chap 26

12.3K 150 6
                                    

Saat aku sedang asyik meleluk pak dede tiba tiba hp pak dede berbunyi. Akupun langsung melepas pelukan ku.
Di layar hp terlihat nama istrinya yang sedang mencoba menelpon pak dede.

"Halo buk ada apa" ucap pak dede mengangkat panggilan video.

"Ndak ada apa apa . Ibuk hanya pengen tau keadaan reyhan sekarang"

"Kenapa ndak nelpon ke hpnya reyhan saja. Bapak kira ibuk kangen" ucap pak dede.

"Ya ibuk takut ganggu reyhan dan bapak disana makanya ibuk telpon bapak saja".

"Ya sudah ini bicara sama reyhan langsung tadi reyhan juga mau bicara sama ibuk" ucap pak dede sambil memberikan hpnya kepadaku.

"Iya buk reyhan disini" ucapku

"Kamu gimana nak . Sudah makan kan?"

"Sudah buk tadi makan sama bapak. Reyhan baik buk. Oh iya makasih ya buk sudah ijinin bapak untuk nemeni reyhan. Untuk cari solusi untuk masalah reyhan"

"Iya nak sama sama. Biar bapakmu disana lebih berfaedah daripada di rumah hanya mainan hp saja. Ibuk hanya bisa berdoa semoga semua baik baik saja. Ibumu juga semoga cepat sehat dan kamu hati hati di jalan. Selamat sampai tujuan. Maaf ya nak ibuk hanya bisa bantu doa. Ibuk masih repot ngurus rumah.biar bapak disana bisa bantu bantu kamu"

"Iya buk terimakasih doanya. Ini semua lebih dari cukup bantuan ibuk dan bapak ke reyhan. Hanya allah yang bisa membalas kebaikan ibuk dan bapak"

"Ya nak sama sama. Salam dari ibuk untuk ibumu nanti ya nak".

"Pasti buk. Salam ibuk pasti aku sampaikan"

"Ya sudah nak mana bapakmu ? Ibuk mau bicara "

"Itu bapak lagi senderan di kasur sambil roko an."

"Pak ini ibuk mau bicara" ucapku sambil memberikan hp

"Kenapa buk".

"Bapak jaga reyhan ya pastikan semua lancar. Ibuk tau bapak bisa diandalkan"

"Siap buk ini semua juga sudah beres tinggal besuk eksekusinya . Semoga di beri kemudahan".

"Ibuk percaya sama bapak. Bapak bisa diandalkan untuk hal seperti ini. Ya sudah ibuk matikan bapak juga harus istirahat"

"Iya buk bapak sudah ngantuk ini habis makan tadi terus roko an "

"Ya sudah ibuk matikan pak. Hati hati dan semoga lancar"

Setelah itu panggilan video diakhiri. Kali ini aku tidak begitu cemburu. Aku harus tau porsi masing masing ditambah rasa sayang pak dede kepadaku saat ini lebih dari cukup aku tidak mau merusak semua karna terlalu egois.

Jam pun sudah menunjukan pukul sepuluh malam . Suasana nya pun sudah mulai dingin karna turun hujan padahal tadi siang cerah sekali. Kami masih asyik dengan hp masing masing.

"Le sudah malam. Besuk kamu harus masih berangkat kerja dan minta ijin cuti. Jangan malam malam tidurnya percaya sama bapak semua akan baik baik saja" ucapnya sambil beranjak mematikan rokok dan menyeruput sisa kopi yang aku bikin kan tadi.

"Iya pak. Ini juga batrainya mau habis reyhan percaya sama bapak. Reyhan juga sudah ngantuk dan dingin" ucapku sambil berdiri dan mengisi hpku.

Aku segera mematikan lampu utama dan menggantikannya dengan lampu tidur.
Pak dede juga sudah siap untuk tidur .

"Nduk ?" Suara bapak memanggiku dengan parau.

"Iya pak ada apa".

"Temeni bapak tidur sini nduk peluk bapak ya nduk dingin" ucap pak dede dengan parau.

"Iyy... Iya pak"  jawabku gugup.

Akupun segera mengambil posisi menyamping dan tidur di pelukan pak dede. Kepalaku aku sandarkan di bahunya.  Dan menarik selimut untuk menutupi kami karna dingin.

"Nduk".

"Iya pak".

"Besuk tolong bantu bapak kerja ya. Bapak pengen diperhatikan lebih sama kamu besuk. Soalnya besuk hari terakhir kamu kerja sama bapak. Bapak takut kamu tidak kembali kesini nduk" ucapnya lirih.

"Reyhan pasti kembali pak doakan semoga cepat sembuh agar reyhan bisa kerja bareng bapak lagi".

"Bapak pasti doa yang terbaik untukmu nduk" ucapnya sambil mencium kepalaku.

"Makasih ya pak bapak sudah baik banget sama reyhan. Apapun yang bapak mau reyhan bakal berikan untuk bapak. Reyhan sangat sayang sama bapak"

"Bapak minta maaf ya nduk. Bapak bukan orang kaya yang punya banyak uang. Bapak hanya bisa memberikan perhatian ke kamu".

"Reyhan ngak butuh uang dari bapak. Yang reyhan butuhkan hanya perhatian dan kasih sayang bapak . Itu sudah lebih dari cukup".

"Bapak benar benar takut kamu tidak kembali nduk. Kali ini bapak bener bener takut. Bapak sudah nyaman seperti ini" ucapnya sambil menatap mataku.

Mata kami saling memandang dengan sayu. Aku lihat tidak ada kebohongan tentang apa yang diucapkan pak dede baru saja.

"Reyhan tidak akan meninggalkan bapak terlalu lama " ucapku sambil membelai wajah pak dede.

Semua nampak membisu sekarang. Hanya suara malam yang terdengar.

"Ya sudah nduk kita tidur. Tapi tetap seperti ini ya bapak pengen memelukmu malam ini nduk" ucapnya

"Iya pak. Reyhan juga senang di peluk bapak".

Butuh waktu lama untuk kami bisa tertidur di posisi seperti. Aku bisa merasak detak jantung pak dede masih sangat kencang.

KEBAHAGIAANKU BERSAMA PAK DEDETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang