kehilanganmu . Bapak ingin melakukan sekarang supaya kamu selalu kangen sama bapak. Selalu ingat sama bapak dan kontol bapak ini" ucapnya sambil mengelus bagian selangkangannya

"Itupun kalau kamu percaya sama bapak nduk. Kalau tidak bapak ndak mau memaksa mungkin belum saat nya. Ini terlalu cepat menurut bapak"

"Darimana bapak dapatkan ini" ucapku

"Dari alfa tempat beli kopi tadi siang"

"Pantes kasirnya senyum senyum sendiri." Ucapku

Namun hanya di balas senyuman oleh pak dede.

"Sebelumnya bapak ndak pernah memakai beginian. Beli saja bapak baru sekarang"

"Bagaimana nduk? Kamu menerima cinta bapak?"

"Reyhan sudah pernah janji sama bapak. Apapun yang bapak inginkan akan reyhan penuhi sebisa reyhan"

"Kamu mau memberikan keperawanan mu sekarang untuk bapak nduk" tanya pak dede terus menatap mataku.

Hanya anggukan yang aku berikan untuk membalas ucapan pak dede.

"Tapi bapak ndak pernah pakai seperti ini nduk. Bapak biasanya langsung. Kamu mau ndak?"

"Seharusnya pakai lebih aman pak. Lebih sehat" ucapku memberi tahu.

"Tapi bapak ingin kamu merasakan pejuh bapak masuk tubuhmu nduk. Supaya kamu selalu kangen bapak".

"Ya sudah kalau itu permintaan bapak . Reyhan ok ok saja . Tapi kalau yang ini mungkin butuh agar tidak sakit" ucapku sambil menunjuk pelicin.

"Makasih ya nduk kamu mau jadi istri muda bapak. Bapak tau ini salah pasti nanti bapak akan melukaimu cepat atau lambat. Tapi bapak takut kehilanganmu. Ditambah setiap hari bapak selalu melihat tubuh mu ini. Bapak ingin mencicipinya karna sangat menggairahkan seperti gadis desa." Ucap pak dede sambil terus menahan birahi dan menelan ludah nya sendiri.

"Bapak mau sekarang" ucapku sambil membelai wajah pak dede.

"Malam ini dan seterusnya kamu milik bapak seutuhnya nduk".

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDEWhere stories live. Discover now