Istri durhaka?

2.9K 158 0
                                    

Hari ini meskipun toko kue tutup lebih awal, namun Shanin terlihat sangat lesu. Bahkan terlihat dia mengusap air matanya beberapa kali. Auliya yang melihat kegalauan Shanin pun langsung menghampirinya sambil membawakan segelas cokelat hangat kesukaan Shanin.

"Kenapa sih dek?" tanya Auliya sambil duduk di sebelah Shanin.

"Shanin rasanya nyesel nikah muda," ucap Shanin sambil memeluk kakak iparnya tersebut.

"Hust, gak boleh ngomong gitu! Bukannya Haikal itu cowok idaman kamu dari jaman sma? Kalian ada masalah apa sih?"

"Kami baik-baik aja kak. Tapi.."

"Tapi kenapa?"

"Haikal pengen cepet-cepet punya anak buat nyenengin mama Mila, dan Shanin belum siap," ujar Shanin dengan polosnya. Membuat Auliya berusaha menahan tawanya.

"Ya kalau gitu Shanin jujur ajalah sama Haikal kalau belum siap." Auliya menyarankan.

"Masalahnya Shanin udah terlanjur durhaka sama Haikal," rengeknya.

"Maksudnya?" 

"Dari awal nikah sama Haikal. Shanin udah minum obat pencegah kehamilan di belakang Haikal."

"Astaghfirullahalngadzim." Auliya mendadak menutup mulutnya karena terkejut mendengar pengakuan Shanin.

***

Malam ini Shanin merasa sangat canggung. Dia membaca buku di atas kasur sambil menunggu Haikal menyelesaikan pekerjaannya. 

"Tadi mama telepon. Dia pesen sama kamu supaya jangan kecapean," ucap Haikal sambil menutup laptopnya dan berjalan ke arah Shanin.

"Kecapean ngapain? Orang Shanin pengangguran," candanya.

"Mama udah gak sabar pengen punya cucu."

Haikal tersenyum dan menatap Shanin dengan dalam. Tetapi hal itu malah membuat Shanin gelagapan. Shanin pun langsung mendorong dada Haikal dan turun dari ranjang. "Shanin ke toilet dulu kak."

Gadis itu segera berlari menuju pintu kamarnya dengan cepat. "Shanin! di dalam kamar kan ada toilet," ucap Haikal membuat Shanin mengaduh dan menepuk jidatnya dengan malu.

"Oh iya ya, hehe."

Haikal pun hanya tertawa melihat kelakuan istrinya tersebut. 

Di dalam kamar mandi Shanin hanya berusaha mengatur nafasnya dengan baik. Dia mempersiapkan diri untuk berkata yang sejujurnya kepada Haikal bahwa Shanin belum siap untuk memiliki seorang anak. Dan dia yakin Haikal pasti akan memahaminya.

Sementara itu Haikal yang merasa Shanin terlalu lama di toilet langsung berinisiatif menghampirinya. Bahkan setelah beberapa bulan menjadi istrinya, Shanin masih selalu merasa sangat gugup jika saat-saat seperti ini.

Namun tiba-tiba ponsel Shanin yang berada di dalam tasnya berdering. Haikal langsung mengambil ponsel Shanin dari dalam tas dan ternyata itu adalah pesan dari Auliya. 'Shanin, kamu harus bilang yang sejujurnya sama Haikal.'

Perkataan Auliya membuat Haikal bingung dan penasaran, "Apa yang Shanin tutupi?" pikirnya. Saat Haikal hendak menaruh kembali ponsel itu ke dalam tas. Mata Haikal tertuju pada salah satu obat kapsul milik Shanin. Haikal pun mengangkat obat itu dan mengangkatnya hingga di depan matanya.

"Levonorgestrel?" mata Haikal terbelalak seketika. Dan tepat saat itu juga Shanin keluar dari kamar mandi. Shanin sangat terkejut hingga tidak sengaja menjatuhkan vas bunga di samping meja. 

Haikal menoleh ke arah Shanin dan menggelengkan kepala karena tidak menyangka dengan apa yang Shanin konsumsi tanpa sepengetahuannya. Detik itu Haikal benar-benar merasa sangat kecewa. 

"Kak..Shanin, shanin bisa jelasin semuanya," ucap Shanin ketakutan.

Haikal tidak bisa berkata apa-apa lagi dan langsung berjalan keluar kamar. Namun Shanin segera menggengam pergelangan tangannya. "Kak," mata Shanin mulai berkaca-kaca melihat ekspresi marah Haikal.

Haikal mengalihkan pandangan dan langsung menghempaskan tangan Shanin dengan kasar. "Kenapa kamu ngelakuin semua ini tanpa bicara sama aku dulu?" tanyanya.

Shanin terdiam.

"Kita ini suami istri! Kamu gak harus diem-diem gini!" bentak Haikal sambil keluar kamar dan menutup knop pintu dengan keras.

Kaki Shanin terasa lemas untuk mengejar Haikal. Dia hanya bisa menangis, dan tidak tahu lagi bagaimana nasib rumah tangganya selanjutnya. Bersama Haikal adalah salah satu mimpi indahnya. Namun kini dia merasa telah menghancurkan mimpinya sendiri.

BERSAMBUNG...

.

.

.

MAAF GUYS KALO CERITANYA GAK BAGUS. MAKASIH YANG UDAH BACA SAMPAI BAB INI, JUJUR AKU SEMPAT KEHILANGAN IDE. TAPI AKU JANJI BAKAL TETEP NULIS INI SAMPAI TAMAT.. :))

SEMOGA YG MASIH JOMBLO DAPAT JODOH YANG SOLEH/ SOLEHAH YAA :D

Kekasih Halal HaikalOnde as histórias ganham vida. Descobre agora