Chapter - Six

4.6K 471 14
                                    

Xiao Zhan sudah rapi dengan pakaian casualnya, ia bosan terus menerus di dalam rumah besar Yibo, ia merindukan daikun dan teman temannya yang lain. Ya, ia akan pergi ke restoran tempatnya dulu menggantungkan nafkah, sekarang ia merindukan semua yang ada di restoran itu.

Tidak lupa xiao zhan memakai tas selempang warna hitam miliknya, ia lantas keluar kamar dengan langkah riang, bahkan ia sesekali bersenandung mengisi waktunya.

" Mau kemana?" Suara Yibo menghentikan langkah xiao zhan.

Pemuda manis itu menoleh ke sumber suara dan menemukan Wang Yibo berdiri di ambang pintu perpustakaan dengan tangan bersidekap, jangan lupakan tatapan tajam calon suaminya itu.

Xiao Zhan memasang senyum lebarnya, ia menghampiri Yibo yang menunggu jawaban darinya.

" Aku ingin ke restoran." Jawabnya jujur.

Yibo menghela nafasnya lelah. " Bukankah aku sudah melarangmu kembali bekerja disana?" Tudingnya masih berusaha sabar.

Alis xiao zhan mengkerut, calon suaminya salah paham.

" Bukan untuk itu aku kesana." Jelasnya masih dengan wajah cerianya.

" Lalu?" Yibo merapikan helaian rambut xiao zhan yang mulai memanjang.

Xiao Zhan tersipu, pria di depannya selalu bersikap manis padanya. " Aku rindu daikun dan teman temanku yang lain jadi...aku ingin bertemu mereka di restoran." Ungkapnya dengan dimple smilenya.

Yibo bernafas lega, ia sudah salah sangka pada kekasih manisnya.

" Apa perlu ku antar, tidak baik untukmu bepergian sendirian." Tawar Yibo memeluk pinggang ramping xiao zhan.

Pemuda manis itu menggeleng pelan, masih memasang dimple smilenya. " Tidak usah, aku tahu kau sangat sibuk lagi pula aku hanya ke restoran saja setelah itu aku pulang." Jawabnya memberi pengertian.

Yibo mengangguk. " Baiklah, hati hati di jalan." Ia memasang raut sedihnya, entah mengapa semenjak hidup bersama pemuda manis itu ia selalu ingin berada di dekat pria manis itu setiap detik.

Kecupan lembut di bibir Yibo membuat pria itu tersenyum puas, sekarang kelinci manisnya sudah tidak malu menciumnya.

" Kau tenang saja." Usai mengatakannya xiao zhan segera pergi, ia memilih untuk menggunakan jasa angkutan umum ketimbang di antar supir pribadi Yibo.

Yibo kembali masuk ke dalam perpustakaan untuk melanjutkan sisa pekerjaannya mengecek kembali hasil kerja orang orang suruhannya, ia memang sengaja lebih banyak bekerja dari rumah semenjak rencana pernikahannya dengan xiao Zhan di umumkan oleh pihak keluarganya.

Selain memang selalu ingin bersama kelinci manisnya tetapi untuk berjaga-jaga jika ada orang gila yang mungkin saja bersikap di luar batas pada calon istrinya, meski ia bukanlah dari kalangan selebriti tetapi keluarganya begitu terkenal hingga banyak wanita baik artis sampai kalangan bisnis yang bersungguh sungguh mengejarnya, berita tentang rencana pernikahannya dengan xiao Zhan sudah merebak keseluruh penjuru negeri dan ia khawatir seseorang melakukan tindakan buruk pada calon istrinya itu.

Terhitung sudah lebih dari lima jam sejak xiao zhan memberitahu Wang Yibo bahwa pemuda manis itu pergi menemui daikun dan teman teman kerjanya di restoran milik Wang Bingbing dan kini perasaan Wang Yibo mulai tidak tenang, ia menghawatirkan keadaan calon istrinya, ia menyesal karena tidak memaksa pria cantik itu untuk diantar olehnya kesana.

Ini sudah sore dan xiao zhan belum menampakkan batang hidungnya, apakah sangat asyik bersama teman temannya sampai lupa waktu untuk pulang.

Wang Yibo berdecak kesal sebelum meraih kunci mobilnya yang tergeletak di atas meja, dengan langkah kakinya yang lebar ia segera keluar rumah, ia harus menyusul xiao zhan, lagi pula ponsel calon istrinya itu tidak bisa di hubungi padahal ia sangat menghawatirkan keadaannya.









FALLEN LEAVESOnde histórias criam vida. Descubra agora