Pernikahan

8 4 5
                                    

#KarnavalMenulis
#fcp
#dayke-20
#Pernikahan
#1122

Sebelum baca, absen dulu yuk...
Vote ke berapa hari ini?
Jangan lupa komen ya..
.
.
.

Vote ke berapa hari ini?Jangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~*~

Aphrodite menjalani masa hukumannya di bumi. Ia harus mengandung anaknya selama enam bulan mengikuti waktu di Surga atau setara dengan seribu tahun di alam manusia.

Ia tidak punya siapa-siapa di bumi. Kekasihnya, Jingmi, sudah lama meninggalkannya karena harus menerima hukuman dari langit. Mereka seharusnya paham, akan selalu ada konsekuensi bagi setiap pelanggar peraturan. Terlebih hal yang mereka lakukan sangat fatal, sudah pasti bayarannya adalah nyawa mereka sendiri.

Beruntungnya Aphrodite tidak ikut dimusnahkan karena ia mengandung seorang bayi suci. Zeus, bahkan semesta sekali pun tak akan melukai bayi tak berdosa. Namun, sebagai hukumannya ia harus diusir dari Surga karena sudah mengotori nama langit.

Alam Surga tak lagi bisa menerima kehadirannya karena ia membawa sebagian jiwa manusia di tubuhnya. Seperti yang mereka ketahui, anak manusia tidak akan pernah bisa menginjakkan kaki di Surga karena itu sama halnya dengan membawa mereka pada jurang kematian.

Meski anak itu adalah anak Aphrodite yang sudah pasti akan mempunyai jiwa Makhluk Agung dalam dirinya, namun membiarkan bayi yang masih lemah harus menahan energi kuat di alam Surga tidak akan membuat bayi itu bertahan hidup.

Di bumi, Aphrodite tinggal dengan keluarga Bao-yu dan ayahnya masih mau menerima dan merawatnya. Berkat Bao-yu, hanya keluarga mereka yang masih mengetahui tentang keberadaan Dewi itu di bumi, karena semua manusia perlahan hilang ingatan akibat bubuk obat yang ditabur Athena setelah Zeus memerintahkan untuk menutup batas dimensi manusia dan Makhluk Agung.

Meski begitu, seiring Bao-yu tumbuh dewasa dan menikah nanti ia juga perlahan akan melupakan keberadaan para Dewa dan Dewi. Ingatannya saat ini masih jelas berkat energi Athena yang mengalir dalam dirinya. Akan tetapi, ia hanya bisa mengingat Athena dan Aphrodite karena dekat dengan keduanya.

Seiring berjalannya waktu, Bao-yu tumbuh menjadi gadis dewasa yang saat ini sudah berusia dua puluh satu tahun. Sebentar lagi ia akan menikah dengan pemuda kota yang langsung jatuh hati padanya setelah membeli hasil panen Bao-yu.

Saat ini, Bao-yu hanya tinggal berdua dengan Aphrodite yang sudah dianggapnya sebagai kakak perempuannya. Ayahnya, sudah meninggal satu tahun yang lalu karena penyakit yang dideritanya sudah tidak bisa disembuhkan lagi. Berbeda halnya dengan dirinya yang hampir tidak pernah sakit. Karena itu, meski penyakit ayahnya berbahaya dan sempat menular padanya. Namun ia sembuh lebih cepat dari perkiraan tabib.

“Kakak, saat aku menikah nanti apa tidak masalah aku ikut dengan calon suamiku?” Tanya Bao-yu sedih.

Aphrodite menatapnya tersenyum, “Tidak masalah sayang. Kamu berhak ikut calon suamimu dan bahagia bersamanya di sana.”

“Dia cukup kaya, jadi aku akan tinggalkan rumah ini beserta ladang milik mendiang orangtua ku untuk kakak urus. Jadi kakak bisa mendapat penghasilan dari sana.”

“Kau yakin? Itu terlalu banyak sayang.”

“Jangan sungkan begitu, aku adalah adikmu dan kau adalah kakak yang paling aku sayangi. Jadi apa yang menjadi milikku, jadi milikmu juga.”

