Chapter 7: Biksu Taois

Start from the beginning
                                    

Lalu ia berbalik dan berlalu.

Kerinduan dalam nada suaranya membuat suasana hatiku terasa rumit.

101.

Bocah itu melongokkan lehernya untuk melihat Su Yu kembali ke kamar dan menggantung topi kembali ke tempat asalnya. Ia lalu mengusap dagunya dan menatapku dengan tatapan curiga sebelum bertanya: Apa yang kau coba lakukan?

Aku menahan postur bodohku dengan tangan di pinggangku dan menjawab marah: Kau tidak akan paham. Jika kau memaksa sebuah penjelasan, maka itu hanya bisa merujuk pada 'semakin dekat kau pada rumah, semakin kau menjadi pengecut.'

Keadaan Su Yu kembali normal saat ia keluar dari kamar. Seperti yang ia bilang, ia tidak mendekati atau menatap Xiaobai lagi.

Sebaliknya, pria ini mulai berbicara sendiri.

Pertama, ia mengambil tablet, membuka aplikasi yang kupakai untuk menonton drama, menekan tombol tontonan terakhir dan bergumam: Sepertinya saat aku tidak di rumah, seseorang menonton acara ini. Penilaiannya sangat rendah. Agak sedikit idiot, aku penasaran ada orang yang bisa menontonnya.

Aku: ....

Ia menatap keripik kentang di meja, mengguncang bungkusnya dan berkata serius: Aneh, hanya ada sedikit keripik yang tersisa meski sudah alot dan dingin. Mungkinkah tuan muda yang dimanjakan sudah sembuh?

Aku: ....

Lalu, ia pergi ke dapur, berhenti di tengah jalan, berjongkok dan menyentuh lantai: Oh, seseorang baru saja minum dan menumpahkannya. Tak apa. Aku akan membersihkannya seperti sedia kala. Ia bahkan tidak bisa mengepel lantai.

Aku: ....

Akhirnya, ia membuka kulkas: Oh, ternyata bukan minuman tapi susu. Rasa stroberi.

Aku: .....

Iblis kecil itu tidak tahan lagi melihatnya dan menutupi matanya, membujukku: Kau lebih baik mengaku tanpa menunda, oke?

102.

Aku menggertakan gigiku. Hal ini sangat buruk.

Aku sekarang sebuah kerangka. Aku tidak bisa makan atau minum. Aku mencoba untuk memuaskan keinginanku. Hasilnya, saat aku menyesap susu, ia meluncur turun melalui tulang daguku dan tumpah ke lantai. Hanya sedikit noda kecil. Tidak perlu mengepel lantai.

Makhluk ini sengaja melebih-lebihkan segala hal.

Ia belum selesai. Ia menuang segelas susu stroberi untuk dirinya, berjalan pelan ke jendela, duduk di kursi menghadap Xiaobai, tapi tidak menatapnya. Ia melihat keluar jendela dan berkata: Seseorang kembali, tapi seperti perawan yang malu-malu, menolak memberitahu orang lain. Apa kau pikir orang ini menarik? Katakanlah kau tidak mengakui bahwa kau kembali karena kau tidak memedulikanku. Tapi kalau kau tidak memedulikanku lagi, kenapa kau mencuri dariku?

Bocah itu menatapku kaget: Apa yang kau curi darinya?

Aku memutar bola mataku dan tak mau bicara.

Su Yu, serigala berekor besar, iseng memiringkan kakinya, perlahan menyesap susu, dan akhirnya menatapku. Bibirnya melengkung membentuk tawa: Sobat yang belum kembali, permisi, tapi dimana cincin wanita dalam kotakku?

103.

Bocah itu menatapku kaget, memberiku dua jempol dan berkata untuk ketiga kalimya: Kawan, kau luar biasa.

Su Yu tidak mendengar tanggapan, tapi tidak terburu-buru: Sepasang cincin dikirim dengan gaya yang salah. Aku keluar hari ini untuk sekalian menukarnya. Entah bagaimana, tapi saat aku membukanya, aku menemukan bahwa cincin yang kuletakkan di samping ranjangku, cincin prianya ada, tapi cincin wanitanya hilang. Apa menurutmu itu hantu?

Setelah berbicara, ia mengeluarkan sebuah "Ohhhh" yang malas dan melanjutkan: Sepertinya memang ada hantu, atau mungkin hantu yang sangat marah, yang diam-diam memasuki kamarku di tengah malam dan memukulku dengan bantal.

Aku berbicara dalam hati, kau pantas mendapatkannya.

104.

Aku masih diam tak bergerak. Su Yu melanjutkan dengan malas, seolah bertekad membuatku kehilangan ketenangan.

Ia mengatakan hal-hal memalukan yang sudah kulakukan, tentang betapa kasihan dirinya yang kesepian, tentang cincinnya yang berharga dan berapa banyak uangnya yang hilang. Singkat kata, semuanya omong kosong. Semakin banyak kudengar, semakin kesal pula aku. Aku ingin keluar dari sana dan bertengkar langsung dengannya.

Kenapa dulu aku tidak tahu bahwa Su Yu mampu mengatakan omong kosong seperti ini?

105.

Tepat saat aku tidak tahan lagi dan hanya ingin menamparnya dua kali, bel pintu tiba-tiba berbunyi. Tangan yang hampir kuangkat terhenti. Su Yu menatapku dari samping untuk waktu yang lama sebelum bangun dan menghampiri pintu. Seorang pria muda berdiri di luar pintu. Ia berpakaian dalam pakaian kasual longgar dengan rambut panjang yang agak berantakan dan terikat di atas kepalanya. Ia sebenarnya mengatur rambutnya dengan gaya konde taois.

Ia menyapa Su Yu dengan sopan santun yang tak biasa-- ia menangkupkan tinjunya di atas tangan yang lain. Menatap mata Su Yu yang agak bingung, ia berkata perlahan: Kuharap dermawan baik-baik saja. Aku seorang biksu taois. Aku di sini .... Untuk menangkap hantu.

Wajah Su Yu langsung menggelap.

Telling Ghost Stories At My Ex-boyfriend's Wedding [BL] - TerjemahanWhere stories live. Discover now