H&Z

96.3K 8.5K 291
                                    

#SELAMAT MEMBACA

Di sebuah mansion yang sangat besar yang bernuansa putih, pagar yang berwarna mas, di taman terdapat 2 ayunan, di tengah-tengah gerbang terdapat air mancur yang sangat indah.

Di sebuah mansion yang sangat besar yang bernuansa putih, pagar yang berwarna mas, di taman terdapat 2 ayunan, di tengah-tengah gerbang terdapat air mancur yang sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       (Anggap aja ada ayunan nya)

Lelaki itu melepaskan helm full face nya, lalu berjalan menuju pintu besar utama nya.

"Assalamualaikum bunda." Ucap lelaki itu menyalami punggung tangan wanita paruh baya yang sedang duduk diatas sofa sambil menonton tv azab kesukaan nya.

"Wa'alaikumsallam anak nya bunda." Ujar wanita paruh baya itu tersenyum manis saat melihat anak kedua nya sudah pulang dari sekolah nya.

"Aku tadi nganterin dia pulang bunda, dia sangat cantik sekali, gak pernah berubah tetap seperti dulu bodoh, lugu, dan polos dan pasti nya dia sangat cantik." Ucap hanfrel bercerita kepada bunda nya- Enggeli.

Enggeli menggeleng pelan, bahwa sang putra nya pasti akan bercerita banyak atau rewel sekali tentang mengenai wanita yang Hanfrel cintai.

"Bunda jadi mau ketemu dia, sudah lama bunda gadis ketemu."

"Akun belum bisa bawa dia kesini bunda, pasti dia bakalan marah dan kecewa tentang kejadian dulu dan pasti nya dia akan membenci Hanfrel." Ucap Hanfrel sambil meneteskan air mata nya dihadapan sang bunda.

Hanfrel akan lemah, ketika ia sedang membahas gadis yang ia sangat-sangat cintai nya.

Hanfrel juga akan selalu cerewet saat bersama keluarga nya. Berbeda dengan di luar sana sikap Hanfrel akan datar, kejam dan bodo amat terhadap sekitar nya.

"WAHAY ADE LAKNAT MENGAPA KAU BERSEDIH?!" Tanya sasya Kaka perempuan Hanfrel yang baru saja pulang dari kuliah nya.

"Kamu tuh yah kalo masuk tuh ucapin salam dulu ke." Peringatan Enggeli kepada anak perempuan nya.

Sasya hanya cengengesan menggaruk tengkuk nya yang tak gatal, Lalu menyalami punggung tangan Enggeli dan Mendudukkan diri nya disebelah Hanfrel.

"Gue denger- denger dia selalu di bully." Ucap Sasya kepada Hanfrel tetapi lelaki itu malah tidak menjawab nya melainkan diam.

"Gue harap dia mau operasi plastik." Ucap Sasya agar Hanfrel terpancing untuk berbicara dan benar saja.

Hanfrel langsung menatap tajam kearah Sasya."jangan ngomong sembarang, dia cantik di mata gue! Jadi gak usah di operasi plastik segala!"

"DIA HARUS OPERASI PLASTIK BIAR GAK ADA YANG GANGGUIN DIA, KALO DIA TERUS TERUSAN DI BULLY DIA PASTI KENA MENTAL." Sentak Sasya

Sasya sudah kuliah di Stanford University.  ia mengambil jurusan tentang psikologi, jadi ia juga sudah tahu tentang banyak jika seseorang terus-terusan selalu di bully akan memengaruhi mental nya.

Deg

Hanfrel seketika hati nya merasakan sakit yang amat sakit semacam ada jarum banyak dan tajam yang menancap ke hati nya.

"Gue cuman, gak mau cowok lain akan melirik dia dan bahkan nanti suka sama dia." Ucap hanfrel lalu mengusap muka nya dengan kasar.

Sasya menepuk pundak Hanfrel."Lo tenang, selagi Lo mau ngejelasin tentang masalah pas kecil Lo ngilang begitu aja."

