23

1K 95 10
                                    

Mereka berempat /Haero, Marko, Reno, dan Jivan/ sudah lebih dari 1 jam menunggu Jeno di depan TPU dan selama itupun tidak ada satupun yang berbicara, mereka kalut dengan perasaan masing-masing

"Mendung"- akhirnya Haero membuka suara setelah sadar jika awan yang tadinya cerah berubah menjadi gelap. Haero menengok ke arah teman-teman anaknya

"Kalian pulang aja, nanti orang tua kalian khawatir"- ujarnya pada ketiga orang itu

"Aku udah izin kok om sama mami"- jawab Marko yang di angguki oleh Reno dan Jivan

"Gapapa kalian pulang aja, Jeno lagi ga baik-baik aja, biarin dia istirahat dulu ya?"- Haero mencoba berbicara sesopan apapun supaya mereka bertiga tidak tersinggung

"Yaudah, tapi kita pulangnya kalo om sama Jeno udah pulang"- ujar Marko

"Yaudah om mau coba bujuk Jeno dulu ya, takutnya hujan"- setelah di balas anggukan oleh ketiga orang itu, Haero pun bergegas untuk menuju tempat Jeno berada

Baru saja beberapa langkah haero berjalan, Jeno sudah muncul dengan langkah tertatih akibat kakinya yang luka itu

"Ayo pulang"- hanya kata itu yang Jeno ucapkan, nadanya sangat dingin. Haero dengan sigap membuka pintu mobilnya, dengan sangat berhati-hati ia membantu Jeno untuk masuk ke mobilnya

"Sekarang kalian pulang ke rumah masing-masing, om mau periksain kakinya Jeno ke rumah sakit dulu"- ujar Haero kepada Marko, Reno, dan Jivan

"Yaudah om, kalo ada apa-apa jangan sungkan untuk ngabarin kita-kita ya"- Reno

"Iya om, kita pasti akan dateng kok"- Marko menimpali

"Yaudah kalian Hati-hati ya"- setelah di angguki, Marko, Reno dan Jivan langsung bersaliman dengan Haero

Setelah selesai berpamitan, Haero langsung menuju mobilnya. Ia melihat Jeno yang memasang ekspresi kesal

"Lama"- ujar Jeno dingin

"Maaf sayang, tadi ayah suruh temen-temen kamu pulang dulu"- jawabnya dengan lembut, namun tidak di respon oleh Jeno

Mobilnya melaju dengan kecepatan standar

"Kita ke rumah sakit dulu ya, periksain kaki kamu dulu"- Jeno hanya membalasnya dengan anggukan

Setelah beberapa menit menempuh perjalanan akhirnya mereka sampai di rumah sakit. Haero menuntun Jeno dengan hati-hati, sampai akhirnya pada saat masuk ke dalam rumah sakit, salah satu perawat disana membawakan Jeno kursi roda

Didorongnya kursi roda tersebut oleh perawat menuju ruang penanganan

"Saya boleh masuk kan mbak?"- tanya Haero

"Boleh mas, gapapa masuk aja"- jawab perawat tersebut

Dibersihkannya luka yang kembali mengeluarkan darah itu, lalu dimelilitnya kembali dengan perban baru. Perban dikepala Jeno juga sudah tidak berbentuk lagi, perawat itu juga menggantinya dengan perban baru

"Nah udah selesai, besok-besok jangan di tekuk lagi ya nanti lukanya ga kering-kering"- ucap perawat itu

"Terimakasih ya mbak"- Haero

"Iya sama-sama, anak bapak udah boleh dibawa pulang tapi sebelumnya bapak harus mengurus administrasinya dulu"- perawat

Haero mengangguk, sementara perawat itu membersihkan sisa-sisa sampah

Haero segera menuju bangsal yang Jeno tiduri ketika melihat perawat itu menyiapkan kursi rodanya

Di gendongnya Jeno untuk duduk di kursi roda itu. Setelah berhasil membawa Jeno duduk di kursi roda, perawa itu pun mendorong kursi roda itu menuju keluar ruangan

ℎ𝑖 𝑚𝑜𝑚.Where stories live. Discover now