Bab 15

342 33 2
                                    

15. Apalagi Ini?

"TUMBEN, kalian weekend ke sini?"

Bella dan Mita langsung menoleh ke pemilik suara yang sangat mereka kenal itu, mereka sama-dibuat senang ketika melihat kehadiran Emilia di hadapan mereka.

"Lo belum pulang?" sahut Mita riang. "Ayo duduk, kita ke sini emang niat-mau lihat lo latihan. Tapi tadi di lapangan, udah nggak ada orang."

"Kita kira, tadi lo udah pulang.." timpal Bella, sambil melihat Emilia menarik kursi yang ada di depan mereka dan langsung duduk. "..makanya kita langsung ke sini."

Emilia mengerutkan dahi, "Lihat gue latihan?" tanya Emilia dengan hati berdesir.

"Iya, kata Bella-mumpung ada lo, jadi ada alasan ke sekolah. Sekalian... lihat Bara." Ledek Mita dengan nada suara yang ditekan.

Emilia menahan nafas di tempat dalam diam. Dia terselamatkan dari pandangan Bella karena latihan di stadion bukan di lapangan basket halaman sekolah, dan untung Emilia sudah berlepas diri dari Bara dan Noel barusan.

"Tapi kayaknya, orang yang dicari udah pulaaang.."

"Rupanya ada kalian di sini," seru Bara menyela ucapan Mita, menatap mereka dengan senyum yang terpajang di wajahnya.

Sontak ke tiga cewek itu kaget. Mita yang dibuat termengung karena barusan menebak cowok itu sudah pulang, tapi malah ada di depan matanya. Bella yang jantungnya nyaris copot-melihat Bara datang tiba-tiba sambil menyeru ke mereka. Sementara Emilia, dia bergidik, menatap cowok itu dengan tatapan waspada.

"Hai!" lanjut Bara menyapa keduanya bergantian.

Bella dan Mita benar-benar dibuat surprise. Ini kali pertama mereka di sapa oleh cowok satu-satunya di sekolah itu, dan mereka membalas sapaan Bara dengan tergamam. Apa mereka tidak berhalusinasi?

Kemudian mata Bara bergerak memandang Emilia yang nyaris tak berkutik. "Oya, ini pesanan lo.." sambung Bara.

"Hah?!" sekarang giliran Emilia yang termengung, rasa panas langsung mencuat ke permukaan jantungnya setelah mendengar kata-kata itu.

Bara segera menaruh pesanan Emilia ke atas meja, diikuti pergerakan Noel-meletakkan es teh manis milik Emilia. "..kan lo sendiri yang minta gue traktir, masa nggak dimakan."

Emilia memandang Bara sambil melotot marah. Anjir! Umpatnya dalam hati, meringis tak berani memandang Bella maupun Mita.

Hal yang sama dilakukan Bella dan Mita, mereka terperangah mendengar dan melihat kejadian yang sedang berlangsung di hadapan mereka.

Lo ngingkari janji? Begitu kira-kira tatapan Bella.

Dan bangsatnya, Bara malah duduk di sampingnya sekarang.

"Gue dan Noel boleh gabungkan?" tanya Bara meminta izin sambil menatap Bella dan Mita.

Itu karena Bara sangat penasaran, apa yang membuat gadis berkacamata di sebelahnya ini takut kepada mereka berdua jika bersama dengannya. Apalagi dengan Bella, Bara bisa merasakan kemarahan Bella saat menatap Emilia.

"Boleh kan?" tanya Bara sekali lagi untuk memastikan jawaban mereka.

Bella menaikkan kedua alismatanya kemudian setelah Mita menoleh ke arahnya.

"Boleh kok," sahut Bella, dan ia tersenyum.

"Thanks!" sahut Bara berterima kasih seraya tersenyum tipis dan memandang Emilia sejenak.

Emilia menatap Bara sebal penuh dongkol.

"Ngomong-ngomong, kalian nggak pesan makanan?" tanya Noel mengalihkan suasana, memandang Bella dan Mita yang hanya menyeruput minuman sedari tadi.

DELUVIEWhere stories live. Discover now