"Lo gak bakal ngerti jadi gue." Ucap hanfrel beranjak dari duduk nya dan menaiki anak tangga.

Sedangkan kamar hanfrel ada di lantai tiga, Padahal ada Lift yang selalu nganggur.

"Ya iya lah, gue gak ngerti Lo, kan gue cewe." Teriak Sasya lalu memainkan ponsel nya.

Enggeli hanya memperhatikan dan mendengarkan perdebatan antara Sasya dan Hanfrel dan Ia menggeleng lalu menatap Sasya yang sedang berkutat dengan ponsel nya.

"Sa kamu jangan begitu lagi sama adik mu, biarkan lah dia mau seperti apa." Ucap enggeli.

"Tapi aku cuman kasian mah sama hanfrel dia ga boleh egois." Ujar Sasya.

******

Di dalam ruang rawat terdapat gadis yang sedang menahan amarah nya karena ia melihat sebuah foto yang berbeda gender sedang berpelukan.

Gadis itu membanting ponsel nya hingga terpental jauh dan pecah berantakan dan membanting barang-barang yang ada disekitar nya.

Brak

Gadis itu membanting vas bunga Yang ada diatas nakas.

"Arghhh sial Lo Zavanessa, gue bakal bikin hidup Lo hancur dan menderita." Ucap wanita itu sambil tertawa kencang, hingga menggema di ruangan nya

"Hanfrel hanya milik gue seorang." Ucap nya.


*************

Zavanessa baru saja keluar dari dalam kamar mandi karena ia habis membersihkan tubuh nya yang sudah sangat lengket sekali seperti permen karet.

Gadis itu berjalan dan mendudukkan diri nya dipantulan cermin lalu memandangi setiap inci wajah nya.

"Apa salah? mempunyai muka yang jelek yang selalu di hina, di caci maki di bully bahkan di kucil kan, bukankah Tuhan menciptakan manusia secara berbeda beda dan kita sebagai umat nya hanya untuk menghargai dan memahami satu sama lain." Batin Zavanessa.

Zavanessa berjalan dan membaringkan tubuh nya diatas kasur king size milik nya dan menarik selimut nya hingga sebatas leher sehingga menutup tubuh mungil nya.

"Kenapa aku mau tidur kan sekarang masih jam 3 sore." Monolog gadis itu sambil menepuk jidat nya pelan Lalu mengambil ponsel nya yang berada diatas nakas dan membuka chat grup.

Ciwi ciwi Bombay

Sisil luv
Hay Kawan!!

Erli bahenol
Hay monyet!!

Sisil luv
@zavanessa Monic keluar!!

Erli bahenol
Dia lagi bocan pasti nya sil.

Sisil luv
Oh lagi ohayo ya?

Erli bahenol
Ini udah sore bangsat, bukan pagi goblog!!

Sisil luv
Ya kan berhubung zava lagi tidur ya pantes lah gue sebut ohayo-_

Erli bahenol
Terserah Lo bangsat!!

Zavanessa terkekeh geli ketika melihat percakapan grup sama sekali tidak jelas bahkan ia tidak bisa memahami nya sama sekali. kerena otak Zavanessa sangat lemot sekali, ketika mengenai pembahasan di luar pelajaran.

Me
Aku disni, kenpah?

Sisil luv
Gue mau maen dong besok di rumah Lo soal nya gue bosen di rumah terus.

Me
Oke, habis pulang sekolah aja

Erli bahenol
Oke siap, besok ada yang mau gue omongin penting banget.

Sisil luv
Paan tuh?

Me
Kenapa er?

Erli bahenol
Besok aja, disini mah ga enak ga asik.


Zavanessa langsung mematikan ponsel dan nya menaruh nya kembali di atas nakas, Mata nya menatap ke atas langit langit dinding, Bibir nya tersenyum ketika ia mengingat kembali kejadian pulang bersama Hanfrel.

HANFREL & ZAVANESSA [ SUDAH TERBIT! ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang