Chapter - Three

5.8K 604 27
                                    

Yibo tidak membawa Xiao Zhan ke rumah sakit melainkan ke rumah pribadinya, ia memanggil dokter keluarga untuk memeriksakan kondisi pemuda manis yang kini tertidur pulas di atas ranjangnya.

Dokter Lin menatap Wang Yibo dengan sopan, ia tidak terlalu kaget dengan kondisi yang dialami oleh pemuda manis yang baru saja di periksa olehnya.

" Anda tidak perlu khawatir tuan Wang, dia baik-baik saja." Ucap sang dokter.

Yibo bernafas lega, setidaknya kondisi Xiao Zhan tidak separah saat di restoran tadi.

" Syukurlah...." Gumam Yibo lega.

Dokter Lin tersenyum memandangnya, membuat Wang Yibo merasakan keanehan dalam senyuman dokter langganan keluarganya itu.

" Dia sedang mengandung dan usia janinnya sudah satu bulan, jangan biarkan dia terlalu stress dengan beban pikirannya, usahakan agar dia selalu tenang dan nyaman." Lanjut sang dokter.

Yibo sangat terkejut, ternyata benar apa yang di khawatirkan oleh kakaknya, Xiao Zhan hamil karena dirinya, ia harus bertanggungjawab atas apa yang dialami oleh pemuda manis yang sudah mencuri hatinya itu.

" Begitukah.." Yibo tidak tahu harus berkata apa lagi. Hatinya sangat senang karena ia akan memiliki keturunan namun ia juga bingung memikirkan reaksi Xiao Zhan nanti.

Dokter Lin mengangguk. " Tidak perlu bingung tuan Wang, sekarang banyak yang memiliki anak di usia muda anda jangan risau karena hal itu, saya sudah meresepkan beberapa vitamin dan obat untuk mengurangi rasa mual dan pusingnya, itu lumrah terjadi pada trimester pertama kehamilan."

Yibo hanya mampu mengangguk pelan, setelahnya ia mengantarkan dokter Lin keluar, supir pribadinya yang akan mengantarkan dokter Lin pulang.

Manik kelam xiao Zhan yang tertutup mulai bergerak gelisah, ia menyipit saat merasakan bias matahari jingga menusuk retinanya.

Ia mencoba bangun dari posisi berbaringnya, kepalanya terasa sangat berat namun rasa mual dan kram di perutnya sudah berkurang.

Akh~~

Xiao Zhan mengerang lirih saat pandangannya berputar, kepalanya berdenyut menyakitkan. Menyandarkan kepalanya kembali keatas bantal empuk nan lembut di bawahnya.

Pintu terbuka, Yibo cukup terkejut mendapati pemuda manis itu sudah bangun.

" Kau sudah bangun?" Yibo segera menghampiri Xiao Zhan yang mematung melihatnya.

Yibo menempelkan punggung tangannya di kening xiao zhan yang hanya mampu berkedip polos memandangnya.

" Syukurlah demammu sudah turun." Ucap Yibo sumringah.

" Untuk apa kau menyelamatkan aku?" Ucap xiao zhan.

Kalimat tajam nan dingin menusuk relung hati Yibo.

Yibo segera menjauhkan dirinya dari xiao zhan, ia khawatir pemuda itu akan bergetar ketakutan jika berdekatan dengannya.


" Kau sakit jadi aku menolongmu." Jawab Yibo sebisanya, ia belum siap mengatakan isi hatinya kalau sebenarnya ia sudah jatuh cinta terhadap pemuda manis yang sudah ia nodai sebulan yang lalu.


Xiao Zhan terdiam sesaat sebelum beranjak bangun, ia harus segera pergi dari tempat itu, ia tidak tahan bersama dengan pria yang sudah tega menghancurkan dirinya.


" Kau mau kemana?" Yibo mengikuti langkah kaki Xiao Zhan yang begitu lemah.


" Pulang. Ini bukan rumahku!" Jawab Xiao Zhan sinis.


FALLEN LEAVESWhere stories live. Discover now