ʜᴜɢ ᴍʏ ʜᴇᴀʀᴛ 2 [ᴋꜱᴊ x ᴋɴᴊ] ✔

🌹14. Fight

Pertengkaran itu adalah hal yang wajar dalam sebuah rumah tangga

•
•
•

"Ya, ya. Papa di sini, sayang."

Jam sudah menunjukkan pukul tiga dini hari, Soobin menangis keras membuat Namjoon langsung terkejut dan bangun. Dengan wajah masih mengantuk dan rambut yang berantakan, Namjoon pun meraih anaknya yang berada di box bayinya.

"Sshh... anak papa yang tampan nanti tampannya hilang jika menangis terus. Sudah ya, Bin." hibur Namjoon sambil menepuk-nepuk punggung Soobin. Ia berjalan sedikit jauh dari sana karena takut membangunkan Seokjin.

Tangisan Soobin semakin keras, Namjoon pun mengeceknya popoknya, masih bersih. Jika Soobin haus pun ia sudah kenyang karena minum susu satu jam yang lalu, lantas Namjoon jadi kebingungan apa yang membuat anaknya terbangun dan menangis.

"Soobin ingin apa? Kita tidur lagi ya, nak?" ujar Namjoon pusing.

Namjoon menaruh kepala Soobin di pundaknya, lalu menepuk-nepuk punggungnya lagi berharap sang anak segera tenang, ia sesekali menguap lebar dan hampir tertidur dalam posisi berdiri.

"Tidur ya, nak. Papa masih mengantuk." gumam Namjoon menguap lagi.

Sekitar 15 menit lamanya, Soobin mulai kelelahan menangis dan perlahan kembali tenang, bayi itu mendusel ke leher papanya mencari tempat ternyaman. Namjoon mengambil kesempatan itu untuk mengusap-usap lembut punggung Soobin dan tak lama bayi itu tertidur.

"Akhirnya..." Namjoon menghela nafas lalu hati-hati karena takut membangunkan Soobin.

Pegangan Soobin pada bajunya begitu erat, tidak ingin anaknya terbangun lagi akhirnya Namjoon kembali ke kasur dan membiarkan Soobin memeluknya.

Namjoon merasa tubuhnya akhir-akhir ini lelah sekali dan kepalanya sangat pusing, namun ia berpikir jika selepas tidur mungkin rasa sakitnya menghilang. Perlahan Namjoon memejamkan matanya lalu terjun kembali ke alam mimpi sambil memeluk anaknya.

.

.

.

Pagi sekali Namjoon kembali terbangun, ia menatap Soobin yang sudah tidak memegang bajunya lagi dan beralih merapat ke Seokjin. Ia pun segera berdiri dari kasur dan membenarkan selimut untuk keduanya, tak lupa ia kecup dahi mereka seperti biasa.

Ia masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri bersiap untuk beraktivitas. Setelah mandi dan sudah berpakaian rapi, Namjoon segera membangunkan Seokjin untuk segera bersiap ke kantor.

"Hyung. Sayang, bangun." ujar Namjoon sambil menepuk pipi suaminya.

"Hmm.... sebentar lagi..." Seokjin merapatkan selimutnya dan memeluk Soobin.