Chapter 1

5.1K 308 69
                                    

Semacam sepuluh tahun kemudian

Dengan wajah manis dan sumbringah gempa memulai harinya dengan memasak dua prosi nasi goreng plus telur mata sapi spesial untuk sarapan. sekitar sepuluh menit kemudian, ia meletakan nasi goreng plus telur mata sapi di atas dua buah piring ditemani dengan sayuran hijau sebagai pendamping, dengan telur mata sapi matang sempurna untuk dirinya dan telur mata sapi setengah matang untuk satu lagi penghuni rumah lainnya.

Sebelum membawa sarapannya ke meja makan, gempa menyempatkan dirinya untuk menatap langit cerah di luar jendela rumah barunya.

'Hari ini langit sangat cerah, sangat baik untuk mengawali segala sesuatu' batin gempa ceria, kalau adiknya sampai tau apa yang diucapkan gempa di dalam hatinya, mungkin gempa sekarang akan dikata katai seperti  orang tua oleh adik tercintanya itu, sementara gempa sendiri tidak yakin apakah dia yang notabennya seorang pemuda berumur 23 tahun ditambah jomblo seperti dirinya itu bisa disebut tua

Ngomong - ngomong tolong berhenti membicarakan soal jomblo(karena author merasa tersinggung dengan kata itu)

Lagipula bukannya gempa itu gak laku atau apa, dia cuma masih ingin menikmati masa jomblonya saja, dan alasan lainnya

"Kak gem, sarapan solsol mana"

Ini dia alasan lain kenapa gempa masih jomblo sampai sekarang, solar adik kecil gempa yang unyu plus imut yang masih berumur 10 tahun. Saat ini gempa dan adiknya hanya tinggal berdua, sementara kedua orang tua gempa sibuk bekerja di luar negeri, jadi itu sebabnya menurut pendapat gempa, saat ini bukanlah Saat yang tepat untuk pacar pacaran. Masa dia asik asikan pacaran sementara adiknya sendirian di rumah, nanti kalau adiknya lapar gimana, terus kalau adiknya ketakutan dan mencari cari dirinya sementara gempa gak ada

Fix gempa brother complex

"Maaf ya, kak gem lama sol" Ucap gempa seraya menyerahkan piring berisi telur setengah matang ke hadapan adik kecilnya yang unyu, sementara sang adik solar yang menurut gempa unyu itu saat ini tengah memasang ekspresi luar biasa bosan di wajahnya, entah dia menunggu selama sepuluh menit atau sepuluh abad

"Kak gemgem lama" Ucap solar sang adik kecil yang memiliki wajah yang mirip dengan sang kakak

"Maaf, tadi kak gem agak melamun, solsol lapar kan, ayo cepat makan"

Bocah yang sendari tadi kelaparan itu pun hanya menurut dan mulai memakan makanan yang dibuatkan sang kakak, maunya sih menyisakan sayurnya, tapi dari tadi sang kakak terus meliriknya jadi mau tak mau solar harus memaksakan dirinya untuk memakan sayur juga daripada kakaknya mengomeli nya dengan segala histeria, asal kalian tau saja kak gem yang ngomel itu lebih ngeselin daripada ibu ibu yang suka ngegosip di depan komplek

"Sol gimana apa kau sudah nyaman dengan tempat tinggal kita sekarang?" Tanya gempa kepada adiknya, sementara sang adik hanya menggeleng pelan

"Tidak, disini terlalu terang, terlalu banyak jendela, terlalu sempit, dan terlalu banyak cahaya matahari yang masuk kedalam rumah"

Merasa tertohok, gempa pun hanya bisa tersenyum canggung kepada sang adik

" Sol cahaya matahari itu bagus, dan kau juga harus sering keluar rumah dan bermain dengan anak anak seusia mu sol"mendengar nasehat sang kakak solar sang adik kecil hanya mencibir sambil terus memakan sarapannya

