02

1.2K 121 16
                                    

"oke ma, aku udah sampai si.. beneran, 'kan disini? kok ga ada orangnya." tanya Giselle , ia baru saja menelpon mamanya.

"iya disitu sayang , tungguin aja ya?"

"iyaa mama , dah dulu ya ..."

Giselle duduk di kursi tempat ketemuan mereka, beda tempat sama Ningning kemarin ini pilihan mama Krystal.

"hei!"

Giselle mendongak,"oh, hai! lo lagi?"

"iya, nih." lelaki itu duduk di depan Giselle. Giselle terlihat bingung.

"ah gue duduk disini ya? gue emang orang yang lo tungguin kok."

Giselle  cukup terkejut,"oh, jadi lo?" Giselle tersenyum lebar."Bagus deh,"

"mau gue ceritain dari awal?"

"bole bole."

"nah, jadi kemarin mama lo hampir ditabrak, dan untung nya gue nolongin... ya, jadinya dia mau berbalas budi dengan memperkenal-kan gue ke lo. gue anak motor si, gue udah bilang tapi mama lo malah suka. Lo ga keberatan kan kalo gue jadi anak motor? udah lama si, jadi ya gitu."

"ohh gitu, okedeh. nama lo siapa?"

"nama gue Lee Donghyuck, biasa dipanggil Haechan. Tapi serah si, lo boleh manggil gue Donghyuck atau Hyuck, Haechan atau Echan. panggil sayang juga boleh, dengan senang hati."

"oh, gue manggil Hyuck aja deh."

"yahh aku kira kamu bakal bilang sayang, ehm. Nama, lo?"

"nama gue Aeri Uchinaga, bisa dipanggil Uchinaga atau Aeri, Giselle atau Gisel, dan bisa manggil baby kalo lo mau." jawab Giselle terkekeh geli, cukup malu mengatakan hal ini.

"oke, gue manggil Jijel aja deh. Kalo manggil baby, tunggu kita bener bener udah dijodohin."

"haha gue ga berharap, senang kenal sama lo. Kepincut juga gue liat tingkah laku lo kemarin."

"iya sama, gimana udah jodoh banget ga si, ini?"

"cih, suka suka lo aja deh."

Haechan tersenyum , membuat Giselle juga ikut tersenyum.

***

"KAK! IH KAKAK BELI SEPATU BARU YA?!" pekik Ningning saat melihat rak sepatu.

"anjir, berisik banget si."

"punya kak Giselle nih, kak Giselle!"

"gue pulang!"

Ningning, Winter dan Karina menatap Giselle yang baru saja masuk kedalam rumah.

"apa nih? dari mana lo?" tanya Karina
"kak, kakak beli sepatu baru?"

"heum, dibeliin si."

"APA?! SIAPA BELIIN KAK?!"

"Crush eh ga deng jodoh deh." jawab Giselle terkekeh geli dan masuk kedalam kamarnya.

"jodoh? WEH KAK GISELLE UDAH DAPET JUGA?!"

Karina terdiam sejenak melihat Giselle tadi cukup senang, apa benar pilihan orang tua itu bagus?

Melihat Karina yang begitu, Winter menghela nafas."Sekarang lo kak juga mau?"

"eh? gue? engga dulu , jangan paksa aku." jawab Karina dan pergi keluar untuk mencari angin.

"udah ah, aku mau jalan jalan sama kak Renjun."

"hah? jalan-jalan? jadi, hubungan lo ga main main?"

Ningning tertawa kecil,"yaela kak hidup aku tuh emang banyak main main, tapi kalo hubungan aku gabakal aku mainin. Jiakhhh!"

"dih, apaan si."

***

Winter diam-diam mengikuti Ningning, dilihat nya Ningning dengan senang hati memeluk lengan jodohnya itu.

"anjir, deket banget. pacaran apa gimana tuh, bocah?"

"WOI APA TUH INTIP INTIP!"

Winter menoleh sejenak,"apaan si, ikut campur aja."

Winter melangkahkan kakinya pergi dari sana. Tak penting juga, akhirnya Winter memilih pergi duduk di kursi taman.

"dasar jomblo."

Winter mendongak, menatap Guanlin yang baru saja mengatainya.

Guanlin duduk di sebelah Winter, dan langsung menyandarkan kepalanya di bahu Winter.

Winter hanya diam, tidak mood untuk emosi.

"kenapa si?"

"huhh aku cape banget."

"kenapa si ayang akuuu..."

Winter melirik Guanlin,"Lin, aku mau dijodohin."

"HAH?!" Guanlin berdiri,"kok bisa?!"

"ck, aku juga gatau kenapa! padahal aku udah punya kamu!"

"terus, saudara saudara kamu gimana?"

"ya gitu, mereka udah pada dapet kecuali aku sama kak Karina."

Guanlin menghela nafas, duduk lagi disebelah Winter. Membawa Winter kedalam pelukannya.

"cape, 'kan? mau nangis ga?"

Winter mengangguk, dan benar dia menangis. Guanlin mengusap usap punggung kesayangannya itu.

"gimana caranya mujuk kedua mama ku biar aku ga dijodohin?"

"aku juga gatau sayang, gimana aku ketemu sama kedua mama kamu? terus, kita bilang aja hubungan kita."

"iya Alin, kayaknya emang harus begitu. tau ga si, aku nyesel ga denger kata kamu waktu itu buat kasi tau hubungan kita. Kalo mereka udah tau, pasti kita sekarang ga kek gini."

"udah, kamu jangan salahin diri kamu sendiri. Sini peluk erat lagi."

Guanlin mengusap pelan punggung Winter, dan sesekali mencium kening dan rambut Winter.

"Winter mau apa heum? Mau makan apa?"

"gamau apa apa, maunya Guanlin."

Guanlin terkekeh geli,"aduhhh manja banget bini, sini ayok peluk lagi sayang."

"iyaa peyuk lagiii."













nahh Winter gamau ya karna dia udah punya pacar. Heum, masukin masalah nya dikit aja ya? Hehe gimana nihhh?

Thanks!!! 💗

Get Married // Aesdream(00L)Where stories live. Discover now