"Satu ronde lagi oke." Mark menatap manik indah milik Haechan dengan tatapan memuja.

Haechan yang melihat itupun langsung mengalungkan kedua tangan nya di leher Mark, "in bathroom Daddy?" Haechan tersenyum penuh arti.

"Sure honey.." Mark mengangkat Haechan untuk di gendong nya pergi ke kamar mandi.

Cupp!

"Let's play again!" Mark membawa Haechan ke dalam kamar mandi bersama nya.

***

Berbeda dengan keadaan di mansion Jung saat ini di kediaman keluarga Seo terlihat lebih tenang.

"Hari ini mungkin aku akan sedikit lama berada di kantor karena ada beberapa pertemuan dengan Jaehyun." Jelas Johnny pada  suami kecilnya.

Ten pun hanya mengangguk kan kepala nya dan melanjutkan acara makan nya.

"Kau kenapa akhir-akhir ini menjadi lebih pendiam sayang?" Johnny meletakkan alat makan miliknya dan mengelus pipi suami kecilnya itu.

Ten yang di perlakukan Johnny seperti itu kini kedua mata nya memerah menahan tangis nya.

"Hei honey, what happen with you?" Johnny berdiri dan langsung memeluk Ten.

Suara isakan itu terdengar oleh Johnny, Ten yang biasanya terlihat begitu kuat dan juga tegas kini menangis dengan terisak-isak di dalam pelukan nya.

"Aku merindukan Haechan, hikss.." ucap Ten yang wajah nya terbenam di perut milik Johnny.

Johnny melotot tak percaya, Haechan sang anak baru saja tinggal selama 3 bulan di mansion Jung setelah pernikahan nya dan Ten mengeluh bahwa diri nya rindu kepada sang anak padahal setiap hari nya Ten pun selalu berada di mansion Jung untuk bekerja.

Johnny berlutut di hadapan suami kecil nya itu, "sayang.. dengar kan aku, Haechan saat ini adalah suami dari Mark yang mau tidak mau dia harus ikut tinggal bersama dengan Mark. Dan kita masih dapat bertemu dengan nya, Haechan hanya tinggal di mansion Jung bukan di Antartika sayang.. Bahkan hampir setiap hari kau juga bertemu Haechan bukan?" Tutur nya pada Ten yang masih menangis.

"Ta–tapi kan hikss.. pokoknya aku merindukan Haechan ku hiks.. aku rindu ketika aku memarahi nya karena susah di bangun kan, aku merindukan nya ketika dia menganggu ketika kita ingin melakukan sex karena takut tidur sendirian, aku me–"

"Hei stop Babby.." Johnny yang awal nya terhanyut dalam suasana tiba-tiba saja merasa ingin tertawa ketika Ten mengucapkan hal seperti itu.

Ten pun masih menangis, "Sudah jangan menangis lagi, jika kau merindukan nya kita bisa pergi menginap di mansion Jung atau menyuruh Mark dan Haechan yang akan menginap di sini okey.."

Cupp!

Johnny mengecup bibir milik suami nya itu setelah menghapus air mata milik Ten. Dan Ten pun mengangguk paham, memang akhir-akhir ini diri nya sangat merindukan anak semata wayangnya itu. Meskipun setiap hari ia bertemu ketika berada di mansion Jung tapi tetap saja rasa nya berbeda.

Setelah itu mereka pun melanjutkan acara sarapan mereka yang sempat tertunda tadi.

***

Mark dan Haechan kini sedang menuruni anak tangga di mansion Jung, dengan wajah yang nampak terlihat begitu berseri.

"Selamat pagi Daddy, selamat pagi eomma yang cantik dan hi bro!" Mark menyapa semua orang yang saat ini sedang menikmati sarapan mereka.

"Hyung malk mam, cini mam baleng Nono!!" Jeno menggerakkan kedua tangan nya pada Hyung nya itu.

Mark pun tersenyum dan mengangguk untuk mengiyakan ajakan Jeno kepada nya.

"Pagi Dad, pagi eomma dan pagi Nono sayang.." sapa Haechan yang berjalan sangat pelan di belakang Mark.

Jaehyun dan Taeyong pun sudah paham dengan apa yang terjadi, sejak pernikahan mereka Mark dan Haechan kerap kali bangun terlalu siang dan sudah dapat mereka pastikan alasan dari itu semua.

"Pagi dua ke sayangan eomma.." sapa Taeyong pada kedua nya dengan tangan yang sibuk mengupas kan buah untuk Jaehyun dan Jeno.

"Lain kali jika bermain jangan terlalu kasar pada Haechan Mark." Sahut Jaehyun yang sibuk memakan buah milik nya bersama Jeno yang berada di pangkuan nya.

Mark dan Haechan yang mendengar ucapan Jaehyun tadi merasa malu, bahkan kini kedua pipi milik Haechan sudah memerah seperti tomat.

"Ssst, kau ini!" Taeyong memukul pelan lengan suami nya.

"Cepat lah kalian makan nasi goreng nya sebelum dingin, maaf eomma, Jeno dan Daddy makan duluan karna kalau menunggu kalian sudah pasti Jeno akan menangis kelaparan hihi."  Ucap Taeyong pada kedua anak nya itu.

"Ne! Lapal nanti Nono lapal nggu Hyung.." ucap balita menggemaskan tersebut sembari menggoyang-goyang kan badan nya menikmati sebuah apel yang ada di genggaman nya.

Jaehyun yang mendengar ucapan Taeyong itu hanya melirik pasrah, bukan kah itu sama saja dengan apa yang tadi ku ucapkan? ah sudah lah.

Setelah itu mereka pun menikmati sarapan mereka dengan tenang dengan di temani ocehan gemas dari si bungsu.


TBC

THE EVIL'S JAEYONG 2 {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang