Feat.@MyLovely379
.
.
Family,Mpreg,Sweet,bXb
Jika kau sang bulan maka ijinkan aku menatapmu sepanjang malam dan jika kau sang matahari, biarkan sinarmu menghangatkan hati ini. -Park Jong Seong/Jay
Aku bukanlah sang bulan yang selalu bersinar di dala...
"Jangan memandangiku seperti itu, aku malu mas. Cepat cium setelah itu selesai, tapi jangan melumat, oke. Itu berdampak buruk bagi kesehatan jantungku."
Uugghh..
menggemaskan sekali.
Jika saja jay tidak harus pergi kekantor, mungkin sekarang dia sudah memberikan beberapa kecupan manis diwajah cantik istrinya, dan untuk balasannya dipastikan jay akan mendapat satu cubitan keras diperutnya.
"Sunghoon sedang apa ya?"
>
>
Orang yang ada dihadapan Sunghoon saat ini kembali menggeleng pelan, pasalnya pria itu sudah menghabiskan tiga piring pasta dalam sekali makan, melihat Sunghoon makan dengan sangat rakus membuat orang itu menjadi tak enak hati untuk sekedar mengingatkan agar makan dengan pelan.
Padahal ia takut jika Sunghoon nanti akan---
"Uhuukk!!"
"Yak!!! Tak bisakah kau makan dengan pelan hyung? Lagipula pasta itu tidak akan lari kemana-mana. Kau ini seperti bocah saja."
Sunghoon yang baru saja mendengar ocehan adiknya hanya memutar mata malas. Sunghoon kan lapar, lalu apa salahnya makan? Toh itu membuatnya kenyang.
"Jisungiie sayang, hyung mu ini sedang kelaparan. Jadi jangan banyak mengomel, lebih baik kau buatkan aku pasta lagi sekarang, oke."Jisung mendengus sebal, jika tidak ingat kalau kakaknya ini sedang berbadan dua mungkin Jisung sudah memukulnya sejak tadi. Lantas iapun langsung berdiri dari duduknya lalu beranjak pergi menuju dapur apartemen Sunghoon untuk kembali membuatkan pasta untuk kakak tercinta nya itu.
Sunghoon
Pria manis itu kini sedang membaca sebuah majalah sembari meluruskan kakinya di atas meja ruang tamu, sesekali ia akan mengelus perut buncitnya lalu kembali fokus pada majalah yang ia baca.
"Ini!!" Sunghoon menoleh kearah piring berisi pasta yang Jisung sodorkan padanya, Sunghoon tersenyum lebar.
"Untukmu saja, aku sudah kenyang. Kau belum makan, kan?"
Ck.
Jisung menaruh pasta itu diatas meja, lalu duduk disamping Sunghoon yang masih memamerkan senyumnya.
"Aku akan makan siang dengan Chenle hyung." Ujar Jisung pelan tapi ia yakin jika kakaknya itu pasti mendengar apa yang ia katakan barusan.
"Kalau begitu, ajak Chenle kemari. Lalu makan bersama mu."Jisung menoleh, lalu menggeleng cepat.
"Kita janji akan bertemu di cafe seperti biasa."
Sunghoon mengangguk paham, anak muda jaman sekarang memang lebih suka tempat-tempat seperti itu jika akan berkencan. Sama halnya dengan yang Sunghoon lakukan saat dulu ketika berkencan dengan Jay.
."Hyung.. bagaimana rasanya menikah? Apa itu membuat mu bahagia?"
Hng. Tentu saja.
"Kenapa kau bertanya hal semacam itu? Apa Chenle melamarmu?" Jisung menggeleng, karna hal itu pula Jisung bertanya.
"Dia tidak pernah mengatakan hal semacam itu, mungkin dia ingin merintis karirnya lebih dulu." Hembusan napas berat terdengar membuat Sunghoon memandang iba pada adiknya itu.
Tentu saja Sunghoon akan iba mendengar kisah percintaan Jisung dan Chenle . Mereka sudah mengenal satu sama lain lebih dari tujuh tahun, karna mereka bersahabat sejak masa JHS dan saat pertengahan menengah atas keduanya berpacaran, mungkin jika dihitung sudah hampir lima tahun mereka berhubungan sebagai sepasang kekasih sampai sekarang, dan saat mereka lulus Chenle langsung Meneruskan jadi CEO Di perusahaan Orangtuanya.
