(1) Enggan Pulang

Start from the beginning
                                    

"Santai aja, Bang. Gue Clavina bukan Clanara.  Ayah cuma bakal marah kalau Clanara yang pulang telat, bukan Clavina," ucap Clavina lirih.

Tangan pria itu terulur untuk mengelus pelan punggung Clavina yang tertutupi crop top berwarna hitam itu.

"Oh iya gue lupa kasih tahu, besok kita ada misi lagi," ucap pria itu seraya menegakkan tubuhnya lebih serius.

"Mission? Bayarannya besar enggak? Kalau enggak gue mah ogah, udah capek, pertaruhin nyawa, dibayar dikit lagi," keluh Clavina.

Pria itu terkekeh kecil mendengar keluhan Clavina dengan wajah yang terlihat menggemaskan di matanya.

"BANG RYAN BERANI YA LU KETAWAIN GUE?!" teriak Clavina dengan suara super cetar.

Bahkan teman-temannya yang lain menatap keduanya penasaran. Tangan Clavina sibuk menghujani tubuh abang keduanya itu dengan cubitan dan pukulan kecil.

"Aduh, aduh! Lu kalau mukul pelan-pelan kek," adu Ryan kesakitan. "Ini cewek mukulnya pakai tenaga dalam kali, ya?"

"Sialan!" maki Clavina. "Gue serius, bayarannya banyak kan?"

Kepala Ryan mengangguk mantap dengan senyum tipis, matanya menatap nanar ke arah Clavina. "Iya, Queen. Bayarannya sesuai sama kesulitan misinya, lu mata duitan banget ternyata, ya."

Clavina mendengus kesal mendengarnya, ia memutar bola matanya malas. "Realistis itu perlu, Bang. Di dunia ini apa sih enggak pakai duit? Berak di WC umum aja bayar."

"Iya deh, iya," ucap Ryan mengalah.

Clavina pun beranjak dari duduknya, menghampiri teman-teman lainnya yang tengah duduk di depan warung dengan santai. Beberapa di antara mereka tampak ada yang sibuk merokok, bergosip atau malah berjoget tidak jelas.

"Nisyam!" panggil Clavina pada seorang pria berambut cepak yang sibuk bermain gitar.

Merasa namanya dipanggil, Nisyam pun langsung meninggalkan gitarnya di atas tempat duduk berbahan bambu dan berjalan menghampiri Clavina.

"Kenapa, Cla?"

"Beli makanan di Mbok Imah gih, buat yang lain juga jangan lupa," ucap Clavina seraya menyerahkan tujuh lembar uang berwarna merah dengan wajah Soekarno-Hatta itu.

Mata Nisyam mengerjab tak percaya pada lembaran uang tak diberikan oleh panglimanya itu. "Buset, ini beneran duit semua?"

"Yaiyalah! Lu kira ini uang palsu apa?!" ucap Clavina seraya menatap garang pada Nisyam. "Udah sana, keburu yang lain lapar nanti. Sekalian kalau ada sisanya buat bayar utang yang lain aja."

Nisyam pun akhirnya berjalan meninggalkan Clavina menuju warung kecil yang sering dijadikan markas untuk berkumpul oleh mereka. Para siswa SMA Budi Bangsa.

Sudah menjadi rahasia umum jika tawuran antara SMA dan SMK Budi Bangsa terus dilakukan secara turun temurun, bahkan hingga generasi Clavina saat ini. Sebagai anak dari panglima tawuran beberapa tahun lalu, Clavina yang menuruni sifat ibunya pun turut mengembangkan jabatan yang sama dengan ibunya dulu.

Sepertinya sifat loyal Alissa pada teman-temannya dulu juga menurun semua pada Clavina. Gadis itu sangat loyal pada teman-temannya, membuat mereka juga menjadi sayang pada Clavina.

Bagi Clavina itu tak masalah, asalkan tak ada pengkhianatan di antara pertemanannya. Satu lagi sifat Alissa yang menurun pada putrinya itu, ia benci pengkhianat.

Uang pun sama sekali bukan masalah bagi Clavina, apalagi ia bisa mendapatkan uang dengan mudah tanpa meminta pada orang tuanya. Dunia seolah berpihak pada seorang Clavina Kalandra Saffron.

Sekali menembak, jutaan uang bisa langsung masuk ke rekeningnya.

"Clavina! Pulang yuk," ajak Ryan dengan ponsel di tangannya.

"Dibilang gue enggak pengen pulang juga, ngapain sih?" Mendengar kata pulang membuat emosi Clavina terpancing seketika.

Ryan terdengar menghela napas panjang. "Pulang ke rumah mama, mau? Mama tadi telepon, kangen katanya."

Kedua mata Clavina sontak membulat berbinar mendengar ucapan Ryan, ia langsung menganggukkan kepalanya antusias. "Mau, mau! Mau banget, gue kangen banget sama mama dan papa."

"Ayo!" ajak Ryan.

----

To be continued...

Di sini sifatnya Clavina kayak turunan Alissa banget enggak sih? Pembaca Marry Me! pasti hafal gimana sifat Alissa ^^

The Next QueenWhere stories live. Discover now