Senyum

19 6 16
                                    

#KarnavalMenulis
#fcp
#dayke-13
#Senyum
#1078

Sebelum baca, absen dulu yuk..
Vote ke berapa hari ini?
Jangan lupa komen ya..
.
.
.

Vote ke berapa hari ini? Jangan lupa komen ya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

~*~


"Hah, tugas ku akan semakin banyak." Keluh Ziyuu pada Hermes.

"Bisa kau ulangi apa yang baru saja kau katakan? Sepertinya kupingku sedikit RUSAK!" ketus Hermes dengan nada yang diberi sedikit penekanan pada bagian akhir kalimatnya.

"Hmm, iya maaf" ucapnya merasa bersalah.

"Kau hanya mencatat manusia-manusia yang sedang bereinkarnasi. Kau tidak diminta mengenakan zirah pelindung tubuh dan memimpin peperangan. Pakaianmu tidak kotor oleh darah dan sayatan luka di tubuh, bahkan oleh debu sekali pun. Jangan membuatku kesal karena keluhan tak bergunamu itu!" Hermes terus saja mengoceh pada Ziyuu yang terasa sudah seperti makanan sehari-hari baginya.

Keduanya sangat dekat, tak heran baik Hermes maupun Ziyuu berbicara dengan bahasa santai. Biasanya, sesama pemimpin akan berbicara formal jika mereka tidak begitu akrab satu sama lain. Ziyuu adalah Dewa Reinkarnasi atau dalam beberapa kepercayaan menyebutnya Malaikat Kematian. Ia tidak terikat dengan alam manapun, karenanya ia memutuskan untuk ikut berjaga di perbatasan dimensi alam Dewa dan manusia bersama dengan Hermes.

Meski begitu, ia tetap berada di bawah perintah Zeus sebagai penguasa tertinggi alam semesta. Selain bisa menemapati alam dimensi perbatasan, ia juga bisa berdiam di ambang kematian seseroang. Tubuhnya yang bisa memperbanyak tubuh atau membentuk klon yang tak terhitung jumlahnya akan menuju ke batas kehidupan seseorang untuk memastikan apakah mereka layak untuk tetap hidup atau memang sudah waktunya untuk pergi menuju kematian.

Sedang tubuh yang asli bertugas mencatat semua laporan yang diperoleh oleh klon buatannya melaui memori yang diantarkan ke tubuh asli. Meski ia bisa menciptakan banyak tubuh yang akan mempermudah pekerjaannya, namun risikonya adalah ia akan kekurangan banyak energi dan mengalami kekelahan yang luar biasa. Karena itu, sesekali asistennya akan membantu mengambil alih tugasnya.

~*~

Di alam Jupiter, seluruh pemimpin dari masing-masing alam Surga berkumpul di aula singgasana Zeus. Kaisar Langit mengumpulkan mereka semua mengingat kejadian yang sudah menimpa bumi Nusantara. Hatinya ikut tersayat sekaligus merasakan amarah luar biasa di waktu yang bersamaan.

"Sialan kau Baal!" geram batinnya. Ia meremas kuas bantalan empuk penyangga tangan di kursi singgasananya.

"Selamat datang para Dewa dan Dewiku."

"Salam hormat Kaisar" serentak para Dewa dan Dewi duduk setengah berjongkok memberi hormat pada Zeus.

"Bangunlah!" titahnya.

UNFORGETTABLE (YOU) [TERBIT]Where stories live. Discover now