Dan kalian bisa menebak sendiri apa yang terjadi selanjutnya, mereka tidak putus hanya saja terkadang sulit untuk bertemu seperti dulu saat Chenle bekerja disana.
"Apa dia bisa datang kali ini? Dia tidak membatalkan nya lagi kan hanya karna alasan jadwal Rapat yang padat."
"Aku tidak tahu." Jisung sedikit menunduk dan Sunghoon yang merasa kasihan akan adiknya itu lebih memilih untuk memeluknya dari samping.
"Aku terkadang lelah hyung, kita selalu berkencan seperti dikejar waktu,dan sekarang Chenle Hyung kalo pergi harus dengan bodyguard,jadi risih. Aku ingin seperti dulu." Sunghoon mengangguk paham, hal itu pasti sulit untuk keduanya dan sebagai kakak yang baik Sunghoon pun mengerti bagaimana rasanya menjadi Jisung .
"Kau harus sabar, pasti akan ada titik dimana kalian akan seperti dulu lagi." Jisung mengangguk paham.
"Hmm... Jisungiie, kalau kau tak mau pastanya untuk ku saja ya."
Jisung melepaskan diri dari pelukan Sunghoon lalu menatap kakaknya itu dengan tatapan malas.
"Kalau hyung masih lapar kenapa harus sok memberikan pasta itu padaku? Dasar gendut tak tahu diri."
"Yak!! Aku gendut lalu kau apa? Hanya kebanyakan lemak, begitu? Maaf ya adikku tersayang, meskipun aku gendut tapi aku ini seksi tahu. Buktinya jay cinta mati padaku."
"Dasar menyebalkan. Awas saja jika sudah melahirkan, akan ku buang anakmu ke sungai Han nanti." Sunghoon melotot pada Jisung, tak percaya jika adiknya bisa sesadis itu.
"Kau mau membuang anakku? Maka lihat saja nanti, pembunuhan berencana CEO Zhong Chenle akan tersebar di tv jika kau berani melakukan itu."
mendengus sebal, berdebat dengan Sunghoon itu sama saja seperti ia sedang bercermin, otak Sunghoon dengan otaknya itu sejalan. Jadi apapun yang dikatakan Jisung pasti Sunghoon akan membalas dengan cara yang sama.
"Ck. Seharusnya Jay tidak menikah dengan orang semacam kau hyung."
"Seharusnya Chenle juga tidak pacaran dengan orang seperti kau, toh banyak karyawanya cantik diluar sana, jadi untuk apa dia tetap bertahan dengan mu."
menutup mulutnya rapat, saat dirasa jika ia baru saja salah bicara, di liriknya kini Jisung yang sedang menunduk dalam dan tak lama kemudian isakkan kecil terdengar.
"Huuuwaaaa... hyung jahat!!!"
"Aduhh Jisungie sayang, hyung hanya bercanda. Jangan diambil hati ya."
"Huuwaa.. ku adukan nanti pada eomma!! Dasar kakak menyebalkan."
Jisung beranjak dari tempat duduknya lalu segera pergi dari apartemen Sunghoon membuat pria manis itu kembali dibuat bingung harus bagaimana saat ini. Pasalnya jika sudah berurusan dengan ibu mereka, Sunghoon menjadi enggan sendiri melakukan hal itu lagi.
Sunghoon hanya tidak ingin mendengar ceramah mendadak dari ibunya itu.
"Huuwaaa... aku harus bagaimana, aku tak mau bertemu eomma hanya untuk diceramahi. Huuuwaaa... Jayie cepat pulang~~"
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Haiii:)) Lama ya kita gak ketemu? Hehe:v
Ada yang mau di sampein buat cerita ini? ⤵
Makasih buat kalian yang udah mau baca cerita abal-abal ini😭. Yang baca, yang komen, yang siders:( makasih banyakkkk Sayang kalian 😘
Aku tau ini ga nyambung banget:(
Ayo buat keputusan kalian
Mau cerita ini dulu ditamatin atau mau book lain juga update,tapi satu minggu 1 sampai 2 bab aja setiap book 😅😅😅