Bab 15 - Trouble Maker

Começar do início
                                    

"ECHAN!!!"

Pelukan Rose dan Echan terlepas saat mendengar teriakan Jisoo yang telah sampai di depan kamar Echan. Lantas Jisoo menyelonong masuk.

Echan pun diliputi rasa takut kala menatap Jisoo yang matanya melotot dengan amarah yang seolah akan dilepaskan. Echan pun menundukkan kepalanya.

"Kenapa mobil Rosie bisa penyok dan tergores?" Tanya Jisoo tajam.

"M..Maaf mas.. Echan ga sengaja!" Ucap Echan pelan.

"Lo bisa bawa mobil kan?? Kalo lo emang ga bisa bawa mobil, ga usah sok-sokkan minjem mobil." Ucap Jisoo seraya mencengkram kuat kaos Echan bagian atas.

Sedang tangannya yang lain mengepal di atas bersiap untuk memberikan pukulan ke muka Echan. Echan semakin dibuat takut oleh Jisoo.

Rose bangkit lantas mendekati Jisoo untuk menenangkannya. Rose lantas memeluk Jisoo dari samping. Tangan Rose mencoba melepas cengkeraman tangan Jisoo di kaos Echan.

"Mas... Udah!!" Ucap Rose memperingatkan. Tatapannya khawatir menatap suaminya terbawa emosi.

"Ngedate ga perlu bawa mobil, gegayaan banget sih pakai mobil. Biar apa Chan? Biar dikira anak sultan lo, Hah??" Omel Jisoo.

"Udah mas. Stop! Jangan marahin Echan, dia ga sengaja. Dia tadi cuma mencoba menghindari mobil yang ugal"an, Echan lepas control karena sempat oleng sampai akhirnya mobil aku nabrak pembatas jalan."

"Turunin tangan kamu! Ga usah pakai kekerasan gini bisa gak sih??" Tanya Rose kesal.

"Lo tahu kan Chan, biaya perawatan mobil kalo penyok gitu mahal?"

Kembali Jisoo meluapkan amarahnya kepada Echan.

"Untuk biaya perawatannya nanti biar aku aja yang tanggung yaa.. Aku masih ada uang tabungan." Ucap Rose lembut.

Jisoo menatap Rose tajam.

"Bukan masalah siapa yang bakal biayain perawatannya. Tapi ini masalah tanggung jawab!" Bentak Jisoo tepat di depan wajah Rose.

"Harusnya kalo lo tahu lagi minjem mobil, lo jaga baik-baik mobil itu. Mau itu mobil bokap lo, ataupun teteh lo. Itu namanya bertanggung jawab!" Ucap Jisoo melepas kasar cengkeramannya.

Lalu berlalu keluar kamar meninggalkan Rose dan Echan dengan perasaan yang masih kesal.

"Teh..." Ucap Echan menatap Rose pilu.

Pancaran wajah ketakutan masih tergambar di wajahnya.

"Udah ga papa.. Biar nanti teteh yang ngomong ke mas Jisoo. Besok pagi kamu minta maaf lagi aja ya ke mas Jisoo. Ya udah teteh nyusul mas Jisoo dulu ya. Kamu langsung istirahat! Jangan begadang main game!" Ucap Rose mengusap lembut puncak kepala Echan.

Echan mengangguk.

"Makasih teh!"

Ucap Echan tersenyum senang saat Rose berjalan keluar kamarnya.

"Buruan istirahat Chan!" Ucap Rose sebelum dia menutup pintu kamar Echan. Echan mengangguk.

🎙🎙🎙

Voice Of LoveOnde histórias criam vida. Descubra agora