Bab 46

692 80 0
                                    

Kaisar Feng Rui merasa dirinya kembali gagal melindungi wanita yang sangat di cintainya. Untuk kedua kalinya Feng Na Na harus merasakan dinginnya kematian.

"Zhen akan membunuhmu!" Katanya dengan suara murka.

Beriringan dengan perkataan kaisar Feng Rui, seketika petir menggelegar. Langit yang awalnya tampak cerah kini berubah menjadi gelap, angin kencang terus bertiup dan menghempaskan vas bunga hingga menjadi kepingan - kepingan keramik.

Meng Yi Ran tampak ketakutan melihat sosok kaisar Feng Rui yang tampak mengerikan. Aura yang ia keluarkan begitu mengintimidasi sehingga Meng Yi Ran merasakan kesulitan bernafas. Tubuhnya terasa kaku, ia tak mampu bergerak seakan-akan kakinya telah di paku di tempatnya berpijak kini.

Ingin rasanya ia berlari, namun tubuhnya tak mampu bergerak. Kulit wajah Meng Yi Ran memucat saat melihat iris mata kaisar Feng Rui yang awalnya berwarna biru bak samudra kini berubah menjadi merah pekat. Kekuatan yang Meng Yi Ran tahu sebagai elemen sihir memancar dari tubuh pria yang kini mengikis jarak dengannya.

Srek!

Kaisar Feng Rui mencengkram leher jenjangnya kuat hingga Meng Yi Ran merasakan tubuhnya melayang. Belum sempat Meng Yi Ran berkedip, pria yang memiliki kekuasaan tertinggi di kerajaan Feng itu telah berada di hadapannya dengan salah satu tangannya mulai mencekiknya hingga ia berhasil meronta.

"Harusnya Zhen memusnahkan makhluk rendah seperti kalian dari dulu. Harusnya Zhen tak perlu mengumpulkan bukti, sebab Zhen bisa membunuh kalian kapan saja tanpa meninggalkan jejak" kata kaisar Feng Rui semakin membuat Meng Yi Ran ketakutan.

"Zhen terlalu taat dengan peraturan, Zhen terlalu mematuhi dan mengikuti proses jalannya keadilan kerajaan dan pada akhirnya karna hal inilah yang membuat Zhen harus kembali kehilangan. Untuk apa Zhen mengaktifkan kekutan sihir yang selama ini terpendam jika pada akhirnya Zhen sama sekali tak mampu melindunginya untuk yang kedua kalinya" tambah kaisar Feng Rui meledakan kekuatan sihirnya hingga api hitam pun keluar dan dengan cepat merambat dan kini memutari tempatnya berpijak.

Meng Yi Ran merasakan hawa panas yang seakan - akan berhasil membakar kulitnya. Merasakan dirinya benar-benar terancam mati, Meng Yi Ran semakin kuat merontak dan memohon pengampunan kaisar Feng Rui. Namun sayang, hati kaisar Feng Rui telah di selimuti kemarahan, kedua matanya telah tertutup dengan kabut keputus asaan. Dalam pikirannya hanya ada kata 'membunuh', dan hanya dalam waktu singkat, setelah suara 'Krek!' Yang terdengar begitu nyaring, tubuh Meng Yi Ran seketika terkulai lemah.

Kaisar Feng Rui menjatuhkan tubuh Meng Yi Ran setelah berhasil mematahkan lehernya. Ia lantas membakar Meng Yi Ran dengan api hitamnya. Perbuatan bengis dan kejam yang ditunjukan kaisar Feng Rui berhasil membuat para tamu undangan begitu terkejut dan ketakutan.

"Zhen tidak akan pernah segan membunuh kalian semua, jika kalian berani mengganggu ataupun menyakiti orang-orang yang Zhen sayangi. Jangan pernah berharap Zhen akan melepaskan kalian yang memiliki hubungan dengan keluarga kediaman Meng!" Ancam kaisar Feng Rui lantas meninggalkan halaman aula kerajaan Feng yang telah mengukir sejarah terjadinya petaka setelah mengangkat dan menggendong Feng Na Na dari kekacauan.

.
.
.

Awalnya aku hanya berniat berpura-pura mati. Namun siapa sangka jika saat aku menjatuhkan diriku, kepalaku terbentur cukup keras hingga pada akhirnya aku pun pingsan tak sadarkan diri.

Selama mataku terpejam. Aku sama sekali tidak tahu hal apa yang terjadi setelah aku jatuh. Yang kutahu pasti adalah pesta pernikahan dan penobatanku berakhir gagal. Hal yang tentu saja sangat kusayangkan mengingat betapa kerasnya para penghuni kerajaan Feng menyiapkan semua keperlua pesta, namun semua usaha mereka berakhir dengan kekacauan yang aku ciptakan.

Feng Na Na [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang