🌹28. Fragile

1.2K 138 275
                                    

Baby, i'm fragile




⚠️⚠️⚠️

Namjoon tak bisa berbuat apapun saat ini, yang ia lakukan hanyalah bersandar ke tembok sembari memeluk kedua lututnya menunggu siapapun yang datang untuk mengeluarkannya dari sini.

Sebenarnya ia merasa ketakutan saat mendengar suara teriakan kesakitan dan suara tembakan yang menggema dari kejauhan, namun ia tak bisa berbuat banyak selain menutup telinga dan memejamkan matanya.

Tubuhnya dalam keadaan yang sedikit berantakan, ia sempat merasakan pusing yang hebat hingga membuatnya jatuh pingsan. Ia tidak tahu berapa lama ia pingsan di sana, saat terbangun ia menemukan dirinya berada di atas matras empuk-masih dalam penjara-dengan nampan di sampingnya berisi makanan dan obat.

Pikiran Namjoon dipenuhi ribuan tanda tanya mengenai sosok Jiseok, apakah benar pria itu adalah ayah kandung Seokjin? Lalu mengapa ia dan Soobin diculik? Apakah ayah Seokjin memiliki dendam pribadi dengan Seokjin atau hanya ingin meminta uang tebusan? Tetapi mengapa Jiseok begitu peduli padanya?

Sebenarnya Jiseok membencinya atau justru menyayangi dirinya?

Mungkin Namjoon memang masih memiliki rasa takut pada Jiseok mengingat kejadian buruk dulu, namun entah mengapa rasa takut itu mulai meluntur sejak Jiseok mengusap kepalanya dan membuatnya merasa tidak asing untuk sesaat.

Namjoon tak tahu harus bagaimana menanggapi itu, ia pun bingung dengan semua keadaan ini. Mungkin jika Seokjin menjemputnya, ia harus menuntut penjelasan.

Cklek!

Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan Namjoon, pria manis itu menoleh dan mengernyitkan dahinya bingung melihat sosok di pintu.

"Jackson-ssi?" gumam Namjoon pelan.

"Kau baik-baik saja?" tanya Jackson sedikit menahan kesal melihat Namjoon dikurung di sana. Ia pun segera mencari sesuatu di sekitar yang sekiranya bisa digunakan untuk membuka gembok jeruji besi tersebut.

"A...apa yang kau lakukan di sini?" Namjoon beringsut menjauh ketika Jackson mencoba membuka gembok itu dengan tang. Suara besi yang beradu terdengar sangat ngilu membuat pria manis itu menutup telinganya, pintu jeruji besi itu pun berhasil terbuka.

"Menyelamatkanmu tentunya, aku bersama Seokjin dan yang lain. Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?" Jackson berjongkok di hadapan Namjoon, awalnya tangannya ingin memeriksa tubuh Namjoon namun langsung segera ia kurung niat tersebut karena merasa terlalu lancang.

"Aku baik-baik saja... di mana Seokjin hyung? Tolong carikan Soobin, dia pasti sedang ketakutan, aku takut sesuatu terjadi padanya..." ujar Namjoon dengan nada suara khawatir yang terdengar jelas.

Jackson mengulas senyuman tipis. "Seokjin sedang mencarinya, kau tak perlu cemas, anak kalian akan baik-baik saja. Kau bisa berdiri?"

Namjoon mengangguk ragu, lalu mulai berdiri dengan tangannya yang bertumpu pada jeruji besi. Namun saat ia melepaskan pegangan tangannya, ia bisa langsung tersungkur ke tanah jika saja Jackson tak bergerak cepat menangkap tubuh lemahnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Jackson khawatir.

"Tidak-tidak apa-apa, hanya saja kakiku terasa sakit karena tertabrak kemarin." jawab Namjoon lalu kembali bertumpu pada jeruji besi.

Pria bermarga Wang itu pun menghela nafasnya. "Apanya yang tidak apa-apa?" gumamnya lalu berbalik memperlihatkan punggungnya yang terlihat kekar meski terbalut kemeja. "Naik ke belakang."

ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ 2 [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ] ✔Where stories live. Discover now