“Terima kasih sayang.” Balas Aphrodite penuh haru.

Ia langsung memeluk erat tubuh Bao-yu. Aphrodite bersyukur masih ada orang baik di dunia ini yang bisa menerimanya, bahkan beberapa kali merawatnya karena kehamilan pertamanya ini membuatnya benar-benar kewalahan. Ia tidak mengerti bagaimana cara menghadapi kehamilan, karena selama ribuan tahun ia hidup tidak pernah ada Dewi sedikit pun yang mengalami masa kehamilan.

~*~

Acara pernikahan sederhana Bao-yu dan suaminya yang dilaksakan di kuil berlangsung dengan cepat. Semua orang yang menyaksikan turut berbahagia, termasuk dengan Aphrodite.

Namun, hari ini juga menjadi pertanda jika Bao-yu sebentar lagi akan meninggalkannnya.

“Kak aku pamit ya.” Ucap Bao-yu pilu. Ia benar-benar tidak tega jika harus meninggalkan kakaknya sendirian.

Aphrodite menangkupkan kedua telapak tangannya pada Baoyu. Ia bisa mengerti kesedihan adiknya itu. Sejujurnya ia juga sedih karena akan sendirian tanpa Bao-yu. Tetapi, Aphrodite berusaha meyembunyikan kesedihannya karena tak ingin Ba-yu ikut merasakan hal yang sama.

“Kamu mau sedih depan suamimu? Apa kamu mau dia ikut sedih karena melihat istri tercintanya bahkan tidak ingin ikut dengannya.” Ledek Aphrodite berusaha menghilangkan kesedihan Bao-yu.

Namun, ucapannya justru membuat suami Bao-yu tersipu malu.

“Tolong jaga adikku baik-baik ya.” Pesan Aphrodite.

“Pasti. Saya tidak akan membuatnya sedih apalagi hidup susah, saya akan menjaganya dengan baik.” balas Anming, suaminya.

Aphrodite tersenyum melihat keduanya bergatian. Ia masih setia menunggu di teras rumah hingga akhirnya keduanya pergi dengan menaiki kereta kuda.
“Akhhh” rintihnya tiba-tiba merasakan sakit di perutnya.

Sudah menjadi rutinitas bagi Aphrodite mengalami kram luar biasa di perutnya. Otot-otot di bagian perut seperti kontraksi yang membuatnya harus siap menikmati rasa sakit itu setiap saat. Ia bingung kenapa kehamilannya terasa begitu menyiksa. Apa semua semua ibu hamil merasakan hal yang sama?

Tiba-tiba saja ia menjadi begitu kagum dengan para ibu di bumi yang sanggup hamil dan melahirkan. Ia sendiri bahkan sudah membayangkan buruknya saat melahirkan nanti.
“Kau tidak apa-apa?”

Aphrodite sedikit kaget mendengar suara yang sangat akrab di telinganya. Ia sedang menunduk karena memegangi perutnya yang masih terasa sakit.

“Athena?”

“Mmm, iya” balasnya tersenyum.

“Kenapa kau bisa ke sini? Kamu tidak takut dimurka Kaisar?”

“Tidak. Karena aku sudah meminta izin datang ke bumi untuk menemuimu.”

“Jangan seperti ini, aku tidak ingin kau kena masalah karena menemuiku.”

“Tenang saja. Kau jadi lebih sensitif ya semenjk hamil?”

“Hmmm.. ntahlah.”

“Aku hanya ingin menyampaikan sesuatu padamu.”

“Apa itu?”

“Aku yakin anakmu nantinya akan mewarisi dirimu sebagai Makhluk Agung, sudah pasti umurnya pun akan lama sama seperti Makhluk Agung lainnya. Walau mungkin akan sedikit lebih pendek karena dia mewarisi darah ayahnya.”

“Lalu?” tanya Aphrodite yang masih tidak mengerti dengan arah pembicaraan Athena.
.
.
.

[Sebagian teks hilang karena cerita sudah diterbitkan]

____________________☆___________________

UNFORGETTABLE (YOU) [TERBIT]Where stories live. Discover now