"Tapi kan rumah jadi panas kak gem, kalau cahaya matahari yang masuk terlalu banyak, apalagi pas siang hari, kak gem tau gak, kalau cahaya matahari di siang hari itu tidak baik bisa menyebabkan kanker, dan ruam di kulit ditambah kalau terlalu lama terpapar bisa terkena stroke panas kan bahaya kak, dan kalau kak gem mau nyuruh sol main sama anak seumuran sol, mending kak gem ngaca deh, kak gem aja gak punya temen yang seumuran sama kak gem, jadi kenapa solar harus punya, mending diem main game dirumah" Ucap solar panjang lebar, gempa yang mendengar perkataan kejam adiknya kembali tertohok untuk kedua kalinya

"Lagipula kenapa sih kita harus kembali lagi ke pulau rintis"protes solar pada sang kakak, sementara gempa hanya bisa menghela napas pada tingkah laku adiknya, rasanya jahat kalau dia berpikir seperti ini tentang adiknya, hanya saja entah mengapa gempa punya bayangan kalau di masa depan nanti adiknya akan menjadi pemuda pemalas model model sampah masyarakat gitu.

Yah pokoknya jangan sampai bayangannya tentang sang adik jadi kenyataan

"Kan solsol tau kalau kak gem dapat tawaran untuk mengajar di akademi pulau rintis, solsol sendiri tau kan kalau akademi pulau rintis itu salah satu sekolah terbaik di asia, ditambah kak gem ditawari mengajar di sana oleh rektornya langsung, kan kak gem gak enak kalau harus nolak"

'dan tentu saja menolak pekerjaan di sekolah terbaik di asia itu tindakan yang bodoh' batin gempa

"Kak gem nya aja yang terlalu sayang pada pekerjaan kak gem" Ucap solar sambil meminum teh manis yang dibuatkan sang kakak

Mendengar rengekan solar, gempa hanya bisa menghela napas sambil mengumpulkan piring piring kotor bekas sarapan dan kemudian membawanya ke dapur untuk dicuci setelah selesai dengan urusan cuci mencuci piring, gempa pun mulai bersiap siap untuk berangkat ke akademi pulau rintis

"Nah Sol, kak gem berangkat kerja dulu ya, sol yang baik di rumah, jangan kemana mana, kalau ada orang yang tidak dikenal datang jangan buka pintu ya" Ucap gempa sambil menepuk kepala bocah kecil bermata silver itu

"Hati hati di jalan kak gem. Kak gem jangan mau kalau di ajak sama orang asing ya"nasihat solar sang adik kesayangan dengan ekspresi wajah datar

Boboiboy gempa, 23 tahun dinasehati oleh adiknya yang saat ini baru menginjak usia 10 tahun, yah dia kan udah dewasa, masa iya sih ada orang yang panggil panggil dia di jalan terus iming iming dia pake permen lolipop, terus culik dia, plis deh dia kan udah dewasa bukan bocah lagi

"Mana mungkin sol, kan kak gem udah dewasa" Ucap gempa tersenyum pada kekhawatiran adiknya yang berlebihan

"Bisa aja kak, kak gem kan manis plus jomblo lagi, bisa bahaya nanti kalau ada om om mesum di jalan terus ngajakin kak gem one night stand di love hotel terus kak gem nya mau mau aja" Ujar sang adik masih memasang ekspresi datar, sedatar triplek yang baru di amplas

Segala kata kata yang tidak sepantasnya diketahui oleh anak berusia 10 tahun meluncur dengan lancar dari mulut kecil solar, mana ekspresinya datar plus banget pula

Gempa yang baru saja mendengar lontaran kata kata solar hanya bisa membuka dan menutup mulutnya seperti ikan yang keluar dari air

'Dari mana coba adiknya yang unyu tau kata kata jahanam seperti itu? masa karena mereka tinggal lama di luar negeri?atau jangan jangan selama ini solar udah salah pergaulan_

"Kak gem, mau sampai kapan mangap mangap di depan pintu, apa kak gem mau terlambat berangkat kerja"gempa yang masih shock setelah mendengar kata kata solar reflek berbalik badan kemudian berlari keluar rumah, sementara solar sang adik hanya tersenyum kecil melihat tingkah sang kakak sebelum kemudian menutup pintu dan menguncinya sesuai instruksi dengan yang diajarkan sang kakak

Nah lihat siapa yang anak kecil disini

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Bersambung

Karena Waktu Bisa Melakukan ApapunWhere stories live. Discover now